Kelas XI, Matematika

Page 95

1.

Aturan Penjumlahan

Pada aturan penjumlahan bila suatu himpunan S terbagi ke dalam himpunan-himpunan bagian yaitu S1, S2, S3, ..., Sn, maka jumlah unsur yang berada di dalam himpunan S sama dengan jumlah semua unsur yang ada dalam setiap himpunan bagian dari S atau dapat dirumuskan sebagai berikut. S = S1 + S2 + S3 + ... + Sn Namun demikian prinsip di atas tidak berlaku jika ada diantara himpunan-himpunan bagian tersebut yang anggotanya saling tindih. Sebagai contoh aturan penjumlahan adalah bila kita bermaksud membeli handphone. Di toko, kita menemukan ada handphone merek A dengan 4 macam model, merek B dengan 3 macam model, dan merek C ada 5 macam model. Jadi kita akan membeli handphone di toko itu, maka kita memiliki 5 + 4 + 3 = 12 macam model handphone. Jadi banyak model handphone di toko itu ada 5 model A + 4 model B + 3 model C = 12 model. 2.

Aturan Perkalian

Misalkan kota A da n B 1 4 d ihubungk an dengan 3 jalan, 2 5 sedangkan antara kota B dan C x x x dihubungkan dengan 2 jalan. Maka A 3 B C banyak rute perjalanan dari kota A ke kota B dan dilanjutkan perjalanan B ke C adalah 3 Ă— 2 = 6 rute. Prinsip inilah yang disebut prinsip perkalian. Sesuai aturan penjumlahan, diperoleh banyak rute perjalanan dari A ke B atau dari B ke C adalah 3 + 2 = 5 rute. a. Rute 2 terlihat lebih pendek dari rute 1 dan 3, apakah rute 2 akan ditempuh dalam waktu lebih cepat? b. Faktor apakah yang harus dipertimbangkan ketika akan memilih rute suatu perjalanan? Prinsip dasar dalam aturan pengisian tempat Jika suatu kejadian dapat terjadi dengan n1 cara, kejadian kedua dapat terjadi dengan n 2 cara, kejadian ketiga dapat terjadi dengan n3 cara, dan seterusnya maka kejadian-kejadian dengan urutan yang demikian dapat terjadi dengan (n1 Ă— n2 Ă— n3 Ă— . . .) cara.

B a b 3 Peluang

85


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.