RADAR LAMPUNG | Selasa, 5 Juli 2011

Page 28

LAMPUNG RAYA

28

SELASA, 5 JULI 2011

Lampura-Lambar-Waykanan

SPBU Banyak Layani Jeriken KOTABUMI - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Lampung Utara yang terjadi sebulan te rakhir ter nyata disebabkan ulah oknum pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Di mana mereka justru lebih banyak melayani pembeli dengan membawa jeriken. Pasalnya di tengah kelangkaan BBM itu, justru banyak pedagang BBM eceran dadakan. Akibatnya, BBM yang dibutuhkan masyarakat umum sangat terbatas. Hal ini terungkap dalam hearing (dengar pendapat) gabungan komisi DPRD Lampura, yang menghadirkan seluruh pengusaha SPBU se-Lampura, kemarin. Hearing itu digelar di ruang rapat sekretariat dewan. Dalam rapat terungkap, selama ini banyak beredar surat

HASIL HEARING DPRD SPBU yang ada di Lampura agar mematuhi peraturan dan perundangundangan Migas yang berlaku saat ini; Semua pihak yang terkait, supaya mengawasi pendistribusian BBM di setiap SPBU agar tidak ada penyimpangan; Pengecer tidak diperkenankan menggunakan rekomendasi dari Camat atau Lurah / Kades, melainkan dari surat izin yang dikeluarkan oleh Diskoperindag; Diskoperindag dalam mengeluarkan rekomendasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan mempertimbangkan harga eceran tidak boleh terlampau tinggi; Pihak Polres Lampura agar dapat membantu pengawasan dalam pelaksanaan kesepakatan ini; Bila kesepakatan ini dilanggar, pihak berwajib dapat menindak dengan tegas sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

izin pengecoran yang dikeluarkan oleh kepala desa (Kades) atau lurah serta diketahui camat setempat yang sebelumnya sudah berkoordinasi dengan pengusaha SPBU. Maraknya aksi pengecoran, baik menggunakan jeriken maupun drum, itu berakibat menurunnya jumlah BBM yang didistribusikan ke masyarakat umum. Meski diakui pengusaha SPBU bahwa pengiriman BBM tetap lancar dengan jumlah yang cukup. Bu Jum, seorang pengusaha SPBU di Kembangtanjung, Kecamatan Abung Selatan, mengakui jika pengiriman BBM yang dikelolanya selama ini tidak mengalami hambatan. Hanya, karena banyaknya pembeli yang membawa jeriken, sehingga kebutuhan untuk masyarakat umum sangat terbatas. ’’Kami menyediakan untuk pengecoran jeriken sebesar 20 persen dari total BBM yang tersedia, dan kami tempatkan di area khusus,” akunya dalam hearing. Dalam waktu 24 jam, ia mendapat pengiriman sebanyak 32 ton atau 32 ribu liter. Karena banyaknya jumlah pembeli, mengakibatkan stok yang ada habis dalam hitungan dua jam. Hal senada dikatakan Poyo, pengusaha SPBU di Simpang Propau. Dalam sehari, ia mendapat pengiriman 24 ton atau 24 ribu liter. Hearing menghasilkan enam kesepakatan bersama (rinciannya lihat grafis, Red). Kesepakatan tersebut ditandatangani Ketua DPRD M. Yusrizal, S.T., Asisten II Setkab Lampura Ir. Azwar Yazid, Cik Gus dari Diskoperindag, AKP Kisron selaku Kasat Intelkam Polres Lampura, serta seluruh pengusaha SPBU dan pihak terkait lainnya. (rnn/c1/een)

FOTO HUMAS PEMKAB LAMPURA

BUKA SOSIALISASI: Wakil Bupati Lampura Rohimat Aslan saat membuka sosialisasi dan bimbingan teknis pengelolaan keuangan daerah melalui Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di aula pemkab setempat kemarin.

