RADAR LAMPUNG | Sabtu, 9 Oktober 2010

Page 31

OPINI

SABTU, 9 OKTOBER 2010

Deputy General Manager: Suprapto, Ibnu Khalid Presidium Redaksi: Ardiansyah, Suprapto, Taswin Hasbullah, Abdurrahman, Ade Yunarso, Nizwar, Ismail Komar, Purna Wirawan, Eko Nugroho, Adi Pranoto, E. Sajjah, Alam Islam, Hendarto, Irwansa, Abdul Karim, Senen, Ary Mistanto, Trufi Murdiani Staf Redaksi: Segan P.S., Widisandika, Nurlaila Yanti, Dina Puspasari, Syaifu l Amri, Indah Sumaputri Wirahadikusumah, Taufik Wijaya, Eka Yuliana, Maria Ulfa. (Bandarlampung), Muhammad Ma’ruf (Metro), Dwi Prihantono, Zulkarnaen (Lamtim), Kohar Mega (Lampura), Edy Herliansyah, Agus Suwignyo (Tanggamus), Yusuf A,S. (Tulangbawang), Gede Putu Kristanto (Lamteng), Abdurahman (Lamsel), Hermansyah (Waykanan) Copy Editor: Rudy Saputra, Syaiful Mahrum Sekretaris Redaksi: Masriani Pracetak: Riswadi (Kabag), Ripto Piss, Helmi Jaya, Nopriyadi, Farabi Lincoln, Hendrawan Poerbantara Email: redaksi@radarlampung.co.id Homepage: www.radarlampung.co.id

Wakil Pemimpin Umum: Abdurrahman Pemimpin Perusahaan: Taswin Hasbullah Wakil Pemimpin Perusahaan: Purna Wirawan Pemasaran: Marlinda (Pj. Kabag), Hery, Agus, Supriyadi, Roby Junasari, Adi Irawan Iklan: Desti Mulyati (Kabag), Leny, Sochib, Adi, Nopy, Aspandar Nasution, dan Falma (Perwakilan Jakarta) Event Organizer (EO): Liris Vawina (Kabag) Keuangan: Sarri Octarini (Kabag), Anna Susanti (Kasir), Ipang (Akunting) Personalia dan Umum: Faradiba (Kabag), Aris, Didik S, Hary, Munadi BNI Cabang Tanjungkarang No. Rek. 007.149.0467 BCA Cabang Telukbetung No Rek 0200.721.799 Bank atas nama PT Wahana Semesta Lampung Penerbit: PT Wahana Semesta Lampung Komisaris Utama: Alwi Hamu Komisaris: Lukman Setiawan, H Mahtum Direktur Utama: Suparno Wonokromo Direktur: Ardiansyah Percetakan: PT Lampung Intermedia Pencetak: Budi S. (Kabag), Suparman, Z. Arifin, Pujianto, Jenianto, Alim, Joko Alamat: Jalan Sultan Agung No. 18 Kedaton, Bandarlampung, Telp. (0721) 789750-782306, Faks. (0721) 789752, 773930

ISI DI LUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN

TAJUK

Kedisiplinan PNS KINERJA aparatur pemerintah atau PNS selalu menjadi sorotan publik. Karenanya, kedisiplinan menjadi keharusan karena itu adalah salah satu indikator baiknya kinerja para abdi negara itu. Pekan ini, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. kembali menginstruksikan seluruh PNS di Lampung untuk terus meningkatkan kedisiplinan. Hal itu terkait telah keluarnya PP RI Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Instruksi itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung Thamrin Bachtiar saat pengambilan sumpah janji PNS di lingkungan pemprov. Aplikasi atas materi dari PP 53 itu memang mengindikasipkan sanksi yang lebih tegas. Jika pada PP 30, usulan pemecatan seorang PNS bisa dilakukan apa bila tidak masuk berturut-turut selama tiga bulan namun di PP 53 perhitungan dilakukan secara akumulatif. Misalnya, jika dalam sehari PNS korupsi waktu setengah jam, maka dalam waktu 46 hari, PNS tersebut bisa diusulkan untuk dipecat. Jika atasannya langsung tidak mengusulkan pemecatan, maka atasan tersebut yang bisa diusulkan untuk dipecat. Gubernur pun saat itu langsung mewanti para agar jangan ada lagi PNS yang malas dengan tidak masuk kantor, telat, atau pulang lebih awal dari jam kerja. Apalagu, kinerja merupakan faktor penentuan dalam karir seorang PNS. Seorang PNS sangat perlu untuk memperhatikan penerapan nilai-nilai kedisiplinan harus dilaksanakan. Saat ini, banyak di antara PNS yang tidak memakai papan nama dan lambang korpri. Padahal, itu sudah mencirikan kalau tidak disiplin. Para PNS, diharapkan bekerja penuh tanggung jawab dan sesuai koridor peraturan yang berlaku. Itu untuk meingkatkan kinerja. Apalagi, bagi PNS tenaga struktural yang motabene berjenjang karir sangat pendek jika dibandingkan dengan tenaga fungsional atau bahkan karyawan swasta. Maka kedisiplinan menjadi syarat utama yang patut dikedepankan terkait dengan penerapan kinerja yang baik. Selama ini, banyak masyarakat yang mempertanyakan tentang kedisiplinan PNS. Itu tak mengherankan, sebab, seringkali warga yang ingin mengurus surat-menyurat untuk identitas warga maupun perizinan usaha dan lainnya di kantor-kantor pemerinrtah seperti kecamatan, terhambat karena indisipliner dari petugas nya. Sebagaimana konsekuensi profesi sebagai pelayan masyarakat maka PNS harus memperbaiki kinerjanya. (*)

31

Mengemas Buku Pelajaran yang Digemari Rata-rata kemasan buku pelajaran kini memang tidak membuat pelajar menyukainya. Ini disebabkan tampilannya yang monoton dan tidak atraktif. Kalau mau jujur, inilah yang barangkali membuat banyak pelajar, jangankan membuka, menyentuhnya pun tidak.

