Banjarmasin Post edisi Senin 6 September 2010

Page 3

Banjarmasin Bungas 3

Banjarmasin Post

SENIN 6 SEPTEMBER 2010

E-MAIL: BUNGAS@BANJARMASINPOST.CO.ID

Anggrek Kalsel Menghilang Spesies Meratus Dimiliki Orang Luar BANJARMASIN, BPOST - Keelokan anggrek Kalimantan Selatan mulai punah. Dari sekitar 1.000 jenis anggrek, saat ini yang bisa ditemukan hanya 125 jenis. Ironi, beberapa spesies anggrek asli Banua kini justru ‘dikuasai’ orang asing. Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Kalsel, Hj Aida Muslimah Rosehan, di sela-sela buka bersama komunitas peduli lingkungan mengungkapkan hal tersebut. Menurutnya, kelangkaan tersebut selain adanya perambahan, juga ekosistem sudah mulai tidak mendukung. “Anggrek itu hidupnya di hutan-hutan, kalau habitatnya dirusak secara otomatis anggreknya ikut mati. Selain itu juga banyak yang dijual penduduk maupun warga lain,” katanya. PAI pun berusaha melakukan perlindungan jenis anggrek asli Banua dengan melakukan kerjasama dengan balai konservasi sumber daya alam (BKSDA) untuk memproteksi tanaman langka tersebut. Dari data yang mereka miliki, anggrek Meratus yang sudah mulai langka salah satunya jenis Bulan Pelaihari. Jenis anggrek itu sangat menarik, karena memiliki ca-

Dendrobium Lowii dan dendrobium hepaticum kini justru dimiliki orang asing, sedang di Kalsel sudah tidak ditemukan lagi

Spesies Anggrek Langka Meratus Phalaenopsis

amabilis var pelaihari Phalaenopsis modesta Phlaenopsis gigantea Paphiopedilum lowii Paphiopedilum supardii ngang ketika ada pameran anggrek se-dunia di Singapura, ada beberapa jenis anggrek yang merupakan tanaman asli dari Kalsel. Bahkan, dia melihat ada dua spesies anggrek yang

sudah tidak ditemukan lagi di Banua. Agar bisa dikembangkan di Kalsel, dirinya terpaksa membeli anggrek itu dari penangkarnya. “Dendrobium Lowii dan dendrobium hepaticum adalah dua jenis anggrek asli Kalsel beberapa puluh tahun silam. Kini justru orang asing yang punya dan di Kalsel sudah tidak ditemukan lagi,” terangnya. Lebih lanjut dia mengatakan, selain itu saat ini juga banyak jenis anggrek yang sudah tidak original karena untuk melangsungkan kehidupan jenis tersebut, harus dilakukan penyilangan. (coi)

BANJARMASIN POST GROUP/DONNY SOPHANDI

MIDNIGHT SALE - Warga memadati lantai satu Duta Mall, Banjarmasin untuk berbelanja kebutuhan lebaran, Jumat (3/9) malam.

bang yang lebih banyak dibandingkan jenis lainnya. “Bunganya memang bagus dan tangkainya sekitar 25-50 tangkai, makanya sangat digemari orang dan menjadi sasaran utama para penggemar anggrek,” ujarnya. Hal senada dikatakan salah satu pengurus PAI Kalsel Yulianto. Dia sempat terce-

kabar bumi selidah

Cuaca Tak Ganggu Pertanian MARABAHAN, BPOST Cuaca yang tidak bersahabat berupa angin kencang dan curah hujan yang cukup besar dijamin tidak mengganggu pertanian di Kabupaten Barito Kuala (Batola). Kalaupun ada perubahan, hal tersebut terkait pergeseran masa panen, yang biasanya Juli dan Agustus, sekarang dilakukan pada Agustus dan September. “Imbasnya ditakutkan pada tingkat produktivitas gabah,” kata Kepala Dinas Pertanian Batola, Zulkifli Yadi Noor, kemarin. Zulkifli juga menjamin tingginya curah hujan sampai sekarang tidak mengganggu pertanian di Batola. Wilayah Batola berupa lahan pasang surut, berbeda dengan lahan lebak. Data yang sudah dihimpun luas tanam 2010 sudah mencapai 100,38 persen. Luas tanam yang paling besar di Kecamatan Tabunganen mencapai 12.517 hektare, sedangkan yang paling sedikit di Kecamatan Kuripan 20

Saldo Akhir 29 Agustus 2010

hektare dari sasaran tanam 75 hektare. Persoalan yang dihadapi petani dalam kondisi alam seperti sekarang ini hanya anakan padi yang kurang banyak dan pemupukan. “Keterlambatan tanam, benihnya diganti dengan benih unggul. Gangguan lain yang dihadapi petani adalah hama, banjir, dan padi banyak yang roboh,” ujarnya. Kondisi ini, kata Zulkifli, tidak begitu besar mengganggu pertanian, namun berdasar data hal tersebut berpengaruh pada produktivitas yang ditarget 36,52 kwintal per hektare. “Musim hujan juga memperpanjang masa masaknya padi. Seharusnya, musim kemarau sudah masuk bulan Mei lalu,” tutur Zulkifli. Menyinggung harga gabah sekarang, Zulkifli menyatakan cukup menguntungkan petani. Gabah kering giling ukuran kecil mencapai Rp 60 ribu/blek, sedangkan yang besar Rp 35 ribu/blek. (don)

537.152.083

0609/B03


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.