Koran BiNNews Edisi 212

Page 4

4

BiNNews BiNNews

Edisi 212| Edisi Th 212| V/ 10 Th - 16V/Januari 10 - 162011 Januari 2011

Diperlakukan Semena-mena, Nasabah Mengadu ke BPSK

BCA Finance Digugat PADANG, BiNNews — Nasabah atau konsumen perusahaan leasing (finance-red) mesti jeli dan tegas dalam menghadapi persoalan tunggakan kredit. Karena, tindakan perusahaan leasing cenderung sangat merugikan hak-hak konsumen. Salah satunya kini dialami Edwar Jasma Putra dan isterinya Marta Dewi, nasabah PT BCA Finance Cabang Padang. Nunggak dua bulan, mobil warga Koto Raya Lakitan, Pesisir Selatan ini disita, mereka dinyatakan pailit dan mobilnya akan dilelang. Tak terima diperlakukan semena-mena, Edwar Jasma Putra dan isterinya Marta Dewi menggugat PT BCA Finance ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Padang. Gugatan tersebut didaftarkannya pada hari Rabu tanggal 5 Januari 2011. “Kami terpaksa menempuh jalur hukum, karena pihak BCA Finance maunya menang sendiri,� sebut Edwar usai mendaftarkan gugatanya di BPSK, Rabu (5/1). “Kami juga akan mempidanakan mereka (BCA Finance-red),� tambahnya. Dijelaskan Edwar, persoalan yang tengah membelitnya berawal dari keterlambatannya membayar cicilan kredit mobil-

Marta Dewi, guru SMAN 2 Lengayang, Pesisir Selatan membeli satu unit mobil mini bus merek Toyota Avanza, BA 2340 GD secara kredit melalui perusahaan leasing, PT BCA Finance. Dengan uang muka Rp38 juta dan cicilan Rp3,5 juta perbulan selama 48 bulan, pasangan suami isteri dua anak ini bisa memiliki mobil pribadi. Cicilan kredit mobil mereka tergolong lancar hingga bulan Oktober 2010. �Kontrak kreditnya atas nama isteri saya,� ujar Edwar. Kronologis Penyitaan Dijelaskan Edwar, hari Senin, tanggal 20 Desember 2010 sekitar pukul 10.30 WIB, dua orang petugas PT BCA Finance Padang mendatangi rumahnya di Koto Raya Lakitan, Pesisir Selatan. �Mereka menanyakan keterlambatan kredit mobil yang menunggak dua bulan sepuluh hari. Selanjutnya kami diajak menyelesaikannya ke Kantor BCA Finance di Padang. Bersama kedua petugas tersebut, kami langsung berangkat ke Padang dengan mobil kami,� sebut Edwar. �Seluruh biaya perjalanan kami yang menanggung,� tambahnya. Sesampai di kantor BCA Fi-

Edwar bersama istri saat mendaftarkan gugatannya di BPSK Padang

nya kepada perusahaan leasing, PT BCA Finance. “Cicilan bulan November dan Desember 2010 belum kami bayar, karena keuangan kami lagi bermasalah,� ujarnya. “Tapi, cicilan sejak bulan Agustus 2009 berjalan baik dan lancar,� tambahnya. “Cicilan sudah dibayar 14 kali dari 48 kali cicilan,� tambahnya lagi. “Tanggal 20 Desember 2010, mobil kami disita, kami dinyatakan pailit dan mobil kami akan dilelang,� keluhnya. Dijelaskannya, bulan Agustus 2009, dia bersama isterinya

nance, Edwar dan isterinya dipertemukan dengan Fakri, Bagian Penagihan yang langsung meminta kunci kontak dan STNK mobil. �Katanya mobil mau diperiksa, tapi ternyata mobil kami mereka sita, kami diperdaya untuk menandatangani surat penyerahan mobil,� ujar Edwar. �Fakri tak mau menerima uang cicilan yang tertunggak dua bulan. Kami dipaksa membayar empat bulan, yaitu dua bulan tertunggak dan dua bulan kedepan. Kami juga diharuskan membayar biaya penarikan mobil

