Berita Metro

Page 6

JUMAT, 6 APRIL 2012

6

Di Matteo: Kami akan menemukan strategi yang akan sesuai dengan pemain kami untuk menghadapi Barcelona.

METR SPORT Bergairah Tantang Barca Agregate 3-1 FOTO: BM/DAYLIFE

SALAHKAN PENGADIL: Jorge Jesus memprotes keputusan wasit ketika timnya dibekuk Chelsea.

Giliran Wasit Jadi Alasan KETIKA Glorioso takluk di kandang oleh Chelsea dengan skor 1-0 di leg pertama, 27 Maret lalu, pelatih Benfica, Jorge Jesus berkoar akan membalasnya di leg kedua. Dia berseru bahwa timnya akan menjungkalkan the Blues di Stamford Bridge. Tapi kekalahan 2-1 pada laga Kamis dini hari WIB (5/4) itu tak membuat Jorge kehilangan kata-kata. Kini dia menyerukan kemarahannya atas kinerja wasit. “Saya ingin memberi selamat kepada para pemain saya yang bermain hebat melawan Chelsea dan wasit,” kata Jorge Jesus kepada Sport TV. Dia juga menyoroti kartu memrah dan penalti untuk timnya. “Kartu merah Maxi Pereira dan hukuman penalti itu sama sekali tak masuk akal,” sergahnya. “Kami benar-benar dirugikan wasit! Kami bermain lebih baik dari Chelsea di dua laga perempat final. Kami tidak kalah karena Chelsea lebih baik dari kami, karena kami memang lebih baik,” jelasnya. “Meskipun hanya dengan 10 pemain, kami tetap lebih baik dari mereka. Kami selalu percaya bahwa kami tetap bisa menang,” ungkap Jesus. Bukan hanya itu, dia juga menegaskan kekuatan benfica sebagai tim yang mampu menjungkalkan kontestan Liga Champions yang lebih kuat dari Chelsea. “Selama di Liga Champions musim ini, kami sudah mengalahkan tim yang lebih baik dari Chelsea,” sebutnya. Dia juga tampak sesak ketika melihat kenyataan bahwa pasukan Roberto Di Matteo yang berhak menantang Barcelona di semifinal. “Segalanya masih mungkin, tapi Chelsea tak akan bisa menang lawan Barcelona. Seharusnya kami yang melawan Barca di semifinal,” sesalnya. (*/ibn)

CHELSEA (BM) – Lengkap sudah empat tempat semifinal Liga Champions musim ini. Selain Real Madrid yang diprediksi mudah meraihnya, Chelsea menjadi tim ter-

akhir yang sukses menggapai empat besar setelah menjungkalkan Benfica 2-1 di Stamford

mencuri gol melalui Javi Garcia di menit 85. Sebaliknya upaya Chelsea menambah gol kerap gagal meski menghadirkan banyak peluang dari rusuk kanan pertahanan Benfica. Beruntung, Raúl Meireles akhirnya memecah kebuntuan melalui serangan balik di menit 92. Kemenangan tersebut langsung mengantarkan Chelsea menantang Barcelona di semifinal. Mereka dijadwalkan menjamu Blaugrana pada 18 April di leg pertama, dan bertamu ke Camp Nou di leg kedua 24 April. Pelatih kartaker Chelsea, Roberto Di Matteo, mengakui kehebatan Benfica terutama atas kemampuan tim asal portugal itu mencuri gol ketika bermain hanya dengan 10 orang. “Sebelum laga, kami tahu akan menghadapi tim yang bagus malam ini dan itu terbukti. Mereka memiliki SONGSONG SEMIFItim yang sangat baNAL: Pilar Chlesea, gus dan telah Juan Mata bertarung sering kali ketat dengan bek membuktiBenfica, Nemanja Matic di laga Kamis kan itu,” dini hari WIB (5/4). aku Di Matteo. “Dengan

