Kelas X, Bahasa Indonesia

Page 190

Adapun yang tergangu adalah paket-paket round trip, biasanya 15–30 hari berkeliling. Umumnya, mereka dari Belanda, Prancis, dan Jerman. Angka ini mewakili sekitar 20% dari total arrival dari Eropa. Kalau Eropa sendiri angkanya sekitar 800.000 wisatawan. Kami harapkan jangan lewat Oktober sudah bisa digunakan lagi. Seperti yang dikatakan pak Jusuf Kalla agar kita juga belajar dari kekurangan-kekurangan kita. Keselamatan tidak hanya untuk orang asing saja, juga perlu untuk warga kita. Ini bagian dari elemen dasar. Kalau tidak kuat, apapun daya tarik dari produk Anda, ya tidak akan dilirik. Begini, pariwisata harus dilihat seperti ban mobil. Kalau ada jarum satu masuk, semua gak kepakai ban mobilnya.Kita sudah rapi semua infrastruktur tapi WC nya bau, ya gak jadi juga. Sudah bagus, eh pulangnya kecopetan. Kompleksitasnya sangat tinggi produk pariwisata itu. Hal ini karena elemen-elemennya di bawah tanggung jawabnya orang lain. Pembangunan tempat pariwisata di daerah? Perlu dipertimbangkan yang namanya theme park atau tempat wisata bertema. Kemudian buat dengan standar internasional, jangan tanggung-tang­gung. Agar bisa sekaligus dinikmati wisatawan asing. Di satu sisi

juga memberi pembelajaran masyarakat lokal untuk beradaptasi dengan standar masyarakat internasional. Pengembangan pariwisata harus melihat dua sisi. Satu kesiapan masyarakat dan kemudian pertumbuhan pasar. Dibangun secara bertahap sesuai tingkat kesejahteraan. Kemudian pembangun­ an elemen dasar, Palembang misalnya, sudah bagus. Walikotanya sudah concern dengan kebersihan di bawah jembatan Ampera. Nah dia sedang menyiapkan elemen dasar untuk pariwisata yang sangat kuat RUU Pariwisata semangatnya apa? Kami mencoba untuk sejauh mungkin meng­hindari apa yang namanya government dominant. Sebisa mungkin menjadi lebih seimbang antara tugas pemerintah sebagia policy making,tugas daerah,karena produk itu kan nantinya akan lebih banyak.Artinya usernya ada di daerah. Melihat dari pembagian tugas, pemerintah mempromosikan citra nasional, daerah mem­promosikan destinasinya, swasta yang jual produk­nya. Pemerintah juga akan menyiapkan standar yang nantinya menjadi pegangan para pelaku usaha. Ada kriterianya. Pada dasarnya revitalisasi fungsi pemerintah. Akan lebih terbatas, tidak dominan lagi. Sumber: www.dirjenpemasaranbudpar.com

Wawancara atau interview adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber. Orang yang menjadi narasumber bisa siapa saja, bergantung pada kebutuhan data yang ingin diperoleh. Pertanyaanpertanyaan dalam wawancara biasanya dipersiapkan terlebih dahulu sesuai dengan topik yang akan dibicarakan. Perhatikan teks wawancara sebelumnya. Topiknya adalah tentang pariwisata. Namun, sebagai pewawancara, Anda sebaiknya lebih mengkhususkan topik yang akan diangkat sesuai dengan informasi yang ingin diperoleh. Dengan demikian wawancara akan lebih terarah. Contohnya, dalam teks wawancara sebelumnya, dapat diketahui bahwa pewawancara lebih mengkhususkan topik pariwisata dalam hal menyikapi dunia pariwisata yang tidak cukup hanya mengandalkan kekayaan potensi. Begitu juga perhatikanlah apa pertanyaan dalam wawancara tersebut sudah dipersiapkan sesuai dengan topik yang telah ditentukan. Untuk menyusun daftar pertanyaan, Anda dapat memperhatikan kelengkapan hasil wawancara yang ingin diperoleh dengan me­ manfaatkan unsur apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Namun, tentunya Anda tidak perlu terpaku dengan kalimat tanya yang harus menggunakan kata-kata tersebut. Hal yang penting, dengan pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan, informasi yang mengandung unsur apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana itu dapat diperoleh.

180

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.