Banjarmasin Post - Edisi Minggu, 11 Juli 2010

Page 4

4 Kabar Jatim

Banjarmasin Post MINGGU 11 JULI 2010

Rinawati Panjat Menara 50 Meter Bertengkar Lalu Ingin Bunuh Diri

ANTARA/M RISYAL HIDAYAT

KORBAN ISRAEL - Dzikrullah Pramudya (berdiri memegang mikropon), relawan Sahabat Al Aqsa, menceritakan pengalamannya di depan jemaah di Masjid Al Falah, Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jumat (9/7). Dzikrullah Pramudya merupakan korban serangan tentara Israel di kapal Mavi Marmara di perairan lepas Jalur Gaza.

Sekolah Jual Bangku Kosong Kepala SD Terima Rp 3 Juta SURABAYA, BPOST - Sekolah-sekolah yang difavoritkan masyarakat pasti menjadi rebutan. Tak heran jika kemudian ada panitia penerimaan siswa baru yang memanfaatkan kondisi ini dengan menjual bangku kosong. Nah, DPRD Kota Surabaya menemukan indikasi jual beli bangku kosong ini, terutama di jenjang sekolah dasar, setelah menyelesaikan proses daftar ulang. “Setidaknya ada tiga SD yang melakukan praktik men-

curigakan, ini yang sekarang kami telurusui terus,” kata anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Fatkhur Rohman di Surabaya, Jumat (9/7). Menurut Fatkhur, selama pelaksanaan penerimaan siswa baru lalu DPRD Kota Su-

rabaya menurunkan tim ke sejumlah sekolah, tidak hanya SMP dan SMA tapi juga SD. Dari hasil pantauan tim, setidaknya ada tiga SD yang dilaporkan melakukan praktik mencurigakan. Mereka menjual bangku kosong ke calon murid. Namun Fatkhur menolak menyebut nama sekolah itu. Ketiga sekolah menolak menerima murid yang memenuhi syarat pendaftaran yaitu usia tujuh tahun dan domisili rumah sekitar seko-

Tolak Pungutan PUNGUTAN mengatasnamakan Sumbangan Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (SBPP), dan uang gedung muncul di sejumlah SDN dan SMPN di Kota Malang. Forum Masyarakat Malang Peduli Pendidikan Gratis (Formaptis) mencatat ada lima SDN dan enam SMPN yang masih menarik SBPP atau uang gedung kepada wali murid. “Pungutan SBPP atau uang gedung ilegal, karena sudah dilarang dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,” kata Presiden Formatis M Amrulloh, Kamis (8/7), di sela demo bersama belasan anak jalanan menuntut penghapusan pungutan liar di dunia pendidikan di DPRD Kota Malang, Kamis (8/7).

Formaptis menyodorkan landasan hukum lain, yakni PP 47/2008 tentang wajib belajar sembilan tahun, dan PP 48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan, serta Perda Kota Malang 3/2009 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan yang dengan tegas melarang penarikan biaya pendidikan. Menurut Amrulloh, aturan hukum tersebut, sama sekali tidak ditaati oleh Pemko Malang. Bahkan pungutan menjadi legal dengan adanya Peraturan Wali Kota 7/ 2007 dan Perwako 8/2010. Dua Perwako ini mengatur tentang besaran penarikan SBPP untuk sekolah negeri di Kota Malang, mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA atau yang sederajat.(why/jps/sry)

lah. “Mereka malah menerima anak yang rumah tinggalnya jauh dari sekolah. Ini memang aneh dan dugaan kami ada indikasi jual beli bangku,” katanya. Komisi D makin curiga setelah laporan itu Dinas Pendidikan Kota Surabaya tidak memperkenankan praktik semacam itu terjadi. Bahkan, ketika tim tersebut datang juga tidak mendapat penjelasan pasti terkait bangku kosong. “Awalnya dia bilang bangku di sekolah itu sudah penuh, tapi ketika saya advokasi ke sana, kursi itu tiba-tiba jadi kosong. Tentu ini ada permainan,” katanya. Fatkhur mengakui bahwa untuk membuktikan bahwa adanya jual beli kosong tidaklah gampang karena bisa dirasakan tapi sulit dibuktikan. Ketua PSB Online Ruddy Winarko mengungkapkan, sebenarnya tim investigasi yang diterjunkan sudah mendapat bukti kepala SD yang menerima dana Rp 3 juta-Rp 5 juta karena menerima siswa di luar wilayahnya. “Setelah diselidiki, ternyata sekolah tersebut menerima kerabat kepala sekolah. Tapi, ini tetap menjadi perhatian penuh untuk ditindaklanjuti,” katanya.(mi/jps/sry)

SURABAYA, BPOST - Teriakan Rinawati (21) di Sabtu (10/7) pukul 03.00 WIB, membuat petugas yang berjaga di Exit Tol Dupak, Surabaya, kaget bukan kepalang. Maklum, Rinawati berteriak dari ketinggian 40 meter menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (Sutet). Petugas tak tahu kapan perempuan itu memanjat menara tersebut. “Aku mau turun,” teriaknya. Petugas pun meminta Rinawati bertahan sampai bantuan tiba. Rinawati tak menghiraukan, dengan bantuan senter dan panduan petugas, dia nekat turun sendiri. Selama 20 menit berjuang, dia sudah sampai darat. Sambil terus menangis, dia dibawa ke Polsek Asemrowo. Keluar dari ambulans, diba-

ringkan di sofa di ruang Kanit Lantas.Sambil sesenggukan dan terus bicara sendiri, dia memperkenalkan diri. Dia berasal dari Tanjung Uma, Bukit Timur, Batam. Rinawati mengaku tengah tidak akur dengan mamanya yang ada di Batam. Karena itu, gadis lulusan SD tersebut kabur dari rumah. Membawa uang Rp 1 juta, Rinawati naik kapal dari Riau menuju Tanjung Priok. Sesampainya di Tanjung Priok, dia menuju Terminal Pulo Gadung dan naik bus jurusan Surabaya. “Naik kapal habis Rp 400 ribu, naik bus habis Rp 350 ribu,” kata Rinawati. Di Exit Tol Dupak, Rinawati turun. “Saya stres, saya mau mati saja,” isak Rinawati.(sry/dts)

