RADAR LAMPUNG | Sabtu, 30 April 2011

Page 23

METROPOLIS

SABTU, 30 APRIL 2011

23

Bukan Sekadar Berita!

Giliran Napi Lapas Uji Darah BANDARLAMPUNG – Penyebaran HIV/AIDSS benar-benar menjadi perhatian dari Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Lampung. Setelah mengambil darah dari para pekerja seks komersial di eks lokalisasi Pantai Harapan, Diskes melakukan hal serupa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Wayhui kemarin (29/4). Secara bergiliran, sebanyak 450 narapidana (napi) di Lapas Narkotika dikumpulkan di aula lapas setempat. Yeni Ekawati selaku koordinator kegiatan menyatakan, kegiatan yang dilakukan dengan menggandeng Global Fund dan beberapa lembaga lainnya ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar frekuensi kasus HIV/AIDS di Provinsi Lampung. ’’Penularan penyakit ini hampir 99 persen melalui jarum suntik. Makanya Lapas Narkotika juga kami jadikan tempat untuk mengambil sampel darah. Se-

dangkan di Pantai Harapan, itu dilakukan karena mereka yang tinggal di sana juga mempunyai risiko yang tinggi untuk tertular (melalui hubungan seks),” terang Yeni di Lapas Narkotika kemarin. Jika setelah diuji ternyata ada darah yang terkontaminasi virus HIV/AIDS, pihaknya akan menyarankan yang bersangkutan untuk segera ke klinik Visiti di Bandarlampung atau ke RSUD dr. Hi. Abdul Moeloek. ’’Kalaupun ada yang terinfeksi, kami tidak tahu siapa nama-nama yang terkena. Karena ini menyangkut privasi seseorang,” imbuhnya. Sementara itu, Kalapas Narkotika Riyanto, S.H. mengaku, pihaknya telah beberapa kali melakukan uji darah. ’’Ini memang telah terprogram beberapa waktu yang lalu. Kami juga telah melakukan kegiatan yang sama. Tapi, waktu itu hanya sekitar 50-an orang,” ungkapnya. (jar/c2/fik)

Buruh Moromoro Ikut Turun ke Jalan BANDARLAMPUNG – Para warga yang tergabung dalam Persatuan Petani Moromoro Way Serdang (PPMWS) tidak akan tinggal diam dalam peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) pada 1 Mei 2011. Ratusan anggota PPMWS dipastikan akan ikut andil melancarkan aksi turun ke jalan sebagai bentuk dukungan secara aktif terhadap perjuangan rakyat dalam merealisasikan keadilan. Sekretaris Jenderal PPMWS Syahrul mengatakan, aksi kampanye akan berlangsung di jalan lintas timur, Minggu (1/5). Menurutnya, aksi itu merupakan sebuah simbol protes terkait masih banyak anggotanya yang bekerja di perkebunan belum mendapatkan upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ’’Status kerja mereka hanyalah sebagai buruh tidak tetap yang

akibatnya sering kali tidak mendapatkan kepastian jaminan hidup,” ungkapnya. May Day tentunya akan menjadi peristiwa penting, di mana semua golongan masyarakat bersamasama meneriakkan hak-hak demokrasinya. ’’May Day tidak hanya dipandang sebagai seremonial belaka, tapi semangatnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia,” kata dia. Dikatakan, buruh dan petani merupakan golongan terbesar dalam masyarakat Indonesia yang paling parah terkena dampak krisis. ’’Kita semua mengetahui politik upah murah, sistem kerja kontrak, atau outsourcing amat menyengsarakan buruh. Di sisi lain, perampasan tanah-tanah petani serta mahalnya harga sarana produksi pertanian menyebabkan buruh dan petani berada dalam situasi yang cukup sulit pada masa krisis,” tegasnya. (red/c2/fik)

FOTO FAJAR ADITYA ARIFIN

CEK DARAH: Para napi Lapas Narkotika Wayhui tengah diambil sampel darahnya kemarin (29/4). Kegiatan ini untuk mengetahui penyebaran virus HIV/AIDS di lapas setempat.

