Pdf bantenpos edisi 21 juni 2013

Page 15

BANTEN POS JUMAT 21 JUNI 2013

METRO CILEGON

15

Honda Dipastikan Cair Akhir Juni Setelah Menunggu Selama Enam Bulan CILEGON, BP - Setelah hampir enam bulan menunggu, sebanyak 2266 guru madrasah dapat bernafas lega. Pasalnya Honor Daerah (Honda) yang selama ini dirapel akan dicairkan akhir Juni Ini. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon, Muhtar Gozali menegaskan, sebelum Honda dicairkan diperlukan verifikasi terlebih dahulu dari seluruh guru madrasah yang terdata. Sebelumnya yang telah telah terdata sebanyak 1.866 guru. Sementara pada priode

ini, lanjut Muhtar terdapat penambahan data 500 guru dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cilegon. “Saat ini verifikasi sudah selesai dan drafnya sudah ditangan Walikota Cilegon, Insy Allah akhir bulan ini selesai,” kata Muhtar saat dihubungi Via telepon, Kamis (20/6). Namun hal berbeda diungkapkan Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag Kota Cilegon, Titim Fathimah. Ia mengaku belum mengetahui secara pasti kapan Honda dicairkan. “Dari Kemenag hanya mengajukan nama-nama guru saja, selanjutnya yang berhak melakukan verifikasi dan pencairan Honda berada di Dinas Pen-

didikan Kota Cilegon,” kata Titim. Titim menjelaskan, guru madrasah yang berhak menerima Honda harus memiliki kriteria sedikitnya telah mengajar 1 tahun, sekolahnya memiliki surat izin oprasional, dan memiliki jam mengajar lebih banyak. “Yang pasti guru madrasah yang belum pernah mendapatkan bantuan honor lainnya, maka berhak menerima Honda,” kata Titim. Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini Kemenag Kota Cilegon belum memiliki anggaran yang dialokasikan dari APBD untuk Honda. Selama ini guru mendapatkan honor bulanan yang berasal dari yayasan tempatnya mengajar. Untuk itu Titin

berharap, dengan adanya Honda diharapkan bisa membantu pendapatan para guru yang belum mendapatkan upah layak. “Jika Honda cair, otomatis akan ditranfer ke rekening masing-masing guru,” jelasnya. Salah seorang guru madrasah, Hayati mengatakan, persoalan honor guru madrasah jauh berbeda dengan guru sekolah umum. Hayati sangat prihatin mengingat Madrasah adalah lembaga pendidikan agama yang sangat banyak di Kota Cilegon namun masih minim perhatian dari pemerintah. “Saya berharap guru madrasah bisa setara dengan guru sekolah umum lainnya,” harapnya.(K15/ZAL/IGO)

Rumah Pribadi Disulap Jadi Studio Permanen HARMINI Sambungan dari Halaman 16

jalankan bisnisnya. “Saya kan suka jalan-jalan. Nah, di samping bisnis foto studio saya jga membuka bisnis agen travel dan salon kecantikan. Ketiga bisnis ini selajan dan saling menunjang satu sama lain,” paparnya. Ternyata Suzy termasuk pebisnis yang cerdas membaca peluang. Hobinya mengoleksi parnak-pernik dari beberapa negara dan tempattempat di Indonesia yang pernah dia kunjungi, dimanfaatkan sebagai properti untuk menunjang bisnis foto studionya. “Iya, saya sengaja menawarkan beberapa konsep pemotretan pada pelanggan. Me-

reka maunya apa, kita telah sediakan semuanya. Mau berfoto dengan gaya Bali, kita bisa mengunakan halaman di rumah saya yang sengaja saya konsep menyerupai suasana Bali. Juga beberapa ruangan di dalam rumah saya tata dengan konsep Korea. Korea kan lagi booming sekarang, saya sengaja pakai wallpaper ala-ala Korea, dan pelangganan bisa memakai wardrobe koleksi saya dan anakanak ketika berkunjng ke Korea,” tutunya panjang lebar. “Intinya saya mencoba menawarkan sesuatu yang pelanggan belum rasakan, mereka tetap bisa berfoto dengan suasana Bali tanpa harus pergi ke Bali,” tambahnya kemudian.

Tidak hanya itu, dari hobi jalanjalannya, Suzy juga melihat peluang untuk membuka bisnis agen travelling yang diberi nama ATA Tour & Travel. “Jadi sambil menyelam minum air, saya punya beberapa villa di Marina, Anyer, dan Karang Bolong. Villa itu bisa digunakan pelanggan yang ingin berfoto dengan konsep pantai, untuk transportasi kita sudah siapkan dari ATA Tour & Travel. Dan bagi yang ingin tampil lebih cantik, kita juga siapkan perawatan dan salon di Dhiva Zahra Salon,” tambahnya sambil tersenyum ramah. Uniknya lagi, pengguna jasa Kliks Photography bisa menggunakan ruangan di rumah kediamannya sebagai tempat berfoto.

