Islam: Pokok dan Rincian
mencapai kebenaran abadi, walaupun tetap meyakini hal itu ada dalam Gereja Katolik Roma.” Sekarang, gereja tersebut meru pakan lembaga yang tidak berfungsi penuh sebagai negara, wa laupun secara protokoler memang demikian. Ini adalah proses menuju perubahan signifikan dalam peran yang diambil Vati kan –dari sebuah negara penuh, menjadi sebuah negara-proto koler. Tentu saja, ini adalah sebuah proses sejarah yang sangat menarik, walaupun dalam perubahan ini tetap ada Bapak Suci Sri Paus, yang oleh kaum Katolik dianggap tidak “terbantahkan (infallible)” sebagai pemberi tafsir dan fatwa tunggal, yang tak dikenal oleh Islam.
eg Dengan melihat kepada “kenyataan” tersebut, jelaslah bahwa ketiadaan negara tidak berarti kaum muslimin “harus” hidup secara individual (perorangan), melainkan mereka harus membuat komunitas masing-masing, dan merumuskan “kewa jiban-kewajiban kolektif agama” yang mereka anut. Dengan kata lain, ber amar ma’ruf nahi munkar (memerintahkan kewajiban agama dan mencegah larangannya) dilakukan secara persuasif oleh tiap warga masyarakat beragama Islam, yang merasa memi liki kemampuan. Dengan demikian, terjadi keseimbangan antara hak-hak dan kewajiban-kewajiban perorangan (individual) dan secara bersama (kolektif). Dalam kehidupan masyarakat Islam “kenyata an” seperti ini harus terus-menerus kita sadari dalam sebuah ke hidupan bersama. Dengan cara ini, kita akan dapat memahami ucapan Umar bin Khattab ketika menjabat khalifah bertujuan sebagai jaring pengaman sosial “Tiada Islam tanpa komunitas, tiada komunitas tanpa kepemimpinan dan tiada kepemimpinan tanpa ketaatan (La islama illa bi jama’ah wala jama’ata illa bi imarah wala imarata illa bi tha’ah).” Di sinilah, letak kegunaan membagi perspektif pernyataan dan perintah agama, yang disampaikan kepada kita melalui kitab suci al-Qur’ân maupun ucapan Nabi Muhammad Saw, dalam ar Dalam keyakinan teologi Islam Syi’ah juga dikenal adanya kemaksuman imam dua belas sebagai orang yang paling berhak meneruskan kepe mimpinan Rasulullah SAW.
g 15 h