FOTO: BM/DAYLIFE

Harus Menang di Laga Sisa MANCHESTER (BM) – Tertinggal lima angka ketika Liga Inggris menyisakan tujuh laga membuat pelatih Manchester City, Roberto Mancini tak bisa tenang. Untuk memenuhi ambisi juara, dimenyerukan agar timnya meraih poin maksimal di tujuh laga sisa. Pria asal Italia itu juga menegaskan bahwa para pemainnya harus bekerja keras untuk kembali menyalip manchester United di puncak klasemen. Tekanan di kubu City kian berat setelah mereka bermain imbang melawan Sunderland, 31 Maret lalu. “Setelah pertandingan melawan Sunderland, saya hanya berkata ‘percayalah pada dirimu sendiri’ untuk pemain saya karena kami masih memiliki tujuh pertandingan sisa. Saya pikir dengan 92 poin kami akan memenangkan gelar. Hal ini penting sebelum menghadapi laga derbi hanya terpaut satu atau dua

Bridge Kamis dini hari WIB (5/4). Chelsea sudah unggul di menit 21 melalui eksekusi penalti Frank Lampard. Peluang itu didapat tuan rumah setelah Ashley Cole dijatuhkan Javi Garcia di kotak terlarang. The Blues kian leluasa menekan Benfica setelah sang kapten Maxi Pereira diusir wasit di menit 40. Tapi Benfica justru mampu

5

poin di belakang MU atau mungkin berada di atas mereka,” ungkap Mancini seperti dilansir Sky Sports. Mancini mengakui bahwa kemenangan Manchester United dalam dua laga terakhir secara efektif bisa memastikan mereka mempertahankan gelar juara. Namun demikian, City tak akan menyerah begitu saja. Pelatih asal Italia itu mengatakan, City perlu berkonsentrasi untuk mendapatkan poin maksimal agar tidak tergelincir kembali. “Ini bisa menjadi sulit karena saya tidak tahu apakah mereka (MU) bisa kehilangan enam poin, tetapi kita harus percaya. Kami harus kuat, kami akan melakukan segalanya untuk mendapatkan gelar juara (Premier League) ini,” tuturnya. City bertandang markas Arsenal, Minggu (8/4). Sementara itu, MU akan menjamu Queens Park Rangers (QPR) pada hari yang sama. (*/ibn) BERAT: Roberto Mancini harus menghadapi tekanan berat di saat terakhir Liga Inggris.

kami unggul 1-0, mereka masih punya peluang. Namun, kami sendiri membuang banyak kesempatan,” tambahnya. Di sisi lain, dia juga menilai Barcelona sangat kuat. Meski begitu, Chelsea cukup bergairah mendapati Barcelona menjadi lawan timnya di semifinal Liga Champions. “Jika bukan yang terbaik, Barcelona mungkin adalah salah satu tim terbaik di dunia. Mereka memiliki pemain-pemain hebat. Kami gembira dan bersemangat bisa bertemu mereka di semifinal,” ujar Di Matteo. Pria asal Italia itu juga mengaku tak sabar untuk menghadapi tim sang raksasa Spanyol. Di Matteo memastikan akan menemukan cara terbaik untuk menghadapi tim besutan Pep Guardiola itu. “Ini akan menarik untuk memainkan dua pertandingan melawan salah satu tim terbaik di dunia. Kami akan menemukan strategi yang akan sesuai dengan pemain kami untuk menghadapi Barcelona,” tutur Di Matteo seperti dilansir Sky Sports. Meski tidak difavoritkan, Di Matteo yakin bahwa tim berjuluk “The Blues” itu bisa membuktikan permainannya saat melawan Barca. “Mereka jelas memiliki pemain yang merupakan ancaman besar dan sangat berbahaya, tapi kami harus bermain dengan kekuatan kami,” ungkapnya. Pada tahun 2009, Chelsea pernah bertemu Barcelona di babak yang sama di Liga Champions, Ketik itu, Chlesea merasa tak diuntungkan oleh wasit sehingga harus pulang dengan hasil imbang. Mereka terakhir bisa mengalahkan tim Catalan itu pada Liga Champions musim 2006-07. Menanggapi hal itu, Di Matteo mengakui bahwa pertandingan nanti akan menjadi berbeda saat melawan Barca tiga tahun lalu. “Kami telah menghadapi mereka banyak kali selama bertahun-tahun dan banyak pemain kami memiliki sejarah melawan Barcelona. Mereka pasti merasa agak sulit ketika bermain melawan mereka tiga tahun lalu,” ujar mantan pemain Chelsea itu. (*/ibn)

REAL MADRID

APOEL

2

Agregate 8-2

Mourinho Bersiap Revan MULUS: Angel di Maria (kiri) merayakan gol rekannya, Jose Callejon ketika mereka menyingkirkan APOEL. Real Madrid melenggang mulus ke semifinal.

