Harian Pagi Bangka Pos Edisi 17 Mei 2009

Page 6

6

tribun line

MINGGU 17 MEI 2009

Wartawan Melawan

TI Apung dan Kapal Isap Berlomba Sedot Timah Sambungan Halaman 1 wisata tercemar, hutan lindung dan produksi rusak, penghasilan nelayan berkurang, air tempat mandi masyarakat menjadi keruh. Meski demikian, belum ada proses pengaturan dan penertiban, berjalan maksimal. Bahkan menurut Kepala Dusun Pulau Tinggi, Amran, kepada Bangka Pos Group, beberapa waktu lalu, proses penertiban hanya sebatas “gertak sambal” petugas penertiban sekaligus untuk mengelabui masyarakat. Karena penertiban yang tidak berjalan maksimal dan masih diboncengi oleh berbagai kepentingan, akibatnya aktivitas pertambangan semakin tidak beraturan. Tuntutan “Perut” Hasil jejak pendapat harian ini di beberapa lokasi pertambangan, Pulau Tinggi, Tanjung Kerasak, Bikang, Permis, dan Payung, semuanya memiliki alasan yang hampir sama yakni karena “tuntutan perut”. Warjo, (42) salah seorang penambang di Pulau Tinggi, dijumpai harian ini beberapa waktu lalu di lokasi penambangan, menjelas-

kan bahwa dirinya terpaksa mengusahakan pertambangan di Pulau Tinggi karena “tuntutan perut”. Warjo, warga asal Lampung mengakui bahwa masyarakat setempat terus menolak aktivitas pertambangan, akan tetapi pihaknya tidak bisa keluar dari lokasi Pulau Tinggi karena hasilnya lumayan baik, harganya bagus, sehingga bisa memberikan penghasilan untuk diri dan dikirim buat keluarga. “Sekarang susah cari kerja, kita tidak punya keterampilan. Ku datang dari Lampung karena katanya di Bangka gampang cari uang, khususnya dengan pertambangan. Kita butuh makan, istri dan anak butuh uang, kita terpaksa kerja di TI, biar dapat penghasilan dan kirim buat keluarga,” jelas Warjo. Warjo menambahkan pihak keamanan dan team penertiban sering datang dan menghimbau serta memberi ultimatum pemberhentian, tetapi pihaknya tetap bertahan. Dan untuk bertahan, pihaknya harus sedikit membagi rezeki atau memberi “setoran” kepada pihak-pihak terkait, demi keamanan.

Harus Adil Selain karena tuntutan perut dan kesulitan untuk mencari lahan baru, para pekerja TI Apung Tanjung Timur, kepada harian ini beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa mereka berani beroperasi karena “kapal isap” pun beroperasi. Salah seorang pekerja TI Apung Tanjung Timur, yang minta namanya diinisialkan, MR, mengungkapkan bahwa pihaknya masih beroperasi karena hasilnya lumayan dan harganya pun mulai membaik. “Kita siap tanggung resiko bila ada penertiban. Kita tetap beroperasi. Proses penertiban harus adil. Kalau TI Apung mau ditertibkan, kapal isap pun harus ditertibkan. Soal kerusakan lingkungan, sama-sama. Dan kalau alasan faktor keselamatan kerja, maka kita tidak diizinkan lalu kapal isap diperbolehkan, kita siap kog jamin keselamatan kerja kita. Dan kalau pun ada kecelakaan itu resiko kerja. Resiko itu kita tanggung sendiri, tidak pernah minta bantuan pihak lain,” ungkap MR. (tim)

Kapal Isap Ada Izin Sambungan Halaman 1 maka, TI Apung, kapal keruk pun harus dibersihkan dari perairan Bangka Selatan, karena semuanya memiliki potensi merusak lingkungan. Bukhong menambahkan, selain memiliki izin pertambangan dari pemerintah, operasi kapal isap pun memberi kontribusi kepada masyarakat setempat juga kepada pemerintah daerah sebagai sumber pendapatan asli daerah. Terkait beberapa persolan administrasi, misalnya mempekerjakan tenaga kerja asing tanpa IMTA, pihaknya akan tetap melengkapi, tetapi masih butuh waktu. “Kita tidak berani beroperasi kalau tanpa izin dari pemerintah daerah melalui izin usaha pertambangan dan izin dari pemilik KP. Soal reaksi pro dan kontra, itu hal yang

