Banjarmasin Post Edisi cetak Selasa 5 Juli 2011

Page 18

18 Banjar Satelit

Banjarmasin Post

SELASA 5 JULI 2011

Kuota SMK Masih Banyak Kosong ■ PPDB Tinggal Satu Hari Lagi BANJARBARU, BPOST - Siswa yang mendaftar sehari menjelang hari terakhir Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) terpadu online di Kota Banjarbaru, kian berkurang, Senin (4/7). Namun begitu, pergerakan batas nilai terendah di tiga SMA negeri terkemuka, yakni SMAN 2 Banjarbaru, SMAN 3 dan SMAN 4 Banjarbaru, terus menanjak. Hingga kemarin, jumlah siswa yang menjatuhkan pilihan di SMAN 2 Banjarbaru sudah mencapai 763 orang. Ratusan siswa sepertinya terlempar karena jatah kuota yang tersedia hanya 256. Nilai tertinggi siswa yang mendaftar hingga kemarin adalah 37,10 dan batas nilai terendah 32,80. Sedangkan SMAN 3 Banjarbaru, jumlah pendaftar seba-

nyak 691 siswa. Jumlah kuota yang tersedia hanya 192 siswa. Nilai tertingginya adalah 36,15 dan terendah 31,80. Untuk di SMAN 4, dari 290 pendaftar, ada 1.300 siswa yang dipastikan tak bisa masuk. Kuota yang tersedia 160. Nilai pendaftar tertinggi di SMAN setempat 36,20 dan terendah adalah 26,95. Wakil Ketua DPRD Banjarbaru, Iwan Budiman SH, dan Komisi I, mendatangi Aula Dinas Pendidikan (Disdik). Mereka menilai pelaksanaan PPDB yang sekarang ini sudah cukup bagus. Hanya, selanya, tetap ada

keluhan terkait dengan hasil seleksi yang tidak bisa diakses dari luar. Itu sebabnya siswa harus memantau seleksi di Kantor Disdik. Terkait dengan situasi demikian, ia pun meminta supaya bisa menjadi bagian dari evaluasi untuk tahun mendatang. “Saya sudah simpan alamat website-nya. Coba nanti saya cek juga. Karena, informasinya, susah diakses. Ini saya kira menjadi bahan evaluasi ke depan,” ungkap politikus Partai Demokrat ini. Sehari sebelum PPDB ditutup, ia melihat masih banyak jatah kuota di sejumlah SMK yang masih belum terisi. Ia pun berharap, untuk proses pengisian kuota yang masih kurang, dapat dilakukan secara transparan. Dan diingatkan pula, saat penerimaan nanti, tidak boleh ada pemungutan dana sepeser pun. Untuk kuota yang masih

BANJARMASIN POST GROUO/HARI WIDODO

CIUM TANGAN - Fahrianor, siswa inklusi SMAN 4 Banjarbaru, cium tangan Kepsek dan guru-guru lainnya, Senin (4/7).

Pedang dari Arab Ikut Dipamerkan MARTAPURA, BPOST - Sebuah pedang yang dinilai antik dan unik, muncul di Martapura. Bentuknya agak melengkung. Usianya diperkirakan telah ratusan tahun. Pedang itulah yang diyakini akan menjadi daya tarik pameran keris atau tosan aji karya agung nusantara dan batu permata Indonesia 2011, 10-15 Juli mendatang. “Pedang yang itu diprediksi akan menjadi pusat perhatian dan primadona saat pameran nanti. Usia pedang tersebut sudah berusia ratusan tahun,” ujar Khairil Anwar, Ketua Forum Pemerhati Keris Tosan Aji Banjar, Senin (4/7), di sela-sela acara selamatan dan syukuran Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Banjar. Ia katakan lebih lanjut, pameran terbesar berskala nasional itu nanti adalah yang pertama kali digelar di Kalsel. Sekaligus, memeriahkan Hari Jadi Ke-61 Kabupaten Banjar. “Pedaang itu tersimpan di tempat khusus di pendopo. Baik pedang maupun keris lainnya, melalui tahapan seleksi yang ketat. Jadi, tidak sembarangan. Sekarang, sudah ratusan keris dan senjata pusaka lainnya yang siap dipamerkan,” katanya. Pameran keris atau tosan

