Berita Metro

Page 11

KAMIS, 7 JUNI 2012

11

HUKRIM AKP I Ketut Madia: Ada dua jenis ukuran botol yang dipasarkan ke masyarakat.

MOBIL BERPLAT TNI DI TANAH SENGKETA Sebuah mobil kijang innova berpelat TNI yang bernomor 7997-V dengan tanda bintang satu di atasnya terlibat dalam sengketa tanah dengan warga Lidah Kulon. Kapolsek Lakarsantri Kompol Kuncoro yang datang saat sengketa mencegat mobil tersebut dan menanyakan surat-suratnya. Karena berplat TNI dan pengendara tak bisa menunjukkan KTA ataupun surat mobil tersebut. Kompol Kuncoro langsung menghubungi Danramil Lakarsantri. Kapten Sugiharto sebagai Danramil langsung menghubungi Makodam V Brawijaya untuk klarifikasi terkait plat mobil TNI tersebut. "Mobil beserta sopirnya langsung dijemput oleh pihak Kodam dan mobil tersebut nampaknya untuk menakut-nakuti warga saja. Padahal tak ada kaitannya dengan sengketa tanah, ''Kata Kuncoro. (pay/ami)

PERAMPASAN

Mabuk, Pemuda Ketintang Nekat Rampas Handphone SURABAYA, (BM) - Pengaruh miras sering menjadi faktor utama terjadinya tindak kriminal di kalangan masyarakat. Seperti yang terjadi pada Deru Dedikasi. Pemuda 20 tahun warga Ketintang, Surabaya ini. nekat merampas handphone milik orang yang baru dikenalnya, Rachmad Setiawan (19) warga Gubeng Kertajaya, Surabaya dalam keadaan mabuk miras. Menurut, Iptu MS. Feri, PJS Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya, mengatakan peristiwa tersebut terjadi kala pelaku bertemu dengan korban ketika menonton konser HUT Surabaya Ke 719, di Taman Surya Surabaya. Kemudian, korban bersama pelaku berada didaerah gubeng, ditempat itulag Deru merampas HP korban.” Di TKP, pelaku berpura-pura meminjam handphone. Namun, korban menolak, dengan alasan baru saja mengenal pelaku. Sebab itu, pada saat yang bersamaan, pelaku memaksa, sehingga terjadi tarik menarik, hingga saling pukul,” Papar Iptu feri mendampingi Kanit Jatanum, AKP Yunus Saputra. Saat itu tersangka tidak mendapatkan barang rampasannya dan kemudian melarikan diri. Apesnya, disaat bersamaan patroli polisi melintas dan langsung menangkap tersangka. Dihadapanpetugas tersangka mengaku, sehari-harinya menjadi penjual Es Cao didepan rumahnya dan pengaruh miras yang ditenggaknya yang menjadi pemicu terjadinya perampasan terhadap korban. “Saya mabuk, mas. Jadi karena miras saya berani merampas,” Katanya. Saat ini pelaku harus merasakan dinginnya jeruji besi Polrestabes surabaya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Tersangka dijerat dengan Pasal 363 percobaan 365, tentang pencurian dengan ancaman hukuman minimal Empat Tahun penjara. (arn/ami)

FOTO: BM/TOVAN BEKA

Jual Arak Tuban, Warga Sidotopo Ditangkap

Pasangan Selingkuh Digerebek Warga Gara-gara Ditinggal Suami ke Papua GRESIK, (BM) - Warga Kelurahan Indro, Kecamatan Kebomas Gresik menggerebek pasangan mesum di Jalan Kapten Darmo Sugondo XII/19 Gresik. Sebelum diserahkan polisi, pria pasangan selingkuh itu sempat dihajar massa. Aksi penggerebekan ini dilakukan karena warga memergoki Yusan, warga Desa Truna Manggala, Kecamatan Cimalak Sumedang Jabar yang juga bekerja sebagai Manager PT Dumas Lestari, sebuah kontraktor di PT Wilmar Nabati Indonesia memasuki rumah Asiah (45) warga Kelurahan Indro tanpa ada izin dari RT/RW setempat. Kecurigaan warga semakin tinggi. Pasalnya, Asiah masih sah sebagai pasangan suami istri karena suaminya bekerja di Papua. "Pasangan itu sudah dicurigai warga. Yusan bahkan kerap menginap di rumah Asiah dan pulang pagi lewat pintu belakang," kata Kardi, Ketua RW 4 Kelurahan Indro, Rabu (6/6). Begitu pintu terbuka, Yusan sempat di massa warga sebelum akhirnya dibawa ke rumah ketua RW. Saat kepergok, warga Kelurahan Indro meminta Yusan keluar dari rumah Asiah. Karena merasa ketakutan dan tidak mau. Para tokoh masyarakat Kelurahan Indro ikut meredakan suasana. Kapolsek Kebomas Kompol Yulianto mengatakan, terkait dengan kasus ini pihaknya tengah memeriksa kedua pasangan mesum tersebut untuk dimintai keterangan. "Sekarang kedua pasangan mesum tersebut tengah diamankan di Mapolsek Kebomas," tuturnya. (kho/ami)

