Kelas X, Bahasa Indonesia

Page 155

C

Mengidentifikasi Sastra Melayu Klasik

Dalam bagian ini, Anda akan berlatih mengidentifikasi karya sastra Melayu klasik. Anda akan memahami karakter, ciri khas, dan bentuk karya sastra Melayu klasik. Dengan demikian, minat apresiasi Anda akan meningkat. Di samping itu, kecintaan Anda terhadap karya sastra Nusantara pun diharapkan akan bertambah.

Pernahkah Anda membaca karya sastra Melayu klasik? Sejak dahulu, bangsa kita mengenal karya sastra. Salah satunya, karya sastra Melayu klasik. Sastra Melayu klasik tidak hanya menjadi wujud ekspresi masyarakat Melayu saat itu, tetapi juga sebagai penyampai nilai-nilai kehidupan. Oleh karena itu, mengapresiasi sastra Melayu klasik sangat bermanfaat bagi hidup Anda. Dalam pembelajaran-pembelajaran sebelumnya Anda belajar berbagai informasi yang berhubungan dengan kehidupan modern, kali ini Anda akan mengambil manfaat dengan belajar meng足apresiasi sastra Melayu klasik. Bacalah karya Melayu klasik berikut.

Hikayat Patani

Bismillahirrahmanirrahiim. Wabihi nastainu, biIlahi al a'la. Inilah suatu kisah yang diceritakan oleh orang tua-tua, asal raja yang berbuat negeri Patani Darussalam itu. Adapun raja di Kota Maligai itu namanya Paya Tu Kerub Mahajana. Maka Paya Tu Kerub Mahajana pun beranak seorang laki-laki, maka dinamai anakanda baginda itu Paya Tu Antara. Hatta berapa lamanya maka Paya Tu Kerub Mahajana pun matilah. Syahdan maka Paya Tu Antara pun kerajaanlah menggantikan ayahanda baginda itu. Ia menamai dirinya Paya Tu Naqpa. Selama Paya Tu Naqpa kerajaan itu sentiasa ia pergi berburu. Pada suatu hari Paya Tu Naqpa pun duduk diatas takhta kerajaannya dihadap oleh segala menteri pegawai hulubalang dan rakyat sekalian.

Arkian maka titah baginda: "Aku dengar khabarnya perburuan sebelah tepi laut itu terlalu banyak konon." Maka sembah segala menteri: "Daulat Tuanku, sungguhlah seperti titah Duli Yang Mahamulia itu, patik dengar pun demikian juga." Maka titah Paya Tu Naqpa: "Jikalau demikian kerahkanlah segala rakyat kita. Esok hari kita hendak pergi berburu ke tepi laut itu." Maka sembah segala menteri hulubalangnya: "Daulat Tuanku, mana titah Duli Yang Mahamulia patik junjung." Arkian setelah datanglah pada keesokan harinya, maka baginda pun berangkatlah dengan segala menteri hulubalangnya diiringkan oleh rakyat sekalian. Setelah sampai pada tempat berburu itu, maka sekalian rakyat pun berhentilah dan kemah pun didirikan oranglah. Maka baginda pun turunlah dari atas gajahnya semayam didalam kemah dihadap oleh segala menteri hulubalang rakyat sekalian. Maka baginda pun menitahkan orang pergi melihat bekas rusa itu. Hatta setelah orang itu datang meng足 hadap baginda maka sembahnya: "Daulat Tuan足ku, pada hutan sebelah tepi laut ini terlalu banyak bekasnya." Maka titah baginda: "Baiklah esok pagi-pagi kita berburu" Maka setelah keesokan harinya maka jaring dan jerat pun ditahan oranglah. Maka segala rakyat

Transportasi

145


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.