wajar. Dan kalau kapal isap mau ditertibkan, maka semua TI Apung serta kapal keruk pun harus dibersihkan,” tegas Bukhong. Bukhong menambahkan bahwa soal lahan antara kapal isap dan TI Apung tidak pernah ada benturan, karena pihaknya beroperasi di lahan KP yang memiliki izin pertambangan. Tidak Ada Izin Kepala Desa Pasir Putih, Kecamatan Tukak Sadai, Imam Abdul Aziz, kepada Bangka Pos Group, Sabtu (16/5) menjelaskan bahwa TI Apung di Tanjung Kerasak, Desa Pasir Putih dioperasikan oleh warga setempat. Imam menjelaskan pihaknya tidak pernah memberi izin, tetapi terus menghimbau kepada warganya untuk memberhentikan aktivitas

TI Apung. Akan tetapi, tidak terlalu dihiraukan karena tuntutan “perut”. Selain itu, pihaknya menurut Imam, tidak memiliki kekuasaan penuh untuk memberhentikan aktivitas TI Apung. “Kami hanya bisa himbau, tetapi himbauan kami tidak dihiraukan. Semuanya mau cari hidup. Mereka pernah mau memberikan kontribusi untuk kepentingan umum Desa misalnya pemeliharaan Mesjid, kita tidak menolak. Tetapi dengan menerima kontribusi bukan berarti kita mengizinkan,” jelas Imam. Imam menambahkan bahwa jumlah TI Apung di Pasir Putih mulai berkurang, karena hasilnya berkurang sehingga tidak mengembalikan modal operasional. (tim)

Kapolda Jabar Minta Maaf Sambungan Halaman 1 tan Cimahi Utara, Sabtu (16/5) petang. Saat ditanya mengenai kronologis kejadian pihaknya menyebut saat ini masih dalam penyelidikan dan penyidikan. Adapun pihaknya berencana akan membantu sang adik korban yang berencana sekolah di Secaba akan membantu sesuai dengan transparansi dan akuntabel yang berlaku. Di tempat yang sama menjelang detik-detik kedatangan jenazah, para pimpinan dari Polri dan TNI berdatangan melayat keluarga korban. Mereka yang hadir selain Kapolda Jabar adalah, Komandan Korem 062/Tarumanagara Kolonel M Rachmat, Kapolwil Priangan Kombes Pol Anton Charliyan, Kapolwiltabes Kombespol Imam, Kapolwil Pur-

wakarta, Kapolresta Cimahi, Kapolresta Bandung Tengah, Kapolres Subang, Dandim 0609, serta para prajurit dari Yon 312 Kalahitam. Kapolresta Cimahi AKBP Purwolelono mengatakan bahwa pihak TNI dan Polri langsung melakukan koordinasi terkait kejadian perkelahian yang menewaskan satu anggota TNI. Pihaknya juga menegaskan bahwa di lokasi kejadian tidak ada letusan tembakan seperti isu yang menyebar. Secara singkat Kapolres menjelaskan bahwa Riki Ginanjar (19) adik korban terlibat adu mulut yang berujung perkelahian dengan tersangka Bripka Rano Nirwana. Korban yang membonceng isterinya berbalik arah dengan mak-

sud melerai perkelahian. Korban diduga terjatuh karena terkena tendangan. “Diantara mereka yang terlibat perkelahian tidak ada yang berpakaian dinas, keduanya tidak tahu menahu keanggotaan masing-masing. Mereka semua berpakaian preman,” ucap Purwolelono. Menjelang magrhib korban sempat disolatkan bersama oleh para petinggi TNI-Polri di sebuah mesjid tak jauh dari rumah korban. Dalam upacara militer yang diselenggarakan sebelum korban meninggalkan kampung Cisurupan menjelang malam, Inspektur upacara menyebutkan bahwa korban meninggal dunia di RS Cibabat karena sakit sekitar pukul 10.00 WIB. (tribun jabar/fam)

