8777637-Analisis-Sosial-Budaya-Timor-BaratAkhir-5122008

Page 47

Catatan para peneliti terdahulu (Parera, 1986) menyebutkan bahwa migrasi ke Pulau Timor terjadi selama beberapa kali dan dari beberapa arah. Sebagian dari mereka diduga berasal dari daerah Yunan dan Hindia belakang, dan sebagiannya dari daerah Seram. Meskipun penelitin untuk tulisan ini berjalan sangat singkat dan tidak melakukan review mendasar atas berbagai sumber tertulis, tampaknya apa yang dikatakan oleh para penulis dan peneliti terdahulu dapat menjadi masukan yang baik untuk memahami persebaran kelompok etnik di pulau Timor. Dalam kurun waktu ratusan tahun, para migran ini hidup mengelompok membentuk kelompok-kelompok etnik dan menyebar di berbagai wilayah di pulau Timor. Data lapangan yang ada memperlihatkan, setidaknya terdapat 5 (lima) kelompok etnik yang dianggap lebih dahulu menghuni pulau Timor, yakni: Atoni Meto atau Dawan, Bunak, Helong, Kemak dan Tetun, serta Melus yang dikisahkan sebagai penghuni tertua pulau Timor tetapi sudah punah. Selanjutnya berdatangan berbagai etnik lain baik yang datang dari jauh di luar Timor seperti Cina, dan dari sekitar pulau Timor seperti Rote dan Sabu. Dalam perkembangan selanjutnya ketika pemerintah penjajah Belanda merekrut anggota militer, banyak orang dari pulau Timor dan pulau lainnya terlibat dan mereka ditugaskan ke pulau Jawa sampai dengan saat Belanda menyerah kepada Jepang. Ketika Belanda menyerah kepada Jepang, bangak di antara tentara Belanda asal dari Timor pulang/dipulangkan ke kampung halamannya bersama keluarganya. Mereka inilah yang pertamakalinya membawa migran dari pulau Jawa. Kehadiran migran bar ini juga disertai anggota keluarganya danmereka memperkenalkan banyak hal baru, terutama kebudayaan Jawa (dan Sunda) kepada masyarakat lokal, dan masyarakat lokal menerimanya sebaai hal baru yang positif. Migran berikutnya datang ketika banyak dari orang dari pulau Timor menempuh pendidikan di Pulau Jawa dan mereka membawaserta isteri dan keluarga isterinya ke pulau Timor. Migran ini meneruskan pembauran kebudayaan yang sudah dilakukan oleh pendahulu mereka. Pembauran oleh kelompok yangmenempuh pendidikan di pulau Jawa ini terus menerus terjadi sampai dengan datangnya gelombang besar migran dari Jawa saat integrasi Timor Portugis dengan RI dan provinsi itu dinyatakan sebagai daerah terbuka. Sejak kedatangan banyak pedagagang dan pekerja untuk memenuhi kebutuhan militer sampai dengan kehadiran pelaku ekonomi dan pejabat pemerintah asal Pulau Jawa membawa perubahan yang lebih dashyat dalam semua segi kehidupan, termasuk yang bersifat negatif seperti prostitusi dan kriminalitas

47


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.