Islamku-Islam Anda-Islam Kita - Gus Dur

Page 207

Islam dan Keadilan Sosial

45 dengan kebijakan pemerintah, terdapat kesenjangan dan per­ be­da­an yang sangat menyolok. Dapat dikatakan, kebijakan peme­ rintah di bidang ekonomi tidaklah didasarkan pada konstitusi. Dengan demikian dapat disimpulkan, ketentuan UUD diting­gal­­kan karena keserakahan beberapa orang saja yang mengingin­kan ke­­untungan maksimal bagi diri dan golongan mereka saja. Ini ada­­lah sikap dan kebijakan pemerintah yang harus dikoreksi oleh masyarakat dengan tegas. Keengganan kita untuk mela­ku­ kan koreksi itu, hanya akan mengakibatkan kebijakan dan sikap peme­rin­tah yang lebih jauh lagi menyimpang dari ketentuan UUD 45. Hendaknya pun pemerintah bersikap lapang dada dan me­ ne­rima kritikan atas penyimpangan dari UUD 45 itu, sebagai sebuah masukan yang konstruktif. Kita memiliki UUD 45 yang harus diperhatikan dan tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Ka­lau ingin menyimpang dari ketentuan konstitusi itu, maka kons­titusi harus dirubah melalui pemilu yang akan datang. Se­ per­ti halnya pengamatan Jenderal (Purn.) Try Soetrisno, bahwa rangkaian amandemen yang diputuskan sekarang telah menja­ di­kan sistem politik kita benar-benar liberal, yang berdasarkan suara terbanyak saja. Tentu ini harus dikoreksi de­ngan amande­ men UUD lagi, karena hak minoritas harus di­lin­dungi.

eg Dalam memahami perubahan-perubahan sosial yang ter­ jadi, kita juga harus melihat bagaimana sejarah Islam menerima hal itu sebagai sebuah proses dan melakukan identifikasi atas ja­ lan­nya proses tersebut. Dalam hal ini, penulis mengemukakan sebuah proses yang kita identifikasikan sebagai proses penaf­ siran kembali (reinterpretasi) atas ajaran-ajaran agama yang tadinya dianggap sebagai sebuah keadaan yang “normal”. Tanpa proses pe­nafsiran ulang itu tentunya Islam akan sangat sempit memaha­mi ayat-ayat al-Qurân. Seperti misalnya “Hari ini telah Ku-sem­­pur­nakan bagi kalian agama kalian dan Ku-sempur­ nakan (pemberi­an) nikmat-Ku dan Ku-relakan bagi kalian Islam se­ba­gai agama (al-yauma akmaltu lakum dînakum wa atmamtu ‘alaikum ni’ma­tî wa radhîtu lakum al-Islâma dînan)” (QS. al-Maidah [5]:3). Ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah telah menurunkan prinsip-prinsip yang tetap (seperti daging bangkai g 169 h


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.