Hanya Boediono tak Pidato Sambungan Halaman 1 ambut demo oleh seratusan massa Komite Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) sebelum tiba di KPU sekitar pukul 15.00. Massa KAMMI hanya setengah jam demo di depan KPU untuk menyuarakan penolakan terhadap Boediono. Massa KAMMI dipaksa membubarkan diri oleh polisi sebelum kedatangan SBY dan Boediono ke KPU. Dalam pidato singkatnya, Megawati dan Prabowo secara terbuka mengingatkan KPU untuk tidak mengulangi kesalahan seperti terjadi saat Pemilu Legislatif 2009. “Tidak

ada pasangan calon lainnya yang paling cantik kecuali kami. Jadi mudah diingat,” kata Megawati disambut tawa hadirin yang hadir. SBY dalam pidatonya menyampaikan apresiasi kepada KPU yang telah melaksanakan Pemilu Legislatif. “Kami tahu, pemilu dari segi sistem, UU, dan aturan adalah sebuah pemilu paling kompleks. Tapi dengan kerja keras, saya yakin pemilihan presiden dan wapres tetap dapat dilaksanakan dengan baik,” kata SBY. Usai menyampaikan pidato pasangan SBY-Boediono dim-

inta panitia kembali ke tempat duduknya. Beberapa pendukung sempat mengingatkan bahwa Boediono belum menyampaikan pidato. SBY tampak berniat berbalik dan meminta kesediaan pasangannya itu untuk memberikan pernyataan. Entah karena memang tidak dipersiapkan atau bukan, Boediono menolak halus dengan mengangkat tangannya. Akhirnya, SBY dan Boediono melanjutkan dengan sesi foto bersama Ketua dan seluruh anggota KPU. (persda network/yat/ita/cr2)

Badan Enak dan Tak Pegal-pegal Lagi Vitamin B1, yang terkandung dalam biji kacang hijau dan kedelai, dikenal sebagai vitamin semangat. Seseorang yang kekurangan vitamin ini akan mengalami keluhan penurunan kerja saraf sehingga dalam beraktivitas ia akan kurang bersemangat, konsentrasi berpikirnya menurun, mudah tersinggung, mengalami kesemutan, dan mudah lelah. Selain itu, nafsu makannya berkurang dan dadanya berdebar. Sebagai koenzim, vitamin B1 dapat membantu reaksi metabolisme energi di dalam sistem saraf pusat dan otot sehingga orang yang kebutuhan vitamin B1-nya terpenuhi akan selalu berstamina tinggi. Tapi, bagaimana dengan sistem imunnya? Manusia akan senantiasa sehat apabila sistem imun tubuhnya tinggi. Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh terhadap serangan bahan asing, yang sering juga disebut antigen, yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau bahan-bahan kimia yang bersifat toksik. Sebagaimana

Sambungan Halaman 1 diketahui, seiring dengan meningkatnya usia seseorang, fungsi sistem imunnya tentu akan menurun. Dalam buku Isoflavon dikatakan, isoflavon berpotensi untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif sehingga struktur membran sel tetap utuh dan dapat berfungsi dengan baik. Sistem pertahanan tubuh tingkat seluler yang baik mengawali tubuh untuk bisa bertahan dari serangan penyakit. Meski demikian, yang lebih penting untuk dilakukan tentu menjaga pola hidup yang sehat, seperti menjaga pola makan dengan baik, berolahraga dengan teratur, beristirahat dengan cukup, meminum air putih dengan cukup, dan beberapa lainnya. Kendati belum lama beredar, Zena-600 sudah laku di seluruh wilayah pemasarannya. Hal itu tak lepas dari manfaatnya yang nyata dan produknya yang diolah higienis. Selain itu, formulanya merupakan penyempurnaan dari formulaformula kedelai bubuk yang