FOTO: BM/DAYLIFE

MADRID (BM) – Perjalanan Real Madrid di perempat final Liga Champions bisa dikatakan mulus. Arsitek Jose Mourinho seperti tak terlalu pusing mengantarkan timnya menyingkirkan APOEL. Setelah menggasak tim asal Siprus itu dengan skor 3-0 di leg pertama, Los Galacticos memborbardir APOEL dengan skor 5-2 ketika bersua di Santiago Bernabeu, Kamis dini hari WIB (5/4). Sekalipun Madrid tampil dengan sebagian pemain lapis kedua di lini tangah, dominasi tetap dipegang mereka. Pemain yang biasa di bench cadangan seperti Esteban Granero dan Nuri Sahin turun sejak awal menggantikan peran Xabi Alonso dan Mesut Oezil. Sementara Hamit Altintop ditugaskan mengisi po-

sisi Sami Khedira. ItutakmembuattekananMadrid menurun. Tuan rumah lima kali suksesmembobolgawangAPOEL. Masing-masing oleh Cristiano Ronaldo di menit 26 dan 75, Kaka (37), Callejon (80), serta Angel Di Maria (84). Sedangkanduagolbalasan APOEL tercipta melalui aksi Gustavo Manduca (67), serta penalti Esteban Solari (82). Usai laga, Jose Mourinho langsung berbicara mengenai peluang menembus final. Sebagaimana diketahui, Madrid dijegal Barcelona, di semifinal musim lalu. Namun musim ini mereka berpeluang besar menembus final. Karena lawan yang dihadapi bukan lagi Barcelona, melainkan Bayern Munchen. “Semifinal melawan Munchen akan sangat berimbang.

Mereka lawan hebat, sangat kuat baik secara institusi maupun performa di lapangan. Saya cukup familiar dengan mereka karena praktis tim mereka sama dengan yang saya hadapi di final bersama Inter Milan dua tahun lalu,” ujarnya seperti dilansir RealMadrid.com.“Kami akan mencoba menembus final. Ini adalah semifinal yang menarik karena, secara historis, kedua tim sudah seringkali bertemu. Atmosfer di Munchen sangat menyulitkan kami dan kami bisa mencapai final jika (suporter Madrid) Bernabeu bisa menampilkan hal yang sama pada leg berikutnya,” jelas pria berjuluk The Special One itu. Mourinho menilai motivasi Munchen, dan publik Jerman, akan berlipat. Sebab, final Liga Champions musim ini akan digelar di Stadion Allianz Arena, kandang Munchen. (*/ibn)

Tujuh Film Sepak Bola yang Wajib Ditonton LONDON (BM) – Bicara industri sepak bola tak hanya terkait perlengkapan olahraga, seperti sepatu, kostum, dan beragam pelengkap lainnya. Inspirasi dari lapangan hijau juga menarik industri perfilman. Situs EPL Talk merilis tujuh film bertema sepak bola yang wajib ditonton sepanjang masa. Namun, mereka tidak menutup kemungkinan tambahan film-film bertema sepak bola lainnya yang difavoritkan. Di antaranya: 1. The Two Escobars Bercerita tentang dua orang Kolombia, satu pemain sepak bola, satu lagi anggota mafia obat terlarang. Si pemain, Anders Escobar, memimpin perkembangan permainan Timnas Kolombia dan menjadikan tim mereka kuda hitam dalam Piala Dunia 1994. Sementara itu, si ketua geng narkoba, Pablo Escobar, memimpin Kolombia ke dalam perang berdarah di jalanan yang berjuang untuk mengukuhkan kekuasaan. Film ini menceritakan dua orang yang memiliki kisah hidup berseberangan, namun berkuasa mengubah tatanan suatu negara. Film dokumenter ini dinilai memukau, sangat emosional dan menyampaikan pesan kuat.