Kantor BPSK di jalan Khatib Sulaiman Padang

Rp5 juta,� urainya. Padahal, lanjutnya, petugas yang datang ke rumahnya mengatakan, dia hanya diminta membayar dua bulan cicilan yang tertunggak beserta dendanya. �Fakri memberi tenggat waktu untuk membayarnya hingga tanggal 28 Desember 2010,� jelas Edwar. �Sesudah itu kami diantar ke Pasar Raya Padang dengan mobil kami yang dikemudikan petugas BCA Finance yang datang ke rumah kami. Dengan tidak berperikemanusian, kami ditinggalkan begitu saja di tengah guyuran hujan lebat,� kenangnya. Tanggal 27 Desember 2010 sekitar pukul 11.00 WIB, Edwar dan isterinya datang lagi ke kantor BCA Finance, lebih cepat satu hari dari tenggat waktu yang diberikan. “Kami bertemu Fakri, dan menyampaikan mau membayar angsuran kredit empat bulan dan biaya penarikan Rp5 juta, sesuai yang diminta Fakri dulu. Saat itu kami sangat terkejut, Fakri berkilah dan ingkar dengan ucapannya. Kami dipaksa harus melunasi semua sisa angsuran kredit mobil, sebesar Rp 109 juta. Kalau tidak, mobil kami akan dilelang,� papar Edwar. �Kami dianggap sudah pailit dan tak mampu lagi melanjutkan kredit mobil,� tambahnya. �Dengan perasaan gundah, kami katakan, kami tidak sanggup menyediakan uang sebanyak itu. Lagipula hal itu tidak sesuai dengan perjanjian kredit sebelumnya. Fakri sedikit melunak, dia menyarankan pindah kredit ke perusahaan leasing lain, dia berjanji akan membantu mengurusnya. Saat itu kami mengatakan pikirpikir dulu,� lanjut Edwar. �Tanggal 29 Desember 2010, saya bersama saudara saya datang lagi ke Kantor BCA Finance. Tapi pihak BCA Finance tetap bersikeras agar melunasi semua sisa cicilan kredit. Pihak BCA Finance mengancam, kalau tidak dilunasi, mobil akan dilelang,� tambahnya.

Dasar Gugatan Edwar mengatakan, pihaknya menggugat PT BCA Finance karena penyitaan atau penarikan mobil tersebut tidak sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku, di antaranya UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. �Disamping itu, kami yakin, perjanjian kredit ini adalah perjanjian di bawah tangan yang bertentangan dengan UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Sebab, dari penelusuran kami di Kanwil Kemenkum&HAM Sumbar, perjanjian kredit ini tidak tercatat dalam buku pendaftaran Akta Fidusia yang dibuat Notaris,� tambahnya. Ditegaskannya, penyitaan mobil tersebut dikategorikan perbuatan pemaksaan kehendak. �Tindakan tersebut merupakan perbuatan melawan hukum, yakni perampasan kendaraan dengan tuduhan pelang-

garan Pasal 368 dan Pasal 365 ayat (2), (3) dan (4) junto Pasal 335. Sebab yang berhak untuk melakukan eksekusi adalah Pengadilan. Apabila BCA Finance mau menyita mobil tersebut harus membawa surat penetapan eksekusi dari Pengadilan Negeri, atau BCA Finance sudah memiliki Setifikat Fidusia dan memperlihatkannya kepada kami,� tegasnya. Tuntutan Disampaikannya, sesuai Pasal 4 huruf (c) UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Hak konsumen adalah hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa. Artinya, sejak awal dua petugas BCA Finance datang ke rumahnya, segala yang diminta pihak BCA Finance telah kami patuhi. Tetapi diakhir permintaannya, kami seperti dipermainkan. “Karena itu, kami mo-

hon Majelis Hakim BPSK Padang mengabulkan tuntutan kami, yaitu menyatakan tindakan pihak BCA Finance kepada kami merupakan perbuatan melawan hukum, karena tidak memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur,� tegasnya. “Selanjutnya, menyatakan perjanjian kredit tetap dilanjutkan sebagaimana mestinya, dan mobil yang disita segera dikembalikan kepada kami. Menyatakan BCA Finance tidak berhak meminta biaya penarikan mobil Rp5 juta. Menghukum BCA Finance memberi santunan sebesar Rp20 juta sebagai pengganti biaya yang telah kami keluarkan dalam pengurusan masalah ini, sesuai SK Memperindag RI No. 350/MPP/Kep/12/ 2001, Pasal 12, ayat (2), huruf (c). Menjatuhkan sanksi administratif kapada PT BCA Finance sesuai dengan Pasal 60 ayat (2) UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sebesar Rp200 juta,� tambahnya. Kepala Sekretariat BPSK Kota Padang, Chairul, ST membenarkan adanya permohonan gugatan atas nama Marta Dewi, S.Pd dan Edwar Jasma Putra, nasabah PT BCA Finance Cabang Padang. “Permohonannya tercatat dengan registrasi No. 102/ P3K/2011,� sebut Chairul di kantornya, Rabu (5/1). “Direncanakan sidang hari Selasa, tangal 11 Januari,� tambahnya sembari menjelaskan, gugatan tersebut terkait penarikan mobil yang dianggap tidak melalui prosedur atau melawan hukum. Sementara manajemen PT BCA Finance Cabang Padang terkesan menutup diri terkait persoalam ini. �Saya tidak punya wewenang menjelaskan persoalan ini, harus izin kantor pusat dulu,� sebut Andi K, Koordinator Penagihan, Kamis (6/1) di kantornya di bilangan jalan Bandar Damar, Padang. “Kami juga tidak bisa menanggapi gugatan nasabah Marta Dewi, karena belum ada pemberitahuan dari BPSK Padang,� tutupnya. ŠYuska


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.