selama ini mulai banyak beredar di pasaran. Dan ini amat ditunjang oleh mulai sadarnya masyarakat untuk beralih ke bahan-bahan nabati alami dalam memelihara kesehatan. Tapi, produk ini bukanlah obat melainkan makanan kesehatan untuk memelihara kondisi tubuh. Ingin tahu lebih jauh, kunjungi segera purwatis@centrin.net.id atau telepon (021) 70288540 Distributor Zena-600 Babel Telp . (0717) 7023842, HP. 08117172511, sudah tersedia di Apotik dan Toko Obat sbb : Pangkalpinang : Apt Media, Apt Setia, Apt Algi Farma, Sungailiat : Apt Sehat, Apt Sungailiat, Belinyu : Apt Sahabat Jaya, Koba : Apt Delta, Apt Sehat, TO Nirwana, Toboali : Apt Sumber Waras, Apt Rusdiana, Apt Sabang, Apt Amanah, Mentok : TO Air Mancur, TO Sehat, Jebus : TO Harapan Baru, Tanjungpandan : TO Lina, Apt Budi, Apt Unifarma, TO Toni, Klp Kampit : TO Bunda Farma, Manggar : Apt Manggar Jaya.

BANGKA POS Sambungan Halaman 1

5) itu sejatinya adalah representasi protes setiap insan pers. Kita terluka, karena wartawan SCTV itu mendapat tindakan kekerasan berdarah tatkala sedang melayani publik yaitu mencari informasi, keterangan dan kebenarankebenaran lain yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Darah yang mengucur dan membasahi wajah Carlos Pardede memeteraikan ‘kepahlawanan’ vitalitas pantang menyerah yang mengagumkan. Jutaan orang di dunia bekerja di bidang komunikasi, namun perhatian yang besar diberikan kepada wartawan. Mereka tidak hanya mempunyai fungsi sosial yang penting. Wartawan bahkan mempunyai kemampuan mempengaruhi, membentuk ide dan opini serta pencerahan terhadap apa yang mereka liput. Perlu kembali ditegaskan, wartawan merupakan pekerja profesional di garda depan yang mengemban pelaksanaan kebebasan pers dalam arti seluas-luasnya; yakni pengungkapan kebebasan berpendapat secara kolektif dari hak berpendapat setiap individu yang diterima sebagai hak azasi manusia. Hak publik untuk ingin tahu itulah yang melandasi tugas para wartawan itu. Undang-undang RI Nomor 40 tahun 1999 tentang pers memahkotai kemerdekaan pers sebagai salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsipprinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum. Jaminan final-

nya, terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran. Kekerasan yang dilakukan oleh Oknum Security Bank Indonesia merupakan tindakan maha konyol. Kekonyolan dan tindakan represif itulah yang hari-hari ini dan di masa masa mendatang dilawan oleh setiap wartawan, sebagaimana pula seperti yang diekpresikan secara theatral oleh Perhimpunan Wartawan (Cetak dan Elektronik) Bangka Belitung. Aksi solidaritas itu menuntut diberlakukannya tindakan hukum yang sepadan yakni ketentuan pidana karena melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan tugas-tugas kewartawanan (UU No 40 Th 1999 tentang Pers Pasal 4) ayat (2) dan ayat (3) dengan pidana penjara paling lama dua tahun atau denda Rp 500 juta. *** PERISTIWA berdarah yang menimpa wartawan Carlos Pardede menjadi titik refleksi yang menggetarkan kita semua. UU 40 Th 1999 tentang Pers Pasal 4 ayat (2) menegaskan, “Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran. (3) Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.” Ketua Komisi Internasional Penelitian Masalah Komunikasi

Th 1980, S Mac Bride menyatakan ada kecenderungan di pihak petugas pemerintah menahan informasi di atas dasar yang salah seperti “khusus”, “rahasia negara”, “rahasia tentara”, “diplomatik” atau “stabilitas daerah”. Tidak jarang alasan tersebut dipakai untuk menutupi ketidakefisienan, korupsi, atau kelemahan lainnya. “Karena rakyatlah yang berhak membuat membuat pertimbangan terakhir, maka kepada mereka harus diberikan kebebasan sepenuhnya untuk memanfaatkan informasi. Peranan wartawan sangat penting, oleh sebab itu perlu dilindungi,” tegas Bride. Pejabat publik atau pimpinan institusi yang seringkali harus mempertanggungjawabkan secara publik melalui wartawan hendaknya memberi perhatian serius terhadap security atau pihak-pihak perantara wartawan dengan nara sumber agar bertindak beradab. Dunia tahu secara persis bahwa wartawan menuntut adanya hak mencari informasi tanpa hambatan dan mentransmisinya dengan aman dan efektif. Penulis tajuk rencana, kolumnis atau komentator juga menuntut hak itu. Hak untuk mencari informasi dan hak untuk menyatakan opini memang harus dimiliki oleh setiap orang. Tetapi wartawan harus melaksanakan hak ini sebagai kondisi pokok untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif. Pers dinyatakan sebagai tiang yang keempat dari demokrasi

