Harian Pagi Bangka Pos Edisi 04 Juni 2009

Page 16

16

Seremonial

KAMIS 4 JUNI 2009

BANGKA POS

Gubernur Buka Lokakarya Nasional Pengelolaan Data AMPL

GUBERNUR Kepulauan Bangka Ia mengatakan, dalam waktu yang Belitung Ir. H. Eko Maulana Ali M.Sc singkat daerah itu bisa merubah pola membuka secara resmi Lokakarya Napikir masyarakatnya sehingga lebih sional Pengelolaan Data AMPL (Air maju ke depan dengan masalah keseMinum dan Penyehatan Lingkungan) hatan dan kehidupannya. Apalagi di Parai Beach Resort, Selasa (2/6) menurut Eko, kalau hal itu sudah termalam. Acara ini diikuti 70 kabupaten/ bentuk, maka akan lebih mudah dalam kota dan 10 provinsi, berlangsung 2-5 pelaksanaannya. Untuk itu, sebagai Juni 2009. abdi masyarakat hendaknya perlu diTujuan lokakarya adalah mencamkan dalam hati guna menghadapi sosialisasikan hasil uji coba pengelolaan persoalan- persoalan yang krusial ini data AMPL, strategi replikasi program agar pembangunan bisa dihadapi pendataan AMPL dan diskusi pembeladengan proses dan pengelolaan data jaran atas proses dan hasil uji coba. yang baik. Usai pembukaan, lokakarya dilanjut“Karena semuanya mesti dimulai kan dengan talkshow dengan nara dari data. Apalagi selama ini negeri ini sumber Gubernur Babel, Bupati Bangdibangun dengan pemikiran yang pragka H Yusroni Yazid SE, Direktur Perumatis dengan mau cepat supaya daermahan dan Permukiman BAPPENAS ah ini berkembang. Proses-proses Budi Hidayat, dan Pemimpin Redaksi pembangunan yang komprehensif Bangka Pos Group Agus masih perlu Ismunarno. kita tinjau Juga hadir dalam kembali deacara ini, Team Leader ngan pelakWaspola Gary Swisher, sanaan secara Kadinkes Babel dr konsekuen,” Hendra Kusumajaya jelas Eko. M.Epid, Kadinkes BangDemikian ka drg Mulyono Susanpula dengan to, Kepala BAPPEDA AMPL itu Bangka Kamil Abumesti dilakbakar, dan Sekretaris sanakan deBAPPEDA Bangka, Pan ngan sangat Budi, Perwakilan Pokja komprehenAMPL Provinsi dan GUBERNUR menerima kenang-kenangan sif dengan Kabupaten, dan unda- dari Budi Hidayat, Direktur Perumahan dan m e m a h a m i ngan lainnya. daerah mana Pemukiman BAPPENAS. Gubernur dalam kata yang akan disambutannya mengatakan, berkaitan jadikan objek itu, dengan memberikan dengan program AMPL memerlukan data yang diperlukan, kualitas/ kuandata-data yang akurat, lengkap, dan up titas, kontrol data, dan lainnya. “Seyoto date, sekaligus mesti mengubah gianya setiap daerah memili data base mindset masyarakat sehingga hal itu untuk mendukung pemerintahan yang menjadi tantangan yang paling berat. selama ini saya yakini masih sangat Menurutnya, tidak mudah mengubah sporadis,” terang Eko. mindset masyarakat di Babel termasuk Untuk itu ke depan, kata Eko, pemdi daerah Merawang. bangunan ke depan hendaknya dilaku“Tapi kenyataan hari ini, Merawang kan lebih efisien dengan daya dukung bukan Merawang yang kita pimpin yang lebih kuat dan bisa memberikan pada beberapa tahun lalu karena mindpelayanan kepada masyarakat dalam set masyarakatnya sudah berubah waktu yang lebih panjang karena dengan cepat dan memberikan pernantinya pemerintah akan dinilai. “Mahatian besar terhadap pengelolaan air kanya, menurut Eko, kalau berbicara minum dan penyehatan lingkungan,” masalah AMPL sangatlah penting kareujar Eko. na berkaitan dengan bagaimanan pe-

