RADAR LAMPUNG | Senin, 27 Agustus 2012

Page 23

METROPOLIS

SENIN, 27 AGUSTUS 2012

23

Bukan Sekadar Berita!

Tunggu Kejelasan Pemerintah Pusat BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung secara resmi memastikan sudah mengirim surat terkait polemik Adipura di Provinsi Lampung beberapa waktu lalu. Pemprov saat ini tengah menunggu kejelasan pemerintah pusat. Jika persoalan Adipura tidak mempunyai kejelasan termasuk dalam hal transparansi, pemprov lebih memilih pasif. Surat yang ditandatangani Gubernur Sjachroedin Z.P. tersebut sudah dilayangkan ke pemerintah pusat pekan lalu. Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Lampung Piterdono melalui Kepala Bidang Pengawasan Lingkungan Hidup Ferrya Sayuti membenarkan adanya surat klarifikasi yang dikirimkan gubernur. ’’Ini persoalan prinsip juga. Kita minta kejelasan pemerintah pusat dalam hal ini menteri. Kalau umpamanya nggak ada transparansi, ya biar mereka saja seluruh-

nya yang menilai,’’ sergah dia kemarin (26/8). Ferrya menambahkan, klarifikasi dari pemerintah pusat terkait transparansi penilaian Adipura dinilai penting. Sebab, jika tidak dilakukan, dikhawatirkan kembali terjadi kesalahpahaman soal penghargaan Adipura seperti yang terjadi di Kota Bandarlampung beberapa waktu lalu. Secara tegas, pemprov tak ingin terkena getah dari ketidakjelasan pemerintah pusat. ’’Kami juga tak ingin duduk persoalan Adipura menjadi tak jelas. Karena itu, kalau memang ingin diperbaiki, ya kita perbaiki sama-sama,’’ tutur Ferrya. Diketahui, polemik Adipura di Lampung dipicu kekecewaan dari Pemkot Bandarlampung yang menganggap penilaian tidak transparan. Pemkot tak terima dengan predikat kota terkotor, mengingat usaha penataan kebersihan yang telah dilakukan pemkot. Gubernur sebelumnya menya-

takan sepakat dengan klaim Pemkot Bandarlampung. Oedin –sapaan akrab Sjachroedin Z.P.– menegaskan, tidak terima jika Kota Tapis Berseri dinilai sebagai kota terjorok. Atas hasil ini, Oedin menilai, pemerintah pusat laik dikoreksi. ’’Saya bukannya membela Herman H.N. Tetapi memang, Bandarlampung merupakan bagian dari Lampung. Saya tentu tidak terima jika Bandarlampung dikatakan terkotor. Faktanya kan Bandarlampung itu tidak kotor,’’ tegas Oedin beberapa waktu lalu kepada wartawan. Orang nomor satu di Lampung itu menuturkan, Bandarlampung selama ini terus konsisten dalam memelihara kebersihan lingkungan. Sehingga, ia mengaku kaget dengan nilai Adipura yang menyebutkan Bandarlampung meraih nilai terendah pada kategori kota besar pada penilaian Adipura 2012 oleh Kementrian Lingkungan Hidup. (wdi/c3/wan)

STOK AMAN Pasca Ramadan dan Lebaran, Bulog Divre Lampung mengklaim stok beras aman. Kendati Lampung saat ini dilanda kemarau. FOTO WAHYU SYAIFULLAH

FOTO IST

PERERAT SILATURAHMI: Para alumni Bandung berfoto bersama Sekprov Berlian Tihang usai halalbihalal di Hotel Sheraton, Jumat (24/8).

Alumni Bandung Halalbihalal BANDARLAMPUNG – Alumni Bandung yang merupakan lulusan semua perguruan tinggi di Bandung yang berasal dari Lampung diharapkan mampu menumbuhkan sumber daya manusia (SDM) handal serta menjadi kebanggaan di mana pun aktivitasnya. Demikian ditegaskan Sekretaris Provinsi Lampung Ir. Berlian Tihang, M.M. mewakili Gubernur Sjachroedin Z.P. dalam kegiatan halalbihalal alumni Bandung dan asrama mahasiswa Lampung di Bandung, di Hotel Sheraton, Bandarlampung, Jumat (24/8). Berlian berharap masyarakat Lampung yang ada di Bandung maupun dari Bandung umumnya yang ada di Lampung adalah bagian integral yang tidak terpisahkan dari perkembangan