Omzet Sebulan Bisa Capai Rp 2 Juta Menjelang pelaksanaan ibadah puasa, pihak Kepolisian mulai bersiap untuk memberantas penyakit Masyarakat dan peredaran minuman keras. Kepolisian Polres Tanjung Perak Surabaya belakangan giat mengadakan operasi untuk ketertiban dan keamanan masyarakat. SURABAYA, (BM) - Dalam operasi yang digelar, Senin (5/6) sekitar pukul setengah empat sore di daerah Sidotopo Kidul, Surabaya petugas berhasil menangkap para penjual miras ilegal dan membongkar distributor arak Tuban sebanyak 1025 botol berbagai ukuran. Menurut Kasat Reskoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP I Ketut Madia, dua tersangka selaku pemilik distributor tersebut adalah Nuri (27), warga Jl. Sidotopo Kidul III dan Sutrisno (50), asal Jl. Sidotopo Kidul III . "Jadi ada dua jenis ukuran botol yang dipasarkan ke masyarakat. Yang kecil dibandrol Rp 15 ribu, sedangkan ukuran besar berkisar Rp 35 ribu hingga Rp 45 ribu," ujarnya. Rabu (06/06). Diketahuibahwausahatersebutbu-

FOTO: BM/KHO

DIGREBEK: Asiah hanya bisa tertunduk malu setelah digrebek oleh warga karena ketahuan selingkuh dengan Yusan Manager PT Dumas Lestari.

FOTO: BM/TOVAN BEKA

JUAL ARAK TUBAN: tersangka Nuri dan Sutrisno saat digelandang petugas di mapolres Tanjung perak karena telah menjual miras jenis Arak.

kan miliknya sendiri. Namun, merupakan usaha temannya yang sudah meninggal. Dalam sebulan omzetnya bisa mencapai Rp 2 juta. "Saya hanya meneruskan usaha teman saya yang sudah meninggal, " kata Nuri. Tak terasa, usaha sampingan yang dijalaninya selama 6 bulan mulai terendus oleh polisi hingga akhirnya diamankan. Dari dua lokasi penggerebekan itu, polisi mengamankan barang bukti (BB) 1025 botol cukrik (580 botol ukuran besar dan 445 botol ukuran kecil).

PERJUDIAN

Judi Kyu-kyu, Sopir Truk Ditangkap SIDOARJO, (BM) - Dua pejudi kyu-kyu yang biasa banting kartu di warung kopi Desa Pagerngumpuk dibekukpetugas kepolisian polsek Wonoayu Sidoarjo. Kedua penjudi tersebut adalah yakni Suyanto (53) warga Desa Pagerngumbuk RT 4/RW 1 Wonoayu dan Umar Fauzi (29) warga Desa Semambung RT 5/RW 2 Wonoayu Sayang, dalam penggerebekan itu, dua pelaku lainnya, berhasil kabur dari sergapan petugas yang sudah mengepung lokasi. Menurut Kapolsek Wonoayu AKP Hardiyantoro, kegiatan para pejudi sudah meresahkan warga setempat. Mereka makan minum di warung, diisi dengan berjudi. "Dari penyergapan, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa satu set kartu domino serta uang Rp 73 ribu," ucapnya Rabu (6/6). didepan petugas Suyanto mengaku bahwa diirnya dan teman-temannya sering berjudi di warung tersebut. Bahkan, bersama teman cangkrukannya, dia telah delapan kali berjudi, dan baru kali ini diobrak. "Kita iseng ngisi waktu dengan taruhan seribuan mas," aku Suyanto yang berprofesi sebagai sopir pengangkut sapi ini. (dea/ami)

AKP Lily Djafar juga menambahkan jika dalam kasus peredaran miras didaerah Surabaya terbilang cukup besar. Dan ini merupakan bagian dari penurunan tingkat kriminalitas. Sebab, seringnya kejahatan dilakukan ketika pelaku dalam kondisi mabuk. "Pelaku sudah melanggar Perda No. 12 tahun 2003 tentang perizinan dibidang kesehatan," Ujar Lily. Dan selanjutnya akan diproses secara hukum sesuai undangundang yang berlaku. (arn/ami)

