8777637-Analisis-Sosial-Budaya-Timor-BaratAkhir-5122008

Page 21

00

Sumber: BPS Kabupaten TTS, 2004 Tabel 4.1 di atas memperlihatkan bahwa Kecamatan Mollo Selatan memiliki wilayah yang paling luas (10,88%) dari luas Kabupaten TTS. Sedangkan Kecamatan SoE yang merupakan ibu kota Kabupaten TTS memiliki wilayah yang paling sempit (0.58%). 3.3Topografi Wilayah Kabupaten TTS memiliki topografi berbukit-bukit di antaranya 49% wilayahnya berada pada ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut (dpl) dan 51% berada di ketinggian > 500 m dpl. Kemiringan lahan di Kabupaten TTS ini didominasi oleh lahan dengan kelerengan antara 410% yang meliputi sekitar 42% luas wilayah. Lainnya, laha dengan kelerengan antara 10-20% meliputi 29% luas wilayah dan lahan dengan kelerengan antara 0-4% yang meliputi 22% luas wilayah. 3.4Iklim Kabupaten TTS beriklim tropis dengan curah hujan bervariasi antara 1000-1250 mm per tahun, 1250-1500 mm per tahun, dan 1500-2000 mm per tahun. Sebaran volumen curah hujan tersebut tidak merata antar wilayah, yaitu di wilayah bagian Barat dan Utara curah hujannya relatif tinggi. Sedangkan di wilayah Tengah relatif sedang dan makin ke wilayah Timur. Musim hujan di wilayah Kabupaten TTS pada umumnya dimulai pada Bulan November dan berakhir pada Bulan Februari. Sedangkan musim kemarau umumnnya berlangsung antara Bulan Maret-Oktober. 3.5Demografi Penduduk Kabupaten TTS pada Tahun 2004 berjumlah 411.294 jiwa dengan wilayah seluas 3.947 km2, maka rerata kepadatan penduduk di Kabupaten TTS adalah 104 jiwa/km2. Wilayah yang paling padat penduduknya ada di Kecamatan SoE (1.559 jiwa/km2). Sedangkan wilayah yang penduduknya paling jarang ada di Kecamatan Fatumnasi (51 jiwa/m2).

21


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.