5 Mei 2013

Page 22

fotografi

22

Batam Pos, Minggu 5 Mei 2013

Biksu ritual membawa

rah).

kertas siu cai (kertas me

Biksu melakukan ritual sembahyang keselamatan.

Sembahyang Keselamatan di Laut membakar kertas siu cai.

Sembahyang Laut juga diiringi alunan lonceng.

Memanjatkan doa-doa keselamatan.

Umat Vihara Mei Fong Se, Batu 14 Tanjungpinang menggelar Sembahyang Keselamatan di Laut seputaran perairan Tanjungpinang-Batam. Sembahyang ini sebagai pelimpahan jasa korban tsunami dan korban yang meninggal di laut untuk mendoakan mereka. Menggunakan Kapal Super Jet 19 sebanyak 150 umat Budha berasal dari Indonesia, Singapura dan Taiwan dan dibimbing 15 biksu membacakan doa dimulai dari 09.00-17.00 WIB. Sekitar pukul 13.00 WIB mereka singgah di pelabuhan Pelantar I tanpa berhenti membaca doa dari dalam kapal. Sebagian umat ada juga yang turun ke pelantar untuk melakukan ritual pembakaran kertas siu cai (kertas merah) berguna mendoakan keselamatan yang masih hidup. Setelah pukul 15.00 WIB, rombongan umat berangkat menuju perairan Batam sambil terus mengumandangkan doa. Sesampainya di perairan antara Batam dan Tanjungpinang dari dalam kapal mereka melakukan ritual pembakaran kertas chau tu (kertas kuning) berguna untuk mendoakan para leluhur. Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kepri Hengky Suryawan, mengatakan ritual sembahyang ini baru pertama kali dilaksanakan dari dalam kapal. “Ritual ini seperti di Hongkong yang menggunakan kapal pesiar. Ritual ini merupakan sembahyang keselamatan khusus di laut karena banyak warga yang meninggal di laut dan terseret ke laut. Ritual ini juga sekaligus permohonan untuk menangkal bahaya di laut,� kata Hengky. Hengky mengatakan dalam tahun ini mereka akan menggelar ritual ini tiga kali. Apakah ritual ini nantinya akan menjadi ritual tahunan, Hengky mengatakan akan melihat perkembangan ke depan. Selain melakukan ritual di perairan Tanjungpinang-Batam juga berencana akan melakukan ritual sambil mengelilingi Pulau Batam dan Bintan. Adanya rencana melakukan ritual ini juga merupakan arahan dari salah satu suhu yang sering melakukan perjalanan bolak balik Batam-Tanjungpinang yang memiliki indera mencerminkan di perairan Tanjungpinang-Batam banyak korban di laut yang perlu pertolongan. ***

Narasi dan Foto: Yusnadi iklan

Melakukan ritual syukur atas rezeki yang melimpah.

iklan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.