merintah memberikan pelayanan kepada masyarakat-masyarakat di pedesaan,” kata Eko. Sementara, Bupati Bangka H Yusroni Yazid SE dalam kata sambutannya menjelaskan, persoalan data dalam pemerintahan kabupaten bangka sekarang menjadi persolaan serius sehingga tidak boleh ada lagi perencanaan pembangunan yang by feeling, seluruhnya haruslah by design, dengan berdasarkan data-data akurat. Dalam konteks inilah, Pemkab Bangka menyambut baik dan merasa sangat gembira dengan pelaksanaan lokakarya ini. “Menjadi lebih membanggakan lagi bagi kami, karena tema utama lokakarya lebih difokuskan pada pembelajaran terhadap apa yang telah kami lakukan dalam pengelolaan data di Kecamatan Merawang, yang didokumentasikan dalam sebuah buku pendataan AMPL: Lesson Learn Dari Merawang. “Buku ini banyak memberikan pelajaran tentang bagaimana pendataan yang sebenarnya harus dilakukan, buku yang diharapkan dapat menjadi model data pembangunan di seluruh sektor. Ke depan perencanaan pembangunan di Kabupaten Bangka, bahkan juga di Indonesia harus berdasarkan data-data yang handal, seperti yang sudah dicontohkan Kecamatan Merawang,” ungkap Yusroni. Sementara, Direktur Perumahan dan Permukiman BAPPENAS, Budi Hidayat mengatakan, maksud dan tujuan lokakarya merupakan diseminasi pro-

FOTO-FOTO : BANGKA POS/SASMITA

PARA peserta Lokakarya Nasional Pengelolaan Data AMPL foto bersama Gubernur Babel H Eko Maulana Ali, Selasa (2/6).

ses dan hasil ujicoba pengelolaan data AMPL Kabupaten Bangka kepada pelaku pembangunan AMPL secara nasional. “Lokarya ini juga diadakan untuk memperolah masukan dalam proses dan strategis dampingan pengelolaan data AMPL daerah. Serta mendorong kepedulian para pemangku kepentingan pembangunan AMPL Nasional maupun daerah untuk melakukan replikasi fasilitasi pengelolaan data AMPL di wilayah kerjanya masingmasing. Sementara salah satu output dari lokakarya ini adalah meningkatnya pemahaman peserta dalam proses fasilitasi pengelolaan data AMPL sebagaimana yang telah diimplementasikan di Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung,” ujar Budi. (sas/adv)

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA www.babelprov.go.id

Pilih Lupakan Kuliah INILAH dilema yang kerap menimpa para selebritas muda: memilih karier, atau kuliah? Sebuah pilihan sulit memang. Antara masa kini dimana tawaran untuk manggung atau syuting sedang membanjir, atau untuk investasi masa depan dengan menuntaskan bangku kuliah. Tapi aktris Tika Putri dengan mantap sudah mengambil sebuah pilihan. “Saya tak mau setengahsetengah, saya mau pilih berkarier dulu jadi aktris, dan melupakan dulu bangku kuliah,” tegas Tika yang namanya meroket sejak berperan sebagai Anita dalam film terbarunya, Queen Bee, saat ditemui di FX Style Jakarta, baru-baru ini. Dara kelahiran Bandung 1 November 1989 ini pastinya mengambil keputusan tersebut dengan pertimbangan yang matang. Tika merasa, lewat akting ia telah menemukan ‘dunia’ yang sebenarnya. Sebuah pilihan, dan tujuan hidup. Karena itu pula, tanpa ragu ia menanggalkan dulu impian terdahulunya untuk menjadi pengusaha yang dirintisnya dengan menjadi mahasiswi Fakultas Manajemen Bisnis, Universitas Bina Nusantara. Tadinya memang, Tika berencana ingin jadi business woman hingga memilih Fakultas Manajemen Bisnis. Belakangan, ia sempat pula merubah cita-citanya dengan ingin menjadi seorang desainer hingga berencana mengambil sekolah fashion. Namun, ajakan seorang teman untuk mengikuti

