5 Mei 2013

Page 21

21

Batam Pos, Minggu 5 Mei 2013

Mengontrol bola.

Melihat Komunitas

Bike Polo Karimun Salah satu permainan yang mulai digandrungi kalangan anak muda maupun orang tua di Kabupaten Karimun yaitu olahraga bike polo. Olahraga ini pertama kali diperkenalkan di Irlandia sekitar 1890 yang dimainkan di lapangan polo tradisional kemudian berkembang ke beberapa benua, seperti Amerika, Eropa dan Asia Selatan.

Anggota Komunitas Bike Polo Karimun. Foto-Foto: Triharyono

ukuran 60x80 kaki. ‘’Cara bermain polo bike sama saja dengan permainan sepak bola, tapi yang membedakan hanya alatnya saja

TRI HARYONO, Karimun Kawasan coastal area Rabu sore kini semakin bertambah ramai dengan kehadiran salah satu komunitas Karimun Bike Polo, olahraga menggunakan sepeda dengan mallet (pemukul kayu/ iklan

plastik) yang berbentuk palu panjang berukuran 3 sampai 3,5 inci untuk pemukul bola. Satu tim terdiri dari tiga orang, lapangan yang dipergunakan hard kot atau lapangan bersemen dengan

Menggiring bola.

dipergunakan. Di mana alat tersebut berbentuk pemukul dengan ujungnya seperti palu dan sepeda, untuk memasukkan bola ke gawang

lawan dengan tim yang dimainkan tiga orang,’’ ungkap John Abrison, Ketua Bike Polo Karimun. Selanjutnya, dalam permainan bike polo ini kita mempunyai waktu sekitar 30 menit yang dibagi 7,5 menit (chukkar) atau pun ada yang menentukan lewat jumlah gol yaitu 5, contohnya 5-0, 2-3 maupun 4-1. Alat pemukulnya (mallet) digunakan untuk mengontrol bola dengan 2 cara, yaitu shot dan shuffle. Untuk melakukan shot atau menembak langsung ke gawang, walau dapat digunakan untuk menggiring bola, harus menggunakan kedua ujung mallet. Sementara

untuk menggiring bola atau shuffle, mallet dipergunakan hanya untuk menggiring atau mengoper bola. ”Sejak berdirinya Komunitas Karimun Bike Polo tahun 2007 lalu, hingga saat ini jumlah anggotanya baru 12 orang. Dan sudah bertanding ke Johor Malaysia tahun 2008 lalu, di mana Karimun Bike Polo saat ini mempunyai 2 club dengan 4 tim,’’ paparnya. Nanti, pada tanggal 11 Mei ini kita akan mengadakan pertandingan serumpun antara Malaysia dan Indonesia. Di mana John akan mengirimkan 2 klub polo dengan menurunkan lima tim, Karimun Bike Polo sendiri hanya

1 klub dengan 2 tim. Komunitas Karimun Bike Polo saat ini diikuti oleh berbagai latar belakang, mulai dari pekerja hingga mahasiswa, bahkan tak jarang siswa SMP dan SMA pun ikut bergabung. ”Kita dalam satu minggu melakukan latihan tiap hari Rabu sore dan Minggu pagi, dengan memanfaatkan lahan yang ada di dalam panggung rakyat menjadi salah satu inovasi berolahraga yang baru di Karimun. Dengan demikian ini menjadi tantangan buat kami, nantinya dapat mencari bibit olahragawan muda yang cukup berbakat untuk mewakili Karimun nantinya,’’ pungkasnya. ***


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.