2. Zidane: A 21st Century Portrait Film dokumenter tahun 2006 ini bercerita tentang pertandingan 90 menit yang dilakoni salah Zinedine Zidane. Kisah Zidane difilmkan dalam laga Real Madrid melawan Villareal pada 23 April 2005 dengan menggunakan 17 kamera yang disinkronkan dengan gerakannya selama pertandingan, bahkan pada saat diam. Film ini diiringi musik latar belakang dari kelompok musik beraliran band eksperimental asal Skotlandia, Mogwai, yang menghadirkan nuansa merenung dalam film tersebut. 3. Once In A Lifetime: The Extraordinary Story of the New York Cosmos Kebangkitan dan kejatuhan Liga Sepak Bola Amerika Utara dan tim raksasa AS, New York Cosmos berjalan bersamaan. Film ini bercerita tentang awal berdirinya Cosmos di akhir 1960-an sampai berakhir pada

1985. Keserakahan, tujuan dan perempuan menjadi formula kisah indah dalam film ini. Cosmos memiliki pemain-pemain terkenal di dunia, seperti Pele, Franz Beckenbaur, Carlos Alberto dan Giorgio Chinaglia. Tim ini adalah tim penuh bintang yang orisinal di dunia sepak bola. 4. Fever Pitch Bercerita tentang kebingungan seorang pria dengan cintanya terhadap sepak bola dan wanita. Film ini berfokus pada Colin Firth yang berperan sebagai Paul Ashworth, seorang guru sekolah London utara. Ashworth adalah penggemar fanatik Arsenal yang jatuh cinta dengan rekan sekerjanya. Film ini bercerita tentag upaya Ashworth untuk memperjuangkan dua cinta ini agar terus stabil. Pasalnya, dalam pengalaman Ashworth, keduanya selalu berbenturan.

5. The Firm Bercerita tentang kegiatan West Ham’s Inter City Firm serta tindakan kasar mereka selama tahun 1970-an dan 1980-an. Clive Bissel adalah lelaki tua yang hidup dalam dua lingkungan, keluarga yang manis dan para suporter fanatik sepak bola. Sepanjang film. Bissel mencoba untuk mengombinasikan dua kehidupan utamanya itu, namun tidak berhasil. Lebih dari 20 tahun sejak dirilis, The Firm masih didapuk sebagai film tentang hooligans yang paling menentukan. 6. The Damned United Bertutur mengenai keberhasilan manajer sepak bola eksentrik, Brian Clough, di Derby County serta kisahnya saat 44 hari bertugas di Leeds United. Film ini dibintangi Michael Sheen sebagai Clough, dan Timothy Spall sebagai tangan kanannya, Peter Taylor. Meskipun buku dan film didasarkan pada kisah nyata, namun

cara bertutur Pearce membuat pekerjaan ini begitu memikat. 7. Escape to Victory (Victory) Film ini merupakan interpretasi dari film Hungaria pada tahun 1961, “Two Halftimes in Hell” yang dibuat berdasarkan kisah nyata di Ukraina selama perang dunia kedua. Berfokus pada sekelompok tahanan perang sekutu yang ditantang oleh tentara Jerman yang percaya bahwa laga ini akan menjadi langkah propaganda yang brilian. Tanpa direncanakan, laga ini malah menjadi kesempatan bagi mereka untuk melarikan diri. Film ini kental dengan nuansa sepak bola klasik. Selain tujuh film itu, kisah dari Indonesia seperti ‘Garuda di Dadaku’ juga patut ditonton. Film besutan Ifa Isfansyah ini bercerita tentang kisah perjalanan seorang bocah kelas 6 SD, Bayu, yang memiliki mimpi untuk menjadi pemain sepak bola untuk mengharumkan nama bangsa dan negaranya. (*/ibn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.