waspadai aksi ANARKIS MAY DAY

BANDARLAMPUNG – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menginstruksikan kepada jajaran pimpinan daerah untuk memonitor dan mengawasi aksi buruh pada 1 Mei 2011. Instruksi Kemendagri itu diterima pihak Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Lampung kemarin (29/4). Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Lampung Hidayat yang memang tengah menggelar rapat dengan Badan Kesbangpol kabupaten/kota, perwakilan kejaksaan tinggi, perwakilan Korem 043 Garuda Hitam, dan unsur masyarakat langsung menyampaikan instruksi itu. ’’Diinstruksikan juga untuk meningkatkan koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Fokorpimda) dan antisipasi

terhadap aksi buruh yang rentan terhadap provokasi. Juga terus menciptakan kondisi yang kondusif,” katanya kemarin. Ditegaskan Hidayat, aksi yang rentan terhadap provokasi itu, terutama apabila melibatkan elemen buruh garis keras. Pihak Kesbangpol Provinsi Lampung sendiri, lanjutnya, telah meminta agar pemerintah kabupaten/kota juga ikut melakukan pengawasan serta memonitor aksi nanti. ’’Memang May Day ini diperingati di seluruh dunia. Diperingati secara internasional. Tapi, ini mengantisipasi agar jangan sampai terjadi kericuhan dan keributan. Karena kalau

sampai terjadi, yang rugi kita sendiri. Kita dari Kesbangpol juga melakukan pengawasan,” tegasnya. Menurutnya, pihak Disnakertrans Provinsi Lampung juga akan dilibatkan secara aktif. ’’Besok juga akan ada dialog di Disnakertrans Lampung terkait masalah buruh ini,” kata Hidayat. Menurut Hidayat, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, pada 1 Mei 2011 akan diperingati dengan aksi pawai bermotor dengan rute keliling Kota Bandarlampung. ’’Karena itu, perlu diantisipasi agar tak terjadi chaos,” katanya. Dijelaskan Hidayat, peran pengamanan utama tentu saja ada di tangan pihak kepolisian. ’’Pengamanan tetap akan dilakukan oleh pihak kepolisian,” katanya. (wdi/c2/fik)

FOTO WAHYU SYAIFULLAH

WASPADA ANARKISME!: Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Lampung Hidayat saat menerangkan kepada wartawan potensi aksi anarkisme pada peringatan May Day, 1 Mei 2011.

Anggaran Lima Persen untuk Pertanian BANDARLAMPUNG – Sektor pertanian dan perikanan di Provinsi Lampung memiliki potensi besar. Namun, kini anggaran yang digelontorkan untuk dua sektor ini dirasakan masih minim. Demikian dilontarkan Perhimpunan Petani Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI) Lampung melalui Sekum-nya, Aep Saripudin, kemarin (29/4). Menurut Aep, idealnya, anggaran langsung bagi dua sektor itu adalah sebesar lima persen dari total APBD. ’’Ini baru ideal. Kini

baru tiga persen. Tapi, kita serius juga mendorong agar bisa mencapai 5 persen,” tegasnya. Angka 5 persen itu, lanjutnya, menjadi salah satu rekomendasi Musyawarah PPNSI Lampung baru-baru ini. Ditegaskan oleh Aep, di samping diperlukan peningkatan anggaran, PPNSI juga menilai perlu dibentuk semacam bank tani. Konsep bank tani itu, menurut Aep, untuk mengakomodasi kepentingan permodalan para petani. ’’Karena persoalan utama para

petani di Lampung adalah masalah permodalan. Para petani sangat membutuhkan kredit modal lunak. Sementara ketika mengajukan ke bank harus ada agunan. Nah, kita ingin ada bank tani tanpa agunan, tapi bisa memberikan kredit modal bagi petani,” paparnya. Aep juga menyoroti kelemahan sikap para petani yang kerap masih berperilaku konsumtif dan tidak mempunyai jiwa wirausaha. Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung M.S. Joko Umar Said

menyatakan bahwa sektor pertanian tidaklah berdiri sendiri. Akan tetapi, lanjut mantan birokrat di Pemprov Lampung itu, erat kaitannya dengan sektor lain seperti infrastruktur. ’’Jadi walaupun petani dikasih 5 persen, jalannya rusak, itu juga dampaknya nggak akan ada,” katanya. Artinya, menurut Joko, proses pembagian anggaran di sektor itu tetap akan dilakukan secara proporsional dengan memerhatikan aspek yang lainnya. ’’Yang penting

lagi daya dorong lainnya. Seperti infrastruktur ini daya dorongnya kuat dengan pertanian. Kalau infrastrukturnya bagus, ini tentu akan terus terdorong,” tegasnya. Sekarang ini, diakui Joko, persentase yang ada mencapai angka 3–4 persen. Akan tetapi, Joko menyebutkan ada kiat khusus agar sektor itu dapat berkembang dengan baik. ’’Kita harus pandai menarik dari APBN. Agar banyak program nasional yang masuk ke Provinsi Lampung,” tegasnya. (wdi/c2/fik)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.