BP20110201

Page 4

4 Kampusiana

Banjarmasin Post

SELASA 1 FEBRUARI 2011

Kita Gabung di FB Banjarmasin Post III SATU lagi Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) meninggal dunia. Mengapa di kampus pencetak pegawai negeri itu kerap ditemui praja meninggal? Adeetz Dork Silver AD yg tdk beres d’IPDN patut dicurigai tuh... Fatmah Khomairah Syahab KATANYA meninggal karena sakit,tp entah lah,melihat dari sejarah membuat saya tidak yakin, Laa VhoeNz AeMz KURANG Y siFat ToLeransi, kePeduLian OLeh SisWa seni0r , daN siSteM PendiDikaN yG keRas !

Bde Dimarahi Ganti Nama YAA prlu d selidiki pihak terkait . . mungkin saja ad kekerasan lagi ... Eka Muetz Slalusayyank Mad-ia JGN” bkan Kampus pencetak pegawai negry tu....!!!! melainkan Kampuz pEncetak Korban....Patut Di Curigae iTu...kali aja KecUrangan di dlm nYa...!!!! Ksian Yg mNjdy Korban Nha ,,,???? Zelia El Aneisha KARENA tidak ada yg bertindak tegas untuk masalah ini.. Ayo pemerintah dan aparat usut tuntas kasus ini jgn smpai ada korban lagi!!!!

Rahma Naomiera Fehelly PASTI ada yg tdk beres... Aw Edie Sandhoro WAH... hrus d’usut dgn tuntas nhe.... jghn sampae ada korban lg..

Icus Mut BOBROKX sistem pendidikan diindonesia,,, hentikan aksi senioritas didunia pendidikan,,, Azhaey Ciel’ers TERLALU Keras fnk..... coba fnk jngn tp tlalu keras bnr mendidiknya, ad nang smpai maninggal yat sdh.... pencetak pegawai negeri lah keytoe ??????????

Alfa Rina Alfha HNYA Allah n ynk bersangkutan ynk tahu Jawabnya.... Ardie Jua KT tunggu az,kali ini yg meninggal anaknya org nmr satu didaerah sulsel,pasti ada kelanjutan episodenya ntar.hee

sabar.

Yana MuLiyana MUNGKIN ad kekerasan yg sLaLu tak d’ktahui, ini sharus x hrus Lbh d’tindak Lanjuti Lg, kLau bgini sja akn byk praja2 yg menyusul kasus serupa. . Malik Yugo Al Madani KADA Jara-jaranya lagi...... hedehhh... Her’Junot Nana Wana MILITERISME menjadi salah 1 faktor kemungkinan dan fisik serta mental praja yang tak menahan semua itu..

Alfian Slankers Andrie KARENA sistem dan pengurusnya kali yach Riyan Van Hallen MUNGKIN kekerasan ala militer terjadi lg d’IPDN Ryzwan Nov’r Cuca-Cola WAH... Gak ada hbisnya kya ny kekerasan dsana. . . Hilal K’Ronnie SEMOGA kejadian ini menjadi pembelajaran untuk kedepannya,, dan harus juga diadakan perbaikan didalam institusi tersebut.. Iyan Naa Neea REZEKI, jodoh dan maut ad d’tangan tuhan, mungkin mank umurx hbiz kalo? ukuyyy !!!

“Saya memang baru saja aktif mendalami taekwondo, sekitar empat bulanan. Bisa dilihat dari sabuknya,” ujarnya seraya tertawa ringan. Meski di level awal, Aulia tetap memiliki semangat yang kuat untuk berlatih dan berlatih. Dengan giat berlatih katanya, tingkatan pasti akan naik bertahap. Ketertarikannya berawal dari kebiasaan menonton latihan rekanrekannya dan menyaksikan pertandingan taekwondo di televisi. “Ketika diamati ternyata gerakannya itu asyik. Menurutku taekwondo olahraga yang keren karena di dalam gerakannya itu ada campuran dengan tarian khas korea atau lebih mirip dengan dance,” ujarnya. Annur juga harus berlatih mulai dari tahap dasar. Meski dari dulu tertarik dengan seni bela diri asal Negeri Ginseng itu, namun ketika

Akhdenny Rahadi KALAU mati karena kekerasan/ siksaan praja senior maka,hrs diusut tuntas,smoga...!

Arlie Afiandi WALLAHUALAM mungkin sdh suratan takdir bkata bgtu, intinya qta berdo’a smga arwahnya di trima di SisiNYA. . Amien Alhifnie Libchen-Naa Ipdan JANGAN terlalu keran pendidikannya supaya tidak memakan korban lagi...