karena informasi yang tepat dan lengkap mengenai kepentingan umum yang merupakan jembatan antara pemerintah, institusi, organisasi dan pejabat di semua tingkat dengan masyarakat umum. Peristiwa Carlos Pardede disikapi dengan berani dan wartawan menolak sikap takut yang secara tidak langsung bisa mendorong pelaksanaan sensor oleh wartawan. Keaktifan mengejar fakta sebagaimana Carlos Pardede dan mengungkapkannya untuk kepentingan publik merupakan salah satu kriteria menilai kemampuan wartawan. Tugas wartawan adalah memiliki, mempertanyakan dan meneliti kebenaran informasi, termasuk di dalamnya tindakan semua pejabat dan mengungkapkannya apabila terjadi penyalahgunaan kekuasaan, tidak becus, korupsi, atau penyelewengan lainnya. Melawan kekerasan terhadap wartawan dengan antikekerasan adalah tindakan tepat. Tiada alasan apapun yang membenarkan penggunaan kekerasan, sekalipun dalam perkara-perkara perjuangan terhadap penindasan dan ketidakadilan. Perlawanan serta melakukan perubahan ala Camilo Torres atau Ernesto Che Guevara tentu bukan karakter wartawan Indonesia. Mahatma Gandhi dalam Selections from Gandhi, menyakini, “...aksi tanpa kekerasan melawan kekerasan membimbing manusia menjadi demokrat sejati ...” Semoga!

Tambang Skala Kecil (TSK) Sambungan Halaman 1 dikumpul, masih membutuhkan waktu yang lama. Aldan menjelaskan para penambang yang sudah tergabung dalam TSK, akan sesuai dengan prosedur akan menambang di lahan KP Pemda. Dan melalui TSK, rencana reklamasi serta penjualan akan diatur oleh pemerintah bekerja sama dengan BUMD. Terkait TI Apung, Aldan menjelaskan bahwa sesuai dengan aturan keselamatan kerja, tidak memenuhi syarat, serta sering menambang di daerah-daerah terlarang, misalnya obyek wisata, maka akan tetap ditertibkan. Sedangkan operasi kapal isap, pihaknya sudah memberikan izin

operasional serta izin operasi diberikan oleh pimilik KP. “Kita akan tetap sosialisasikan metode pengaturan pertambangan lewat TSK. Dan kita harapkan agar semua penambang mau diatur dan membentuk TSK sehingga tidak dikejar-kejar oleh aturan atau proses penertiban,” harap Aldan. Butuh Proses Proses penertiban aktivitas pertambangan yang merusak lingkungan, beroperasi tanpa izin, beroperasi di hutan lindung serta obyek wisata, lingkungan perumah masyarakat dan perkantoran Pemkab Basel, belum berjalan maksimal. Kasat Pol PP Basel, Mongonsi-

di, kepada Bangka Pos Group, beberapa waktu lalu menegaskan bahwa pihaknya akan tetap berkomitmen untuk menertibkan segala aktivitas pertambangan yang ilegal dan beroperasi di daerahdaerah terlarang. Akan tetapi hal ini belum dilakukan secara maksimal karena masih membutuhkan proses pendekatan dan penertiban yang tepat sasar. Sebab menurut Mongonsidi, proses penertiban berkaitan langsung dengan penertiban mata pencaharian, meskipun mereka beroperasi di lokasi-lokasi terlarang. Tetapi pihaknya masih melakukan beberapa pendekatan, sehingga penert-

iban tidak menimbulkan benturan kepentingan. Mongonsidi menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menerima setoran apa pun dari para penambang. Dan diharapkan agar semua anggota Sat Pol PP harus membebaskan diri dari segala ikatan kepentingan dan setoran yang ilegal. “Kita akan tetap tertibkan dan tegakkan aturan, tetapi masih butuh waktu supaya tidak ada konflik dalam penertiban. Dan kita harapkan agar para penambang siap diatur. Sebab pemerintah tidak pernah melarang masyarakat mencari makan asalkan sesuai dengan aturan dan prosedur,” jelas Mongonsidi. (tim)

