Islam dan Orientasi Bangsa
baru yang terjadi. Contohnya adalah sikap para penguasa Saudi Arabia yang telah membongkar tanah pusara Sayyid Ali al Urai dhi, di Madinah, untuk mencegah terjadinya penyembahan ber hala yang bertentangan dengan ajaran Islam. Bagi ratusan juta orang kaum tradisionalis muslim, yang seringkali disebut orang kolot, sikap seperti itu berarti justru membuat Islam tidak berge rak sesuai dengan perkembangan zaman. Islam akan mengalami kebekuan, yang sering di sebut dengan istilah al-jumûd.
eg Penentengan terhadap pembongkaran makam Sayyid ‘Urai dhi di atas, putra ketiga Ja’far Shaddiq setelah Isma’il (diaba dikan dalam nama kelompok Syi’ah Isma’iliyyah) dan Musa alKadzim (perintis Syi’ah Itsna ‘Asyariyah yang memerintah Iran dan menjadi kelompok mayoritas di Irak saat ini), menunjukkan betapa besar para pengikut beliau di seluruh dunia, katakanlah para kelompok Sunni tradisionalis. Namun perasaan mereka di anggap sepele saja oleh pemerintah Saudi Arabia. Sikap formal yang diwariskan Muhammad bin Abdul Wahab (diabadikan dalam istilah-salah, Wahabbisme) membuat pemerintah Saudi Arabia menjadi formalis, merusak/menghancurkan makam be liau di ‘Uraidhah, dekat Madinah, beberapa waktu yang lalu. Kejadian di atas, dilakukan oleh rezim yang katanya berundang-undang dasar kitab suci al-Qurân dengan 6666 ayatnya. Hal ini menunjuk dengan jelas kenyataan bahwa formalisme di Sayyid Ali al-Uraidhi adalah tabi’i al-tâbi’în salah seorang keturunan Ja’far al--Shadiq, seorang ahli sufi yang dihormati yang dimakamkan di Madi nah dan menjadi salah satu kuburan yang menjadi tempat ziarah para jamaah haji. Muhammad bin Abdul Wahab, dilahirkan sekitar 1700 dan mening gal 1791, adalah pendiri aliran Wahabi yang merupakan salah satu cikal bakal aliran sangat konservatif. Pengaruh aliran Wahabi masih terasa hingga kini di seluruh dunia. Abdul Wahab sebagai penasehat spiritual Abdul-Aziz ibn AbdulRahman al-Saud atau terkenal dengan Muhammad Ibnu Saud bekerjasama mendirikan kerajaan yang sampai sekarang dikenal dengan Arab Saudi atau Saudi Arabia. Salah satu kebijakan pemerintah Ibnu Saud yang didukung oleh aliran Wahabi atau Muhammad bin Abdul Wahab adalah memurnikan Islam dari paham-paham mistik yang bisa merusak akidah Islam. Mereka melarang kebiasaan atau tradisi berziarah kubur dan melakukan pengrusakan berbagai kuburan yang dianggap keramat dengan cara kekerasan.
g 77 h