Beberapa ruangan memang sengaja dipasang wallpaper dan warna cat yang berbeda. Ini dimaksudkan untuk memenuhi keinginan pelanggan untuk mendapatkan suasana berbeda dari sesi foto mereka. “Pelanggan bisa mengunakan kamar anak-anak bila ingin berfoto dengan konsep kiddy, atau ruang keluarga untuk konsep family.” “Saya menjalankan bisnis ini seperti main-main saja. Karena ketiga bisnis ini memang hobi saya sebetulnya. Sebenarnya bisnis itu saya running well, tapi untuk memenuhi pesanan yang sampai ribuan itu saya sering kecapean. Hehehe, mungkin memang bukan hobi kali, ya,” ceritanya.(*)

Peralihan Pekerja Alih Daya Tanpa Proses Lamaran PT KS Sambungan dari Halaman 16

sekuriti, dan house keeping,” jelasnya. Menguatkan pernyataan Danang,

Direktur Logistik PT KS, Imam Purwanto mengatakan bahwa pemenang pekerjaan jasa di Krakatu Steel yang baru diwajibkan menggunakan pekerja alih daya yang su-

dah ada sebelumnya dalam area pekerjaan yang sama. Selain itu, perusahaan pengelola berkewajiban membayar upah secara normatif sesuai peraturan perundangan yang

berlaku termasuk hak yang terkait dengan pengabdian dan masa kerja tenaga kerja. “PT KS menjamin peralihan itu dilakukan tanpa proses lamaran,” tegas Iman.(*/ZAL/IGO)

Tempat Penampungan Sementara di Hotel D’ Griya 63 Sambungan dari Halaman 16

Pelabuhan Indah Kiat Merak, petugas sudah menyiapkan dua bus untuk mengevakuasi imigran. Dengan pengawalan ketat petugas Kepolisian Polair Polda Banten, para imigran langsung dibawa ke temat penam-

pungan sementara di Kota Serang. Proses evakuasi tersebut berlangsung lancar tanpa ada perlawanan sedikitpun dari para imigran. Dar ihasil pendataan, keenampuluh tiga imigran berjenis kelamin laki-laki tersebut sebanyak 60 orang dari Afganistan, satu orang berasal dari Iran dan satu orang lagi dari Irak.

Kepala Basarnas Jakarta, Ketut Parwa mengungkapkan, imigran pertamakali terdeteksi berada di sekitara Pulau Panaitan. Setelah itu pihaknya langsung bergerak untuk memberikan pertolongan awal kepada para imigran. ”Mengetahui imigran berada di Pulau Panaitan, kami langsung bergerak dari Jakarta menuju lokasi di Pulau Panaitan. Dari keterangan yang kami dapat dari mereka, imigran-imgran ini hendak ke Pulau Crismast untuk mencari suaka pelindungan hidup,” ungkap Ketut. Melihat kondisi imigran yang dalam keadaan lemas, lanjut Ketut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polair Polda Banten dan Lanal Banten guna pengaamanan evakuasi ke daratan. “Proses evakuasi tidak berlangsung lama karena para imigran kita lihat sudah sangat ke-

laparan dan lemah. Kira-kira mereka sudah tiga hari lamanya berada di Pulau Panaitan tanpa makanan apapun. Tak lama kami berkoordinasi dengan pihak setempat untuk membantu proses evakuasi ke darat,” paparnya. Di tempat yang sama, Kasi Patwal Polair Polda Banten, Kompol Noman Trisapto mengatakan, pihaknya hanya membantu proses evakuasi saja. Setelah itu imgran langsung dibawa ke tempat penampungan sementara di Kota Serang. “Setelah rapat tadi malam, bersama Basarnas, Lanal Banten kami langsung melakukan tindakan evakuasi guna meyelamatkan kondisi para imigran. Para imigran itu langsung kita bawa ke Hotel D’Griya Serang, untuk keperluan penyelidikan dan pendataan lebih lanjut”, jelasnya.(NAL/ZAL/IGO)

RONALD SIAGIAN/BANTEN POS

SALAH KAPRAH. Fasilitas trotoar di depan pusat pembelanjaan Mayofield, Kota Cilegon yang sedianya disediakan untuk para pejalan kaki telah berubah fungsi. Pedagang kaki lima telah merebutnya dan menjadikannya tempat berjualan sehingga pejalan kaki harus rela berjalan di tempat yang tidak semestinya. Namun kondisi tersebut tidak ada tindakan tegas dari dinas terkait.

Diramaikan Tiga Seniman Luar Banten KOREO Sambungan dari Halaman 16

KS, komunitas anak muda yang peduli akan seni tradisi di Kota Cilegon di bawah binaan Bidang Seni Budaya BPOS-Krakatau Steel. Tujuan untuk memberikan sarana apresiasi bagi para koreografer Banten untuk menunjukkan kemampuannya dalam mencipta tari. Peserta diberi kebebasan menggarap karya tari lepas atau kontemporer namum dengan tetap berpijak pada seni tradisi. “Ruang ini dibuka, agar kesenian tradisi tetap tumbuh di zamannya,” tambah Wisnu. Saat ini, lanjutnya, telah mempersiapkan diri dengan matang karya tari yang akan dipentaskannya di hadapan dewan pengamat dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, Dr Een Herdiani. “Pokoknya pertunjukan tersebut akan sangat menarik. Jadi jangan lewatkan,” pintanya.

Sementara itu, salah satu koreografer yang juga pemilik Sanggar Tari Raksa Budaya, Maya Rani Wulan akan menampilkan tarian yang berjudul Sido Luhur, yang akan bercerita tentang perjalanan manusia menemukan kekuatan hati untuk menyempurnakan diri sebagai manusia yang berbudi luhur. “Karya ini saya dedikasikan kepada almarhum Abah Dadie (Pembina Raksa Budaya sekaligus Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, red),” ungkap Maya. Koreografer lainnya, seperti Dhendi Firmansyah dari Bandung, dalam karyanya yang berjudul “Kuning” akan mengkritisi kehidupan sosial. Sementa Ronald, koreografer dari Cilegon mengangkat tema cinta kasih seorang ibu, dia mengangkat sosok Nyi Pohaci Larasati. Wisnu Koreografer Jogja mengangkat kehidupan “Sopir Andhong” yang akan dikemas secara jenaka.(*/ZAL/IGO)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.