Jual 40 Liter Miras, Warga Sidokare Diamankan SIDOARJO, (BM) - Nampaknya, preangterhadap minuman keras benar-benardilakukan oleh jajaran kepolisian. Terbukti, penjualan miras di wilayah hukum Candi diacak-acak petugas dari polsek Candi yang melakukan sweeping. Dari operasi tersebut petugas ber-

hasil menyita 40 liter miras oplosan jenis arak, cukrik dan lainnya yang dikemas dalam botol dan jurigen. Kapolsek Candi Kompol Andi Febrianto menyatakan, sweeping ini dilakukan karena laporan masyarakat tentang penyebaran miras yang marak dibeberapa kios

pedagang. "Ini untuk memerangi penyakit masyarakat yang rawan menimbulkan kriminalitas," ucapnya Rabu (6/6). Miras kadar alkoholnya yang dinilai tinggi itu berhasil disita dari kios milik Sukemi warga Kedungbendo, Sugiyanto warga

Cangkring Sidokare Candi serta Nuril Susilowati warga Randegan Tanggulangin yang menjual miras di warungnya di kawasan Pasar Larangan Candi. Selain memerangi penjualan miras tak berijin di kios-kios, pihak kepolisian juga menghimbau

masyarakat yang menyelenggarakan hajatan tidak perlu mengadakan pesta miras," gak perlu ada miras ataupun menyediakan tempat untukpara peminum. Yang penting sekarang keadaan harus aman" kata Kompol Andi Febrianto pula. (dea/ami)

FOTO: BM/DEA

JUDI KYU-KYU: Kedua pelaku judi Suyanto (53) warga Desa Pagerngumbuk RT 4/RW 1 Wonoayu dan Umar Fauzi (29) warga Desa Semambung RT 5/RW 2 Wonoayu saat ditangkap polisi setelah kedapatan berjudi Kyu-Kyu.

Antisipasi Petugas Lapas Madiun Cegah Masuknya Narkoba

Sediakan Sandal Khusus Bagi Pengunjung Lapas Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun, Jawa Timur, nampaknya tak mau kecolongan lagi dalam peredaran narkoba di wilayahnya. Petugaspun akhirnya menyediakan sandal khusus bagi pengunjung yang ingin mengunjungi narapidana penghuni lapas setempat. MADIUN, (BM) - "Sandal tersebut wajib dipakai oleh pengunjung saat masuk ke dalam ruangan besuk di lapas. Kebijakan ini berlaku mulai sekarang ," ujar Kepala Bidang Kegiatan Kerja LP Kelas I Madiun yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala LP Narkotika Madiun Marselina Budiningsih, Rabu (6/6).

Menurut dia, penyediaan sandal khusus bagi para pengunjung ini adalah untuk mencegah upaya penyelundupan narkoba dari pengunjung ke dalam lapas yang marak terjadi selama ini. "Kami telah menyediakan 60 pasang sandal jepit khusus untuk para pengunjung yang hendak bertemu dengan tahanan atau

FOTO: BM/ANT

SEDIAKAN SANDAL: Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun, Jawa Timur, kini menyediakan sandal khusus bagi pengunjung untuk mencegah masukny anarkoba ke Lapas.

narapidana. Tentunya barang bawaan mereka juga kami periksa terlebih dulu," kata dia. Ia mengakui jika lapas setempat rawan terjadi penyelundupan narkoba dan pil koplo. Selain diselundupkan melalui pengunjung, modus penyelundupan lainnya dengan cara dilempar dari luar pagar tembok lapas. Data lapas setempat mencatat, selama Januari hingga Mei 2012, setidaknya sudah lima kali ditemukan upaya penyelundupan narkoba dan pil koplo ke dalam lapas. Modus penyelundupannya juga ber-

macam-macam, ada yang disembunyikan di pakaian dalam, sandal jepit, dan dilempar dari luar pagar tembok lapas. Pihaknya juga mengakui jika fasilitas pengamanan di Lapas Kelas I Madiun masih minim. Di lapas setempat belum ada kamera pengintai atau CCTV maupun peralatan digital pendeteksi narkoba. Meski demikian, pihaknya terus waspada terhadap peredaran narkoba dan pil koplo di dalam Lapas Kelas 1 Madiun. Petugas selalu melaksanakan prosedur pemeriksaan pada setiap tamu pengunjung dan ra-

zia secara berkala di blok-blok narapidana. "Diharapkan, dengan pemakaian sandal khusus kali ini, penyelundupan dan peredaran narkoba di dalam lapas dapat dicegah," tambah Marselina. Lapas Kelas I Madiun rentan terjadi penyelundupan narkoba sebab sebanyak 70 persen tahanan dan narapidana penghuninya merupakan tahanan dan narapidana kasus narkoba. Meski sudah dibina di lapas, tahanan dan narapidana kasus penyalahgunaan narkoba ini diduga masih belum bisa menghentikan kecanduannya. (ant/ami)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.