Xenia Vs Truk, Lalin Macet BLAMBANGANUMPU - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Km 197198 Kampung Negeribaru, Blambanganumpu, Waykanan, kemarin. Peristiwa itu terjadi antara Daihatsu Xenia nopol B 2450 LI yang dikemudikan Asrori (21), warga Dusun Blakbak Kampung Pancanegeri, Blambanganumpu, dengan truk nopol BD 8172 AQ yang diawaki Marjuki, warga Huku Musi, Sumatera Selatan. Meski tak ada korban jiwa, truk yang bermuatan durian tersebut terbalik dan membuat arus lalu lintas (lalin) macet sekitar satu jam. Selain itu, dua kendaraan tersebut rusak berat. KanitlakaSatlantasPolresWaykanan Bripka Haris Ariyanto, S.H. mewakili Kasatlantas AKP M. Reza, S.I.K., S.H.

mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, lakalantas tersebut diduga bermula dari mobil Xenia yang hendak menyalip kendaraan di depannya. Tetapi saat bersamaan dari arah berlawanan melintas truk bermuatan penuh durian. Sehingga tabrakan tidak dapat dihindarkan lagi. ’’Mobil Xenia baru datang dari Jakarta. Karena terburu-buru sudah dekat di kampung halaman, mobil tersebut ingin menyalip kendaraan di depannya.Tetapidariarahberlawanan datang truk. Keduanya sama-sama tidak dapat mengendalikan kendaraannya masing-masing dan terjadilah lakalantas ini,” tuturnya di tempat kejadian. Saat ini, sopir dan dua kendaraan

telah diamankan di Polres Waykanan. Sementara para penumpang mobil Xenia yang mengalami luka ringan sedang dirawat di RSUD Zainal Abidin Pagar Alam Waykanan. Berdasarkan pantauan Radar lampung, di lokasi kejadian memang rentan terjadi lakalantas. Hal itu selain disebabkan jalannya berkelok-kelok, hingga pukul 07.00 WIB biasanya masih ditutupi kabut tebal sehingga dapat mengurangi penglihatan para pengemudi. Ironisnya, tumpukan durian yang berhamburan dari truk yang terbalik, habis ’’dijarah” para pengguna jalan dan warga setempat. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab macetnya jalinsum. (sah/c1/een)

Pekan Ini, Gaji Ke-13 Cair BALIKBUKIT – Tampaknya, pegawai negeri sipil (PNS) dan CPNS di lingkungan Pemkab Lambar bisa bernapas lega. Sebab, pemkab melalui Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (PPKAD) akan mengupayakan pencaiaran gaji ke-13 para PNS dan CPNS dalam pekan ini. ’’Pemkab siap mem bayarkannya, mengingat Peraturan Pemerintah (PP) No. 33 Tahun 2011 tentang Pemberian Gaji atau Pensiun atau Tunjangan Bulan Ke-13 telah terbit dari Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI. Pencairan gaji tersebut akan kita upayakan dalam minggu-minggu ini,” kata Kepala Dinas PPKAD Lambar Drs. Hi. Adi Utama kemarin. Tahun ini, Pemkab Lambar telah menyiapkan dana untuk gaji ke-13 sekitar Rp19,4 miliar. Setelah dipotong pajak, iuran wajib pajak, serta tabungan perumahan, maka gaji ke-13 yang akan dibayarkan sebesar Rp17,3 miliar. Sedangkan jumlah pegawai yang mendapatkan gaji ke-13 tahun ini sebanyak 6.362 orang. Rinciannya PNS sebanyak 6.075 orang dan CPNS 287 orang termasuk di dalamnya kalangan guru. ’’Pemberian gaji ke-13 terhadap PNS dan CPNS ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para pegawai. Jadi diharapkan nantinya gaji tersebut dapat bermanfaat bagi para pegawai serta keluarganya,” ungkap Adi. Masih kata dia, sistem pembayaran gaji ke-13 tersebut sama dengan pembayaran gaji yang rutin diterima PNS dan CPNS setiap bulan. Satuan kerja (satker) masingmasing mengajukan usulan pencairan gaji ke Dinas PPKAD. Selanjutnya, pihaknya akan menyetorkan uang tersebut melalui bank dan pihak bank mentransfer ke rekening bendahara gaji yang ada di setiap satker. Di lain pihak, sejumlah PNS di lingkungan pemkab Lambar mempertanyakan kapan gaji ke-13 dibagikan. “Sejauh ini kita belum menerima gaji ke-13, padahal kami sudah menanti-nantikan pencairan gaji tersebut. Jadi kita berharap kepada pemkab untuk segera mencairkan gaji tersebut,” ujar salah seorang PNS di lingkungan pemkab yang enggan menyebutkan namanya. Pencairan gaji ke-13 sangat diharapkan oleh setiap PNS khususnya yang telah berkeluarga. Karena diyakini dengan dicairkannya dana itu dapat membantu meringankan beban keluarga, apalagi saat ini menjelang penerimaan siswa baru sehingga para orang tua memerlukan biaya untuk mensekolahkan anak-anaknya. (rnn/c1/een)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.