Islamku-Islam Anda-Islam Kita - Gus Dur

Page 132

Islam, NEGARA DAN KEPEMIMPINAN UMAT

melainkan terpenuhinya rasa keadilan dalam kehidupan berma­ syarakat yang harus diutamakan. Kehidupan mo­dern yang pe­ nuh kenikmatan bagi sekelompok orang bukanlah sesuatu yang dituju Islam, melainkan kesejahteraan bagi seluruh penduduk. Prinsip ini sangat menentukan bagi keberlangsungan hidup se­ buah negara. Di sinilah kemampuan kita untuk menemukan sebuah sis­ tem yang menjamin kepentingan rakyat kebanyakan, diatas ke­ pentingan, dalam batas waktu ter­ten­tu, kelom­pok industrialis pemilik modal. Dalam pengertian ini, asas keseimbangan diper­ lukan agar kesejahteraan orang kebanyakan benar-benar di­­­per­ hati­kan, tanpa menge­kang kelompok industrialis maupun pemi­ lik modal untuk ber­kembang. Sebenarnya telah banyak percobaan untuk menemukan sistem yang demikian itu, na­mun semuanya gagal apabila hanya mengandalkan kepada ideo­logi-ideologi yang ada yaitu sistem kapitalisme, sosialisme mau­pun komunisme. Seringkali, korek­ si-koreksi dilakukan dengan mencam­pur­adukkan beberapa ideo­logi di dalam sebuah wawasan yang sangat umum. Seperti modifikasi atas ideologi kapitalisme menjadi folks kapi­ta­lismus (kapitalisme rakyat), yang mencoba mengo­reksi kapitalisme kla­ sik yang hanya mementingkan per­saingan bebas, dengan tidak menganggap penting arti rakyat kebanyakan. Folks kapitalismus mengambil semangat egalitari­an dari sosialisme, ini berbeda dari birokrasi komunisme yang ba­nyak mengadopsi dari kapitalisme klasik, paling tidak mengenai caracara berkompetisi. Islam-pun juga pernah harus me­la­kukan hal yang sama yaitu dengan berani mengambil cara-cara dari ideo­ logi-ideologi lain. Puluhan tahun yang lalu, ada gagasan tentang “Sosialisme Islam” , yang walaupun gagal berkembang namun tetap saja harus dihargai sebagai upaya dinamisasi aga­ma terse­ but. Begitu juga dengan pengertian-pengertian dasar yang kita terus mengalami perubahan. Dahulu, pengangguran berarti ti­ adanya pekerjaan bagi seorang warga negara, sekarang orang yang be­kerja tapi di bawah 35 jam perminggu sudah dinamai penganggur. Dengan arti perubahan tersebut, maka pemahaman kita H. Agus Salim dan HOS Tjokroaminoto adalah tokoh Islam yang meru­ muskan ide ini pada wal masa pergerakan Indonesia.

g 94 h


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.