Banjarmasin Post - Edisi Kamis, 5 Agustus 2010

Page 19

19 Bumi Antasari

Banjarmasin Post KAMIS 5 AGUSTUS 2010

Tersenyum Mendengar Vonis Hakim PELAIHARI, BPOST - Senyum menghiasi bibir dua terdakwa yang terjerat perkara tipikor dalam kasus berbeda, HA Muis dan M Ali, saat menjalani sidang, Selasa (3/8) sore.

BANJARMASINPOST GROUP/IBRAHIM ASHABIRIN

KERTAS SUARA - Pejabat sementara Bupati Tanahbumbu Gusti Hidayat (kiri) memegang kertas suara calon bupati dan calon wakil bupati Tanbu. Pemilukada putaran kedua Tanbu berlangsung 16 Juli, diikuti pasangan Mardani-Dafriadi dan Hamsuri-Sartono.

Warga Salahkan Konstruksi Jembatan KOTABARU, BPOST - Warga Desa Semayap, Kecamatan Pulaulaut Utara, yakin penyebab utama permukiman mereka terendam saat hujan akibat konstruksi jembatan di depan kantor DPD Golkar menyebabkan air susah mengalir. Pantuan BPost, jembatan beton yang dimaksud warga itu menggunakan tiang tengah. Saat hujan, air kiriman dari pegunungan yang mengalir ke sungai membawa ranting dan pohon besar. Beberapa pohon tersangkut di tiang tengah bersamaan dengan tumpukan sam-

“Selain jembatan itu, ada beberapa jembatan lagi yang kontruksinya menggunakan tiang tengah” MASRUDDIN Kabid Bina Marga pah. Akibatnya, air tidak bisa mengalir dengan lancar. “Kalau kontruksinya tidak diubah banjir akan terus terjadi,” kata Arif, salah satu warga Desa Semayap. Kepala Bidang Bina Marga,

Dinas Pekerjaan Umum Kotabaru Masruddin MT, membenarkan salah satu penyebab meluapnya air Sungai Teluk Gadang karena konstruksi jembatan yang tidak tepat. Menurut dia, jembatan yang menggunakan tiga tiang tengah bersekat-sekat, membuat saluran air tidak lancar karena terhalang sampah dan ranting, dan pohon besar. “Akibatnya saluran air tidak lancar. Selain jembatan itu, ada beberapa jembatan lagi yang kontruksinya menggunakan tiang tengah,” kata Masruddin. (sah)

Lintas Pesisir

Kejaksaan Somasi Kodeco KEPALA Kejaksaan Negeri (Kajari) Kotabaru Edward Sianturi dikawal beberapa orang jaksa, terpaksa ke lahan milik PT Kodeco, lantaran somasi yang mereka layangkan kepada perusahaan itu tidak digubris, Selasa (4/8). Kajari yang didampingi beberapa karyawan PT Pelindo III Cabang Kotabaru langsung mendata semua aset PT Kodeco untuk dilakukan penyitaan. Penyitaan terkait piutang jasa kepelabuhan yang tidak dibayarkan Kodeco kepada Pelin-

do sebesar Rp 6 miliar. Denny Bagian Hukum dan Humas, mengatakan, persoalan itu sudah mereka serahkan ke Kejakaan Negeri Kotabaru untuk ditindaklanjuti. Kajari Kotabaru, Edwar Sianturi, mengatakan, pihaknya sudah tiga kali mengirim surat somasi kedapa Kodeco, namun tidak pernah ditanggapi. Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Kodeco belum berhasil dikonfirmasi. (sah)

Keduanya pun langsung menyatakan menerima putusan yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri Pelaihari. Muis, pejabat eselon IV Kandepag Tala, divonis satu tahun dua bulan penjara dan denda Rp 50 juta subsidair dua bulan kurungan oleh majelis hakim yang diketuai Sifa Urosidin. Putusan itu tak jauh berbeda dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yakni satu tahun enam bulan oenjara dan denda Rp 100 juta subsidair enam bulan kurungan. “Saya menerima putusan ini,” kata Muis menjawab pertanyaan majelis hakim tentang sikapnya atas putusan tersebut. Pernyataan senada disampaikan JPU Eko dan Singgih. Lantaran kedua pihak menyatakan menerima putusan

tersebut, maka perkara tipikor tersebut dinyatakan berkekuatan hukum tetap. Majelis hakim menyatakan HA Muis terbukti bersalah melanggar Pasal 5 Undang Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yakni menerima hadiah (gratifikasi) dari pihak ketiga dalam pelaksanaan proyek fisik rehab gedung di sembilan madrasah ibtidaiyah pada 2008 senilai Rp 59 juta dalam bentuk uang tunai serta fasilitas. Masih terkait perkara tipikor, terdakwa M Ali--kepsek (nonaktif) SDN Bluru 2 Kecamatan batuampar--yang tersandung proyek rehab gedung SD bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) pada 2008 juga mendapat ganjaran hukum. Majelis hakim yang diketuai Avia Uchriana didampingi anggota Arie Andika