casting beberapa tahun lalu, merubah segala impian awalnya itu. Casting awal itu lantas menceburkannya ke panggung dunia hiburan yang benar-benar telah menyihirnya. Terlebih, ia terbilang sukses setelahmelakoni berbagai film layar lebar, di antaranya Perempuan Berkalung Sorban, Ketika Cinta Bertasbih, Oh..My God, dan si Jago Merah. Bahkan, Tika benar-benar jadi lupa daratan. Ketika kesibukan sebagai aktris kian tak terbendung, otomatis bangku kuliah pun harus berkali-kali ia tinggalkan. Hingga akhirnya dilepaskan sama-sekali. Ya, Tika sudah memilih sebuah keputusan untuk terjun total di dunia seni peran. “Aku tak mau setengahsetengah dalam melakukan sesuatu. aku sekarang sedang benar-benar konsentrasi di dunia seni peran. Karenanya, aku harus melupakan dulu bangku kuliah,” tegas pengagum Christine Hakim ini . Tika punya alasan kuat dengan keputusannya. Baginya, pendidikan formal tak mengenal batasan usia. Bisa diambil dalam usia berapapun. Beda halnya dengan seni peran, atau iklan, yang mengenal batasan usia --untuk peranperan tertentu. “Yang penting aku sudah lulus SMA. Sekarang fokus dulu di seni peran. Nanti, kalau saatnya tepat saya akan melanjutkan kuliah lagi. Tapi, saya akan ambil jurusan fashion. Saya ingin jadi desainer,” ujarnya mantap. (Persda Network/ coi/den)

Jesica Biel

PERSDA NETWORK/ ISMANTO

Afgan

PERSDA NETWORK/ ISMANTO

Tak Mau Menyesal Dua Kali SEBUAH keputusan mengandung risiko tersendiri. Ada sejumlah selebritas dalam dan luar negeri yang belakangan menyesal telah melalaikan kuliah, dan terseret arus panggung hiburan. Penyanyi Afgan Syah Reza contohnya. Dulu, karena kesibukannya mengejar karier, ia sampai melupakan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Afgan yang tercatat sebagai mahasiswa angkatan 2007 ini akhirnya memang harus drop-out. Belakangan, ia menyesali keputusannya. Afgan pun berniat ‘membayar utang’ dengan mengambil lagi kuliah di Monash University. Kini, ia memilih untuk menyeimbangkan karier dan kuliah. “Yang penting bisa menyeimbangkan waktu. Sekarang aku kuliah hanya tiga

kali seminggu, jadi bisa diambil sambil terus meniti karier,” ujarnya lega. Selebritas luar negeri pun ada yang mengalami kasus serupa. Adalah aktris Jessica Biel yang kini sedang dilanda penyesalan. Ia sempat menuntut ilmu di Tufts University di Massachusetts. Sayangnya, ia memutuskan berhenti setelah menjalani kuliahnya selama 1,5 tahun karena ia tergiur untuk bermain di film “Summer Catch” pada tahun 2003. Kariernya di dunia akting terus meroket. Dan kuliahnya pun terbengkalai. “Seandainya saja saya punya waktu yang banyak seperti teman-teman saya.. Jika waktu bisa diputar kembali, saya memilih untuk tetap menjalani kuliah dan menyelesaikannya,” ujar Biel dikutip dari Starpulse. (Persda Network/den)

Mau Pilih Mana? DILEMA karier, atau kuliah sempat jadi wacana di Yahoo! Answers, dan mendapat tanggapan cukup ramai. Barangkali karena ini menjadi fenomena yang mewakili generasi saat ini. Jawabannya pun beragam. Ada yang mengatakan lebih baik memilih karier, karena untuk kuliah sekarang biayanya mahal, dan belum tentu juga nanti setelah diwisuda mendapatkan pekerjaan. Ada juga yang menjawab lebih baik

ambil kuliah, karena itu investigasi jangka panjang. Sedang karier yang dilakoni sekarang sifatnya hanya untuk jangka pendek. Salah satu jawaban yang dianggap terbaik menyarankan, hendaknya jika bisa diambil saja kedua-duanya. Ya karier, ya kuliah. Hanya saja, memang butuh energi ekstra untuk mengambil win-win solution seperti itu. Anda sendiri lebih memilih yang mana? (Persda Network/den)

PERSDA NETWORK/ M CHOIRUMAN

Tika Putri


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.