Zulfani, Pendatang Baru yang Beruntung Sambungan Halaman 1 menahan haru. Sedangkan lagu Laskar Pelangi milik Nidji sebagai soundtrack film terfavorit IMA 2009. Giring ‘Nidji’ terharu menerima penghargaan itu. “Alhamdulillah, alhamdulillah, terima kasih untuk semuanya,” ujarnya. IMA dibuka oleh penampilan band Ungu dengan lagu teranyar Hampa Hatiku dan disusul grup band Changcuters yang menyanyikan lagu penuh atraktif. Tak ketinggalan seperti IMA 2008, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri acara tersebut. “Sudah lama kita tidak menjadi tuan rumah untuk perfilman. Saatnya kita menjadi tuan rumah untuk film kita sendiri. Tidak ada bangsa yang maju tanpa menuangkan ide, semangat dan kreativitas,” kata Jusuf Kalla singkat. Untuk nominasi pendatang baru pria terbaik, tiga pemeran Laskar Pelangi asal Belitung masih kalah dengan Judika dalam film Si Jago Merah. Wajah Veris Yamarno, Ferdian dan Zulfani

tetap polos khas anak-anak, terlihat santai dan sederhana. Veris yang memerankan Mahar dalam film Laskar Pelangi mengenakan jas hitam tampak sumringah. Dua temannya yang lain Ferdian (Lintang) dan Zulfani (Ikal) juga terlihat santai-santai saja. Dapat hadir di acara bergengsi itu, suatu kebanggaan bagi biak Belitong yang berada nun jauh di Pulau Belitung. Zulfani cs tak perlu berkecil hati, panitia IMA tahu benar menghargai karya film bertemakan pendidikan dengan anak-anak sebagai pemerannya. Bersama sang produser Mira Lesman, tiga sekawan itu didaulat membacakan nominasi pendatang baru wanita terbaik. “Saya selalu senang berada dengan anak-anak. Jadilah sang pemimpi, kejar dan Tuhan akan membuka jalan,” ungkap Mira sambil mengusap rambut Zulfani penuh haru. “Pemenangnya adalah Laura Basuki dalam film Gara-gara Bola, sebagai pendatang baru wanita terbaik,” kata Mira.

Ikranagara atau Pak Harfan dan Cut Mini alias Bu Muslimah (Laskar Pelangi) gagal meraih kategori pemeran utama pria dan wanita terfavorit. Dua kategori pemilihan pemirsa itu melalui SMS itu diraih almarhum Sophan Sophian (Love) dan Revalina S Temat (Perempuan Berkalung Sorban). Wajah-wajah muda mewarnai nominsasi IMA 2009 seperti Ikranagara ( Laskar Pelangi ), Winky Wiryawan, Revalina S Temat, Richa Novisha (Pencarian Terakhir), Laura Basuki (Gara-gara Bola), Asri Pramawati (Suami-suami takut Istri), Nasya Abigail (Perempuan Berkalung Sorban), dan Sharon Jessica (Chika). Widyawati, aktris senior turut bersaing merebut penghargaan bergengsi di kategori pemeran utama wanita terbaik dengan para pesaingnya yaitu Cut Mini, Ladya Cheryl, Revalina S Temat dan Richa Novisha. Sedangkan kategori pemeran pembantu pria maupun wanita terbaik, masih muncul orang lama sep-

