RADAR LAMPUNG | Jumat, 6 September 2013

Page 24

24

LAMPUNG RAYA

JUMAT, 6 SEPTEMBER 2013

Ratusan Warga Kena DBD

FOTO RIDUAN/RNN

PEMELIHARAAN: Sejumlah pekerja sedang melakukan pemeliharaan gedung Pemkab Lampung Utara. Foto dibidik kemarin.

Pasal Pena, Siswa SMP Dikeroyok TERBANGGIBESAR – Leo Abrahmsyah, siswa kelas IX SMPN Karangendah, Kecamatan Terbanggibesar, Lampung Tengah, menjadi korban pengeroyokan oleh rekan sekolahnya sendiri sekitar pukul 13.30 WIB kemarin. Akibatnya, korban mengeluh sakit di bagian perut dan punggungnya lantaran menerima pukulan serta tendangan dari 8 pengeroyoknya. Informasi yang dihimpun wartawan koran ini, dari 8 orang temannya itu ada yang diduga membawa senjata tajam (sajam) untuk melukai korban.

Beruntung, ketika korban hendak ditusuk dari belakang berhasil menghindar dan mengenai seragam sekolah yang dikenakan. Itu terlihat dari seragam yang robek. Korban menuturkan, pengeroyokan itu berawal ketika temannya mengambil pena miliknya yang berniat akan meminjam. Namun, korban tidak membolehkan. ”Nggak saya kasih, lalu teman saya yang beda kelas itu mengancam dan mengajak saya berkelahi sepulang sekolah. Kemudian ketika saya mau pulang, tibatiba saya diterjang dari arah belakang dan depan badan saya. Mereka delapan

orang itu memukul perut dan menendang saya,” ujar siswa yang tinggal di Kampung Indraputra Subing ini kepada wartawan di Mapolsek Terbanggibesar kemarin. Menyadari dirinya dikeroyok, Leo sempat ingin meloloskan diri. “Ketika dipukul, saya hanya diam. Nggak berani melawan karena mereka rame. Saya sempat bilang, ’Kalau kamu berani, ayo kita satu lawan satu.’ Tapi, dia malah keroyokan,” ungkapnya. Sementara hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum bisa memberikan penjelasan terkait insiden itu. (rid/rnn/p1/c2/adi)

SUKADANA – Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung Timur terus berupaya menekan angka penderita demam berdarah dengue (DBD). Caranya, mengajak masyarakat tetap aktif melaksanakan gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk penyebar DBD. Gerakan 3M itu ditambah dengan menabur bubuk abate di wadah yang dapat menampung air. Pasalnya, jumlah penderita DBD terhitung Januari– September 2013 telah mencapai 315 orang. “Paling banyak jumlah DBD pada Januari dan Februari,” kata Kabid P2PL Diskes Lamtim I Ketut Gede Selamet kemarin. Menurut Selamet, jumlah penderita DBD akan terus bertambah mengingat ini baru memasuki bulan sembilan pada 2013. Itu diperparah dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi. “Jumlah penderita DBD akan terus bertambah menyusul intensitas hujan yang masih tinggi dan kurangnya kesadaran warga dalam menguras bak penampungan air,” tuturnya. Dia mengatakan, bak penampungan air sangat rentan sebagai tempat bersarangnya nyamuk pembawa DBD. Bila tak dikuras, jentik nyamuk dalam 7–9 hari akan menjadi nyamuk dewasa yang bisa menyebarkan penyakit. “Kami mengajak masyarakat untuk membersihkan lingkungan supaya dapat mencegah agar sarang nyamuk tidak muncul,” ujar Selamet. Selamet menjelaskan, nyamuk pembawa virus DBD mudah berkembang biak di air tergenang yang tak bersentuhan dengan tanah, seperti bak penampungan air dan kaleng bekas yang terbuka. Ciri-ciri nyamuk penyebab penyakit DBD adalah badannya kecil, berwarna hitam dengan bintik-bintik putih, serta dapat hidup di dalam dan di sekitar rumah. Selain itu, sambung Selamet, suka menggigit atau mengisap darah pada siang hari serta hinggap di pakaian yang bergantungan di dalam kamar, bersarang, dan bertelur di genangan air jernih di dalam maupun di sekitar rumah, bukan di got atau selokan. “Bak mandi, tempayan, vas bunga, tempat minum burung, dan perangkap semut merupakan tempat yang disukai nyamuk aedes aegypti untuk hidup serta berkembang biak. Karena itu, mari kita bersama-sama giatkan program 3M plus,” ungkapnya. (ung/p1/c2/adi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.