M

engenakan kostum serba putih dan tanpa menggunakan alas kaki, Aulia dan Annur serta beberapa rekan lainnya antusias berlatih bela diri di halaman kampus mereka, IAIN Antasari, akhir pekan lalu. Seni bela diri yang lagi digeluti sobat Kampusiana ini adalah Taekwondo. Yakni seni bela diri asal Korea yang mengandalkan pukulan dan tendangan. Gerakan mereka mengikuti abaaba sang instruktur atau yang dalam taekwondo disebut dengan Saboeb. Aulia dan Annur memang peserta pemula di seni bela diri ini. Sabuk yakni simbol tingkatan kemampuan seorang atlit taekwondo yang digunakan keduanya berwarna putih. Sabuk putih adalah sabuk level terendah.

kuliah justru baru kesampaian untuk berlatih. “Selain tertarik dengan gerakannya, hitung-hitung untuk jaga diri. Mudah-mudahan tidak ada yang berniat jahat sama saya, tapi kalau kepepet kan sudah terlatihm,” ujarnya diiringi tawa ringan. Salah seorang mahasiswa IAIN Antasari yang kini telah menggunakan sabuk hijau atau level ketiga, Zulkifli mengaku selama satu tahun aktif berlatih taekwondo tubuhnya tidak lagi loyo. Baginya, taekwondo bukan olahraga yang sekadar mengajar agar dapat berkelahi melainkan lebih ke arah seni. Fighting spirit atau semangat juang yang terkandung dalam taekwondo terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Banyaknya minat mahasiswa IAIN Antasari terhadap olahraga ini, akhirnya taekwondo masuk dalam salah satu kegiatan mahasiswa yang dibawahi oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus setempat.(gep)

Derry Romero Eyyi WAH wah wahh.. kekar2 sii orangnyaa.. hbt bgt mreka.. keras puolll..

Christiano Walmino Chicharito ITULAH akibat kekerasan yg di senangi rakyat indonesia Darma Stallone SEMUA sudah ada yang mengatur,jangan juga mencap sesuatu dari masa lalunya

Jangan macam-macam sama cewek-cewek ini. Kalau cuman ngegodain sih oke-oke aja. Tapi jangan coba-coba main colakcolek kalau nggak mau kena pukulan atau tendangan maut mereka.

Ivan Fansuri BGAIMANA lg klo sdh sampai takdirnya...kt jgn sampai suozon dong...

Rahmah’ Luphluph Rahmah MUNGKIN tdk than dgn lingkung d’skitr . Ombust Arifin JANGANLAH cepat berprasangka yg negatif dl, td pihak keluarga menjelaskan, almarhum menderita sakit. .....Mdh2an keluarga yg ditinggal

Serasa Ngedance

Soraya Cie’klatiek-kLatiek SMOGA ja... itu yg terakhir... shingga tak akn da geu prasangka buruk trhdap IPDN Tivah Milanniza INNALILLAHIRAJIUN!!!... kt turut berduka,,krn sistem pendidikan dnegeri ini bgtu aneh,,krn kekerasan fisik msh ad!!semoga ad sosok pemimpin baru dnegri ini,yg bs memberikan perubahan yg ke arah positif,,aminnnn... Randhy DCskateboarding HAL itu perlu di selidiki lebih lanjut, kemungkinan kekerasan yang dulu terjadi kembali Nuril Anwar SEMUANYA sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa, mungkin ini adalah peringatan atau cobaan supaya kita lebih berpikir dalam setiap tindakan untuk menyelesaikan masalah..

BANJARMASIN POST GROUP/EDWAR PAH

Pengendalian Diri MENGUASAI teknik bela diri seperti taekwondo bukan untuk jago-jagoan atau membuat kita jumawa. Sebaliknya, selain melatih tubuh, seni bela diri untuk melatih pengendalian diri. Hal itu diungkapkan Saboeb Iwan. Menurutnya, pembinaan mental atlit bela diri selalu diutamakan. “Dalam latihan taekwondo peserta diajarkan untuk menguasai diri dengan melatih mental. Selalu berpikir positif dalam kesehariannya. Prinsipnya seperti ilmu padi, semakin tinggi ilmunya semakin menunduk,” ujarnya. Iwan yang sudah menjadi instruktur sejak 2003 di IAIN Antasari itu mengatakan, keseharian seorang mahasiswa sangat dinamis karena meng-

hadapi beragam peristiwa. Untuk itu diperlukan sebuah pengendalian diri yang kuat. “Dengan kehidupan yang begitu dinamis, saya kira sangat cocok mahasiswa mengikuti kegiatan seni bela diri,” ujarnya. Dalam situs Wikipedia disebutkan taekwondo adalah olahraga bela diri asal Korea. Olah raga nasional Korea ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade. Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki”, Kwon berarti “tinju”, dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki.” (gep/wpd)

Harus Melatih Skill SEBANYAK 268 mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Banjarbaru resmi menyandang gelar sarjana komputer. Acara wisuda bersamaan dengan Diesnatalis ke 8 STMIK Banjarbaru di Grand Palace Restauran, Banjarmasin, Senin (31/1). Ketua STIMIK Banjarbaru, H Sus Hermanto MKom dalam sambutanya berharap para wisudawan dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah untuk dunia kerja dan kemajuan bangsa.

Menurut Hermanto, ada empat aspek yang wajib dimiliki oleh mahasiswa setelah berhasil menyelesaikan studi. Yakni kompetensi terhadap bidang ilmu yang dipelajari, kemampuan intelektual, pendidikan nilai dan keterampilan (skill). “Dari keempat aspek itu, kompetensi dan skill sangat diperlukan dalam menghadapi dunia di luar kampus, baik dalam kehidupan bermasyarakat juga dunia kerja,” jelasnya. Sementara itu, pakar Tekonologi Informatika, Rommy satria Mkom dalam orasi ilmiahnya mengungkapkan, tren peningkatan sumber daya manusia pada masa yang akan datang dimaksimalkan pada bidang informasi teknologi. (gep)

0102/B04


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.