dan kemajuan Provinsi Lampung. ’’Di mana bukan hanya menumbuhkan SDM Lampung semata menjadi SDM yang handal. Namun juga menjadi kebanggaan di mana pun aktivitasnya,’’ ungkap Berlian. Kegiatan halalbihalal ini dihadiri tokoh-tokoh masyarakat Lampung yang ada di Bandung. Di antaranya Drs. Taspen Abdullah yakni Ketua Lampung Sebuai. Hadir pula para alumni lainnya baik yang telah kembali di daerah Lampung maupun masih di perantauan. Seperti Kombespol Drs. Edward Syah Pernong, serta Kadis Pendidikan Provinsi Lampung Tauhidi. Menurut deklarator Forum Pemuda Mahasiswa Lampung di Bandung (Forpemal) P. Johan, S.E., M.M. dalam catatan sejarah pun mahasiswa dan pemuda

Lampung di Bandung yakni alumni ITB, Unpad dan universitas serta perguruan tinggi lainnya di Jawa Barat. Baik di asrama mahasiswa Lampung maupun luar yang tergabung dalam Forpemal, bukan hanya menghasilkan semangat membangun tanah leluhur Provinsi Lampung. Alumni juga berpartisipasi nyata dalam segala riak dinamika perkembangan dan kemajuan daerah Lampung. ’’Harapan panitia, semoga kegiatan halalbihalal dan reuni alumni ini bukan hanya sekadar momentum mempertebal tali silaturahmi dan persaudaraan. Tetapi juga menambah kecintaan terhadap daerah Lampung. Diharapkan acara seperti ini menjadi agenda rutin tahunan,’’ papar ketua panitia Dr. Eng. Admi Syarif. (gus/c3/wan)

KEMARAU TIDAK

Pengaruhi Stok Beras BANDARLAMPUNG – Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Lampung optimistis dengan kondisi stok beras pasca-lebaran. Meski dilanda kemarau, Bulog memastikan kondisi perberasan di Lampung tak terpengaruh. ’’Di Lampung, stok kita aman. Kalau ada satu daerah tak cukup, daerah lain bisa mengisi,’’ jelas Humas Bulog Divre Lampung Susan kemarin. Namun, menurut dia, sampai sekarang masih belum ada beras dari luar daerah yang ke provinsi ini untuk menopang stok beras Lampung. ’’Kalau memang di Lampung tidak cukup, bisa diambilkan dari daerah yang ada. Seperti dari Jawa Barat maupun Jawa Timur. Tapi ini kan masih belum,’’ beber dia. Kondisi puso di sejumlah daerah, lanjut Susan, tidak ada pengaruh

terhadap ketahanan pangan terutama beras di Lampung. ’’Kalau untuk proses penyerapan beras di petani kita terus jalan. Tapi kan memang terbatas dengan harga pokok pembelian (HPP),’’ tukasnya. Berdasarkan data Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Proteksi Tanaman Pangan Holtikultura, hingga 31 Juli 2012 sebanyak 40 hektare lahan padi se-Lampung terkena puso. Kondisi lahan puso itu terdeteksi terjadi di Kabupaten Pringsewu sebanyak 28 ha, Lampung Selatan 10 ha, dan Kota Bandarlampung 2 ha. Sementara untuk tingkat kerusakan ringan lahan padi tercatat sebanyak 249 ha, sedang 118 ha, dan berat 82 ha. Sedangkan tercatat luas tanam 619.462 ha sampai Juli 2012. Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun

Klimatologi Masgar memprediksi musim kemarau akan habis pada awal September mendatang. Berdasarkan data yang diperoleh BMKG, curah hujan musim kemarau tahun ini sama seperti curah hujan musim kemarau tahun lalu. ’’Faktanya memang terasa panas. Tapi kalau kita mengukur curah hujan. Tak ada yang berubah. Dan rata-rata tetap enam bulan musim kemarau,’’ sebut Haryanto, kepala Stasiun Klimatologi Masgar. Dan berdasarkan pengukuran suhu yang dilakukan Stasiun Masgar, suhu tertinggi pada musim kemarau ini tercatat berada di angka 33,5–34 derajat Celcius. ’’Secara umum, musim kemarau tahun ini diprediksi akan habis pada akhir September,’’ ungkapnya. (wdi/c3/wan)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.