0507/B18

aji karya agung nusantara dan batu permata Indonesia nanti akan diikuti ratusan peserta. Mereka adalah pemiliki tosan aji dan batu permata, baik secara perorangan maupun delegasi. Keris pusaka dari berbagai penjuru Kalimantan, juga dari segala penjuru tanah air, telah siap dipamerkan. keris dan lainnya yang diserahkan ke panitia, tidak sembarangan. Harus melalui pemeriksaan dan administrasi yang ketat. Peserta yang datang untuk menyerahkan keris, wajib mengisi biodata diri dan biodata keris atau lainnya. Lalu, semua itu akan diperiksa petugas untuk dicek nilai budaya dan sejarahnya. Semua hasil pemeriksaan tersebut dicatat pada sebuah label, lalu dipasang pada keris dan juga pada yang lainnya. Jadi, pengunjung pameran akan dapat menikmati keelokan barang yang diipamerkan itu. Sekaligus, dapat mengetahui nama dan sejarah benda-benda itu melalui label tersebut. “Kami sediakan stan khusus di halaman Dekranasda untuk stan pameran dan penjualan keris bagi yang berminat. Untuk pameran keris dan lainnya, di lantai dua Gedung Dekranasda,” tambah Nasrunsyah, Ketua Umum Hari

Jadi ke-61 Kabupaten Banjar. Sekda Kabupaten Banjar ini menambahkan, pameran tersebut sebagai langkah untuk mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai warisan budaya. Sekaligus, sebagai ajang silaturahmi pecinta keris. “Sekaligus sebagai acara puncak Hari Jadi yang jatuh pada 14 Agustus. Naanti, kami akan gelar juga buka puasa bersama,” katanya. (kur)

Lanjut Kuliah GURU-GURU SMAN 4 Banjarbaru dikejutkan dengan kedatangan Fahrianor. Siswa inklusi yang lulus pada 2011 itu menyalami guru-gurunya. Rupanya, Fahrianoor hendak mengambil ijazah di sekolahnya. Atlet renang Kalsel tersebut memang patut diacungi jempol. Dengan keterbatasan pengelihatan, ia tetap bertekad melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. Siswa inklusi penyandang tuna netra itu melanjutkan ke STAI Darussalam. “Saya sudah daftar ke STAI Darussalam. Tinggal daftar ulang saja. Makanya, saya mau ambil ijazah hari ini,” ungkap Fahrianor, Senin (4/7). Menurut warga Tambakanyar Tengah, Kabupaten Banjar, tersebut, semua biaya melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah berasal dari hasil keringatnya sendiri. Rupanya, selama bersekolah di SMAN

4, ia mengikuti kejuaraan-kejuaraan dan kerap mendapatkan hadiah berupa uang. “Uangnya saya tabung dan sekarang ini digunakannya untuk biaya kuliah,” urainya. Ia berharap, dengan kuliah di jurusan Tarbiah, bisa lebih memperdalam lagi ilmu aqidah Agama Islam. “Ingin menjadi juru dakwah,” cetus Fahrianoor. Bisa juga, setelah menyelesaikan bangku perkuliahan, berharap menjadi guru Agama Islam di sekolah penyandang tuna netra. “Tapi saya tetap menyukai yang di lapangan, berdakwah di masyarakat,” susulnya. “Sepertinya untuk saat ini dari siswa inklusi yang melanjutkan, cuma saya. Mungkin lainnya tahun depan nyambungnya. Mereka katanya mau istirahat dulu setahun. Kalau saya, mau melanjutkan ke STai juga, jurusan Tarbiah,” imbuh Rizki. (wid)