erti Kinaryosih (Fiksi), Sarah Sechan (Si Jago Merah), Sigi Wimala (Kalau Cinta Jangan Cengeng) dan Lukman Sardi (Pencarian Terakhir). Pendatang baru yang menyaingi para senior tersebut Ario ‘Lintang’ Bayu ( Laskar Pelangi ), Joshua Pandelaky (Perempuan Berkalung Sorban), Rifnu Wikana (Laskar Pelangi) dan Yoga Pratama (3 Doa 3 Cinta), Asri Pramawaty (Suami-suami Takut Istri-The Movie), dan Nasya Abigail (Perempuan Berkalung Sorban). Para juri yang diketuai Arswendo Atmowiloto terdiri dari Darwis Triadi, Ratna Riantiarno, Niniek L Karim, Didi Petet, El Manik dan Jajang C Noer. Mereka inilah yang akan ‘menghakimi’ para insan film tersebut. Film-film yang diikutkan dalam ajang ini harus dirilis pada periode 31 Januari 2008 hingga 28 Februari 2009. Telah terkumpul sebanyak 75 karya film dari 40 rumah film. Namun yang didaftarkan ke IMA hanya 42 film. Setelah disaring lagi, yang lolos masuk nominasi hanya 16 judul film. (day)

Duel Lawan Polisi Prajurit TNI Wafat Sambungan Halaman 1 itu mencoba melerai dengan mendorong Rano. Tetapi, Rano justru memukul leher Asep yang membikin Asep jatuh dan pingsan. Melihat korban jatuh pingsan, Rano berusaha mengangkatnya, dibantu beberapa warga ke tepi jalan. “Orang itu terlihat membawa senjata api yang diselipkan di celana bagian belakang, tetapi tidak dipergunakan,” ujar seorang warga yang ikut membantu mengangkat korban. Rano kemudian membawa Asep menggunakan mobilnya ke RSU Cibabat. Namun, sebelum tiba di rumah sakit, korban diduga sudah meninggal dunia. Mayat Asep akhirnya dirujuk ke RS Dustira untuk dilakukan autopsi. Kiki sempat dirawat di IGD Cibabat dengan infus. Namun, sekitar pukul 13.00 WIB, Kiki dirujuk ke RS Rajawali. Menurut perawat, Kiki mengalami luka di leher, sehingga dirinya kesulitan bernafas. Dari pantauan Bangka Pos Group saat di IGD, Kiki terlihat berat untuk bernafas. Ia ditemani Cucu, kakak kandung korban. Menurut Cucu, Asep ditendang di kepala bagian belakang sehingga pingsan. Namun, menurut keterangan warga, Asep dipukul di bagian leher depan dan langsung terjatuh pingsan. Selain itu, beberapa warga di sekitar TKP juga mengaku tidak mendengar adanya letusan senjata api. Dari keterangan mereka, kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.

Komandan Kodim (Dandim) 0609 Kabupatan Bandung, Kota Cimahi, dan KBB, Letkol Kav Yanuar Adil yang ditemui di kamar jenazah mengatakan, tidak ada penembakan terhadap korban. “Kejadian ini murni kesalahpahaman penggunaan lalu lintas, seluruh anggota Batalyon Yonif 312 sudah dikumpulkan dan mereka sudah bisa menerima ini karena tidak ada penembakan,” ujar Yanuar Adil. Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dandim dan Polres Sumedang yang langsung ke Yonif untuk menenangkan anggota. Dandim berharap, tersangka bisa dihukum sesuai aturan yang berlaku. Hal yang sama juga ditegaskan Kapolres Cimahi, AKBP Purwolelono SIk MM. Menurutnya, tidak ada kejadian penembakan karena tersangka tidak membawa pistol. Ia mengatakan, usai mengantarkan korban ke rumah sakit, Rano langsung melapor ke Polres Cimahi. “Walau TKPnya berada di Cimahi, tetapi kasusnya kita diserahkan ke Polda karena yang bersangkutan adalah anggota Polres Bandung Tengah,” jelas kapolres. Kapolres Purwolelono mengatakan begitu mengetahui peristiwa itu, ia langsung menghubungi Danyon 312, Dandim, dan Danil 004 Cimahi untuk mencegah halhal yang tidak diinginkan. Semua biaya pengobatan Kiki dan pemakaman Asep, lanjutnya, ditang-

gung Polres Cimahi. Pihaknya juga langsung menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban. Untuk kepentingan penyelidikan, Polres Cimahi sudah mengamankan dan meminta empat saksi mata yang merupakan warga di sekitar TKP. Saat korban diautopsi di ruang

jenazah Dustira, terlihat beberapa personil TNI AD dan anggota kepolisian yang menunggu. Beberapa provos baik dari TNI dan Polri pun ikut berjaga-jaga. Nurleli masih terlihat syok. Ia belum bisa memberikan keterangan perihal kejadian yang menimpa suaminya. (tribun jabar/zz)