74 Dosen Berebut Kursi Rektor ITS SURABAYA, BPOST - Pada November 2010, Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya menggelar pemilihan rektor. Kini, puluhan akademisi berlomba memperebutkan kursi itu. “Senat ITS pada Jumat telah menetapkan 74 bakal calon rektor yang memenuhi syarat,” kata Ketua Panitia Pemilihan Calon Rektor ITS Surabaya, Sritomo Wignjosoebroto, di Surabaya, kemarin. Didampingi Sekretaris Senat ITS Prof I Gusti Putu Raka yang juga wakil ketua panitia, dia mengatakan ke-74 bakal calon itu saat ini dalam proses penetapan melalui surat keputusan Senat ITS. “Senin (12/7), kami mengirimi formulir kesediaan kepada mereka yang akan kami tunggu hingga dua minggu berikutnya untuk diputuskan menjadi calon resmi pada 21 Juli,” ujar Sritomo. Sritomo menjelaskan, 48 dari 74 bakal calon rektor ITS itu merupakan guru besar dan 26 sisanya bergelar doktor. “Kami memang menetapkan persyaratan doktor dan guru besar dengan pangkat Lektor Kepala, belum berusia lebih dari 61 tahun pada 13 November 2010, dan pernah

menduduki jabatan manajerial seperti ketua jurusan,” katanya. Setelah itu, lanjut dia, panitia akan menyiapkan proses penjaringan yang melibatkan mahasiswa, karyawan, dan dosen yang dikoordinasikan oleh BEM (mahasiswa), BAUK (karyawan), dan ketua jurusan (dosen). “Penjaringan dilakukan untuk memetakan aspirasi, tapi proses pemilihan rektor kali ini masih menggunakan metode yang hampir sama dengan sebelumnya, karena status ITS masih sebagai perguruan tinggi negeri yakni hak memilih ada pada senat,” ujarnya. Nantinya, panitia akan memilih lima calon rektor untuk diserahkan kepada Senat ITS yang akan menentukan tiga calon rektor guna diajukan ke Presiden melalui Menteri Pendidikan Nasional. “Panitia mengharapkan sampai 13 November 2010, sudah ada tiga nama calon rektor yang akan diajukan, karena lima bulan sebelum ada pergantian rektor ITS pada 13 April 2011 sudah ada usulan kepada pemerintan. Biasanya, presiden memilih sesuai dengan aspirasi yang berkembang,” katanya.(ant/sry)

Jenazah Winarsih Dikerubuti Semut Suami-Istri Meninggal Misterius SIDOARJO, BPOST - Pasangan suami istri, Suwoto (65) dan Winarsih (50), ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya secara misterius, Kamis (8/7). Keduanya ditemukan meninggal dunia di lokasi berbeda. Jenazah Suyoto ditemukan tergeletak di atas tempat tidur di dalam kamar. Jenazah Winarsih ditemukan tergeletak di lantai di luar kamar hanya berjarak satu setengah meter. Saat ditemukan, kondisi jenazah Winarsih dalam keadaan dikerubuti semut. Pasangan suami istri itu adalah warga RT 3 RW 2, Desa Kedung Solo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Jenazah keduanya ini ditemukan pertama kali oleh Wahyu Irawan, anak korban. Saat tiba di rumah, Wahyu mengaku tidak tahu kalau kedua orangtuanya itu meninggal dunia. “Saat tiba di rumah saya langsung ke ruang tamu nonton TV. Saya tidak menyadari kalau kedua orangtua saya sudah meninggal. Saya pikir sedang tidur,” kata Wahyu ketika ditanya petugas kepolisian dari Reserse dan Kriminal Polres Sidoarjo. Wahyu mengaku baru curiga setelah tidak mendengar sama sekali suara kedua

orangtuanya ini. Dia kaget saat melihat ibunya tergeletak di lantai dalam keadaan dikerubuti semut dan ternyata sudah meninggal. Wahyu kemudian membersihkan semut yang mengerubuti jenazah ibunya tersebut. Dia makin kaget bapaknya yang terlihat seperti sedang tidur di tempat tidur ternyata juga meninggal dunia. Selama ini bapaknya memang sudah dua tahun menderita stroke. Dia menduga meninggalnya Suwoto akibat penyakit stroke tersebut. Namun dia bingung karena ibunya juga meninggal bersamaan. Kasatreskrim Polres Sidoarjo AKP Ernesto Saiser menduga, penyebab Winarsih adalah kaget setelah melihat suaminya meninggal dunia. Namun indikasi dugaan bunuh diri juga kuat setelah ditemukan dua bungkus obat nyamuk oles di dekat jenazah. Ada kemungkinan obat nyamuk oles tersebut diminum korban setelah kaget melihat suaminya meninggal. “Namun kami belum berani menyimpulkan karena harus menunggu hasil Labfor Polda Jatim,” kata Ernesto. (ant/mi/sry)

BPOST GROUP/DERRY HASBI

1107/B04


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.