kosong, harus benar-benar ada pengawasan dari Disdik. Jangan sampai, untuk pengisian kuota yang masih tersisa, dilakukan secara diam-diam. “Kami minta, bila sampai pada hari penutupan dan tetap ada kuota yang kosong, pengisian agar dilakukan secara transparan,” pintanya. Pantauan kemarin, beberapa jurusan yang diminati siswa di SMK adalah desain komunikasi visual, gambar bangunan, teknik mekanik otomotif, teknik komputer dan jaringan. Sebagian besar terisi penuh oleh pendaftar. Sebaliknya, jurusan Kriya Kayu SMKN 1 terbilang sepi pendaftar. Dari 32 kuota yang tersedia, hanya ada 10 orang pendaftar yang diterima, sehingga masih menyisakan sebanyak 22 kuota. Begitu pula, jurusan Kriya Keramik. Dari 32 kuota yang tersedia, ada 22 siswa yang diterima. Sehingga, masih ada sisa kuota sebanyak 10. Kriya logam hanya ada 8 pendaftar dari 32 kuota yang disediakan, sehingga masih ada 26 kuota yang belum terisi. Demikian pula di SMKN 2 Banjarbaru. Jurusan konstruksi batu beton, dari kuota sebanyak 64, hanya ada 15 yang diterima sehingga masih menyisakan sebanyak 49. Untuk di SMKN 3 Banjarbaru, jurusan busana butik, dari kuota sebanyak 32 hanya ada 7 yang diterima. Jurusan tata kecantikan kulit, dari 32 hanya 6 siswa yang diterima. Dua jurusan lainnya, usaha jasa pariwisata masih menyisakan 13 kuota dan akomodasi perhotelan sebanyak 14 kuota yang tersisa. (wid)

Yulidah Kangen Beres-beres Rumah ■ Korban Keracunan Makanan Masih Dirawat MARTAPURA, BPOST - Belasan warga Bincau masih dirawat di RSUD Ratu Zalecha, Senin (4/7). Tercatat sejak Sabtu (2/7) hingga kemarin, 23 orang warga Bincau Indah I, Martapura Kota, positif keracunan makanan. Namun, masih ada yang harus rawat inap dan ada pula yang sudah diperbolehkan pulang. “Saya sudah agak sehat. Tidak buang-buang air besar lagi. Malah sudah ingin pulang. Tapi, menunggu kabar dari dokter dulu. Saya sudah kangen rumah, belum beres-beres” ujar Yulidah, korban keracunan yang hingga kini masih dirawat di ruang Cempaka 5 RSUD Ratu Zalecha. Baginya, musibah keracunan ini jadi sebuah pengalaman berharga. Ada pengalaman yang bisa dipetik agar senantiasa menjaga kebersihan

di bagian dalam perutnya. di lingkungan tempat “Sudah agak mentinggal. dingan, biarpun wajah ma“Ini jadi pengalamsih pucat. Padahal ini sudah an, mengenai bagaipakai bedak, tapi tetap termana pentingnya selihat pucat,” cetusnya. buah kebersihan di lingSelama dirawat, ia kungan tempat tingselalu teringat anak-anakgal,” kata warga Komnya di rumah. Rasa kangen pleks Bincau Indah I sudah sangat dirasakan, yang kini sudah bisa ingin segera pulang. beranjak dari tempat “Kasihan anak saya. tidur. Mudahan bisa segera puPantauan di rumah lang,” harapnya. sakit, warga Bincau Seorang warga, Imah, hingga sanak keluarg dr H Eko Subiyanto datang membesuk sebagai dari daerah lain berDinkes Banjar bentuk solidaritas dan keberdatangan untuk memsamaan dengan tetangga. besuk. “Saya tidak hanya membesuk, tapi Korban lainnya yang masih dirawat, juga nginap. Semoga, mereka bisa Lilis, mengaku kondisinya mulai segera sehat,” doanya. membaik. Meski, masih terasa sakit

Diketahui, kejadian keracunan ini bermula saat ada acara pengajian Yasinan, Jumat (1/7). Pengajian digelar pukul 14.00 Wita sampai 16.30 Wita. Hidangannya, soto mi. Ternyata keesokannya, banyak warga mengalami keluhan yang sama, yakni sakit perut. Seminggu Lagi Terkait kasus keracunan di Bincau, Dinkes melakuan pemeriksaan. Mulai dari sisa kuah soto, mi hingga lontong, dikirimkan ke Balai Besar Teknik Kesehatan lingkungan dan Pemberantasan Penyakit menular di Banjarbaru. “Perlu waktu satu minggu untuk proses identifikasi kuman,” ujar Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, dr H Eko Subiyanto. (kur)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.