BANGKA POS GROUP Harian Pagi BANGKA POS

Harian Pagi POS BELITUNG

Penerbit : PT Bangka Media Grafika SIUPP : 125.9/SK/MENPEN/SIUPP/1999 Tanggal 11 Mei 1999 Direktur Utama : Herman Darmo Direktur : C Budiarto, Agus Ismunarno Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab : Agus Ismunarno Redaktur Pelaksana: Albana, Vovo Susatio; Manajer Peliputan: Dodi Hendriyanto; Manajer Litbang/Dok dan Teknologi Informasi: Sobirin; Manajer Produksi: Fitriadi; Manajer Bangka Pos Online: Catur Waskito Edy; Asisten Manajer Redaksi: Kurniawati; Asisten Manajer Produksi: Kamri, Sekretaris Pimpinan: Kurniawati; Redaktur: Fennie Yadi, Ichsan Mokoginta, Ismed HS, Supri, Rusaidah, Barlyanto, Edwardi, MC Tedja Pramana, Sri Sugiarti. Redaktur Online: Enfermi; Asisten Redaktur Online: Deddy Marjaya; Staf Redaksi Pangkalpinang: Agus Nuryadhyn, Alza Munzi Hipni, Khamelia, Asmadi P Siregar, Sri Ayu, Iwan Satriawan. Bangka: Fery Laskari (Kepala Biro Sungailiat), Nurhayati, Sasmita Dwipa, Ryan Augusta Prakasa, Suhendri (Koba), Riyadi (Jebus dan Kelapa), Rudy (Muntok). Belitung: Joni Arsyah, Novita, Hamdani, Rusmiadi (Kepala Biro Belitung Timur). Pemimpin Perusahaan: Agus Ismunarno. Manajer Percetakan: Komaryono; Manajer Iklan: Herru Windharko, Manajer Sirkulasi: Ruslan; Manajer Umum: Hui Ming; Pjs Manajer Keuangan: M Abduh; Asisten Manajer Sirkulasi Belitung: M Arif Surbakti; Penanggung Jawab Commercial Marketing: Emil Mahmud; Penanggung Jawab EO dan Promosi: Fatonah, Koordinator AE Iklan Bapos: GA Naskah; Koordinator AE Iklan Pos Belitung:Fatimah; Koordinator Adv Kreatif: Berni Wijaya; Koordinator PSDM: Dewi Agustina; Koordinator Inkaso: Suparman; Koordinator Pracetak CM:Syafri Azwar; Koordinator Umum: Rian Danu Mura; Koordinator Pracetak: Cece AR; Koordinator Percetakan: Tri Atmaja. Alamat Kantor Pusat Bangka Pos Group Redaksi/Sirkulasi/Iklan: Jl KH Abdurachman Siddik No 1 B (Eks Jl Sriwijaya) Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 33131. Telp. Redaksi (0717) 437084 dan 437085, Fax (0717) 437082, Telp Sirkukasi/Iklan: (0717) 437086 dan 437087. Harga Langganan di wilayah Bangka Belitung : Rp 62.000,- per bulan. Luar Wilayah Bangka Belitung Rp. 67.500,- (pembayaran dimuka). Terbit tujuh kali seminggu. Pembayaran Iklan dan Sirkulasi Bank BCA Cabang Pangkalpinang (a/n PT Bangka Media Grafika) Rek No 0410331888 Percetakan : PT Bangka Media Grafika (Isi di luar tanggungjawab percetakan); Alamat percetakan: Jl KH Abdurachman Siddik No: 1B (Eks Sriwijaya) Pangkalpinang Bangka 33131. Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke Redaksi hendaknya diketik dengan spasi rangkap, maksimal lima halaman kuarto, ditandatangani, dan disertai foto diri, foto copy identitas (kalau ada, cantumkan nomor telepon dan faksimile). Semua naskah yang dikirim ke redaksi akan menjadi milik BANGKA POS GROUP.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.