Adikresna dan Kurnia F menjatuhkan vonis penjara selama tiga tahun dan denda Rp 50 juta subsidair tiga bulan kurungan serta membayar uang penganti Rp 68. 284. 000 subsidair tiga bulan kurungan. Putusan itu lebih ringan dibandingkan tuntutan JPU Kejari Pelaihari yakni enam tahun penjara, denda Rp 200 juta subsidair enam bulan kurungan serta uang pengganti Rp 99.618.000 subsidair satu tahun kurungan. Terungkap M Ali pernah mengembalikan uang ke kas negara sebesar Rp 21 juta, juga mengembalikan kepada konsultan pengawas Rp 31. 350.000. Karenanya majelis hakim memperhitungkan hal itu dalam menentukan uang pengganti yang harus dibayar terdakwa.

Didampingi pengacaranya Dedy Fathurrahman, M Ali tetap tenang selama menjalani persidangan. Dia juga selalu tersenyum. Terdakwa kasus tipikor lainnya yakni M Elmani BS, kades Jorong Kecamatan Jorong, pada sidang lanjutan kemarin dituntut sepuluh tahun penjara oleh JPU. Dia juga harus membayar denda sebesar Rp 300 juta subsidair enam bulan kurungan. Catatan BPost, ini adaah tuntutan terberat dalam perkara tipikor di Tala. Elmani didakwa menguasai tanah negara seluas 272 hektare di Desa Jorong pada 2009 yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 1,1 miliar. Tanah negara tersebut oleh negara telah dikonsesikan ke BUMN yakni PT Inhutani III. (roy)

Hukuman untuk Muis ● Satu tahun dua bulan penjara ● Denda Rp 50 juta ● Subsidair dua bulan kurungan.

Hanya Menampung 80 Pedagang PELAIHARI, BPOST - Seperti tahun lalu, Pasar Ramadan 1431 H tahun ini tetap dilaksanakan di kawasan Taman Kijang Kencana (Lapangan Tugu) di Jalan Pancasila. Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Tanahlaut membatasi jumlah pedagang hanya 80 orang. Pembatasan tersebut didasari pertimbangan keterbatasan areal Pasar Ramadan. “Kapasitasnya memang cuma mampu menampung 80 pedagang. Kalau dipaksakan ditambah terlalu berdesakan sehingga mengurangi kenyamanan pelayanan,” kata Kadisbudpora HM Rafiki Effendi. Para pedagang yang bakal menem-

pati stand Pasar Ramadan sebagian besar adalah wajah lama. Disparbudpora Tala memang memprioritaskan pedagang lama yang selama ini berjualan di pasar ramadhan. Kendati begitu kalangan pedagang lainnya, PKL (pedagang kaki lima) masih tetap ditampung atau diakomodasi. Mereka direncanakan akan ditempatkan di sisi belakang Taman Kijang Kencana. Tak ada perubahan dengan fasilitas dan lokasi stand yang akan dibangun beberapa hari menjelang Ramadan itu. Stand akan didirikan di dua ruas Jalan Pancasila yang dipisahkan media jalan. Satu los stand yang berada pada satu jalur untuk pedagang kue dan sejenis-

nya, sedangkan los lainnya untuk pedagang masakan makanan, sayuran dan sejenisnya. “Stand direncanakan akan didirikan tiga hari sebelum Ramadan. Materialnya masih menggunakan material yang dulu,” kata Rafiki. Kali ini Disparbudpora akan mengetatkan perparkiran. “Parkir nanti akan dipusatkan di sisi kiri Taman Kijang Kencana atau di samping kantor Bank BRI,” kata Rafiki. Ruas jalan sisi kanan Taman (Jalan Antasari) akan diamankan atau tidak boleh untuk parkir. Pasalnya di jalan ini ada Kantor BPMD, rumah dinas Wabup, dan gedung PKK. (roy)

0508/B19


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.