TULISAN rekan saya Gunawan Handoko di rubrik Opini Radar Lampung, Jumat (8/10), yang berjudul Membangun Kota Pendidikan cukup menarik. Terutama pada dua alinea terakhir yang menyoal ketidaktertarikan pelajar kepada buku-buku pelajaran. Padahal, salah satu ’’senjata’’ pelajar untuk meraih itu dan memenangkan prestasi, selain belajar di sekolah juga rajin membuka-buka buku pelajaran. Kenapa hal itu terjadi? Tak lain karena tampilan buku pelajaran yang monoton dan diistilahkan rekan saya Gunawan Handoko

(Tanggapan Tulisan Saudara Gunawan Handoko, Ketua Harian Komunitas Minat Baca Indonesia Provinsi Lampung, Berjudul Membangun Kota Pendidikan) terkesan kaku serta dibuat dengan format yang sangat rigid juga bahasanya pun tak menarik. Wajar jika akhirnya pelajar pun malas membacanya. Fenomena yang terjadi kemudian, justru anak muda yang notabene pelajar lebih menggandrungi bacaan lain, salah satunya komik. Di tengah lesunya minat baca anak muda, kehadiran komik seperti menjadi oase di tengah padang pasir. Booming komik mancanegara sebenarnya sudah sejak lama terjadi. Sekadar mengambil contoh, komik Doraemon, Crayon Sinchan, Dragon Ball, Kungfu Boy, menjadi komik favorit di sini. Disusul Naruto, Death note, One Piece, Bleach dan seabrek yang lain. Praktisnya, komik benar-benar bisa ’’menyihir’’ anak muda di Indonesia dan mampu mendongkrak minat baca. Pertanyaan yang muncul kemudian, kenapa buku pelajaran

Oleh Embun Putranto Ketua Umum Komunitas Minat Baca Indonesia Kabupaten Tulangbawang membosankan, sedangkan komik tidak? Tak lain karena tampilannya tidak monoton. Gambar-gambarnya yang terlihat lebih atraktif membuat cerita di dalamnya pun ikut terserap, bahkan terhafal dengan baik oleh pembacanya. Sebaliknya buku pelajaran, seperti yang diungkapkan Saudara Gunawan Handoko. Dari sisi penulisannya terlalu tekstual. Kalau ditambah ilustrasi gambar, itu pun hanya sebagai pelengkap. Akibatnya menjadi kurang variatif. Dalam sebuah diskusi bersama teman-teman Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI) Tulang-

bawang beberapa waktu lalu, saya sempat mendiskusikan soal masih tekstualnya penulisan buku pelajaran. Salah seorang pelajar yang mengikuti diskusi mengatakan, ’’Andai saja buku pelajaran sejarah Indonesia dibuat seperti komik, tentu tidak membuat kita-kita mengantuk kalau sedang belajar’’. Harus diakui, remaja lebih suka membaca buku-buku yang bergambar. Cobalah tengok di toko-toko buku. Baris buku yang berisi komik selalu banyak peminat, terutama remaja. Atau kalau ingin membuat polling kecil-kecilan ke sejumlah remaja, bisa ditanyakan kepada mereka; lebih suka mana, membaca buku pelajaran atau komik. Saya yakin, mereka akan menjawab komik. Inilah yang sebenarnya harus disadari pemerintah, juga para penerbit. Kenapa tidak membuat buku pelajaran berkonsep komik? Di Jepang, hal ini sudah dilakukan.

Karena itu, Jepang dikenal sebagai negeri komik. Mulai dari buku pelajaran hingga bacaan umum, sebagian besar berbentuk komik. Sayangnya, di negara kita, komik justru banyak yang mencap minor karena dianggap tak mendidik dan membuat anak malas. Saya melihat komik dari kacamata yang berbeda. Di balik hingar-bingar isi komik, saya menangkap banyak pesan bijak yang disampaikan. Selain menggairahkan remaja untuk hobi membaca, dalam komik juga banyak terkandung banyak nilai-nilai yang patut diteladani. Ada juga yang bilang, membaca komik bisa meningkatkan kerja otak kanan. Yakni, berfungsi merangsang daya kreatif. Jika buku pelajaran ’’berkomik’’, kecemasan Saudara Gunawan Handoko dalam tulisannya tentang rendahnya minat baca anak muda tidak akan terjadi. Harapan untuk meningkatkan kepintaran siswa tak hanya dari sisi intelligent quotient (IQ), tapi juga emotional quotient (EQ) terpenuhi. (*)

Ibu Kota Pancasila, Amanat Indonesia Raya Wilayah geografis Indonesia dikenali berkomposisi tanah sebanyak 30 persen dan air 70 persen yang senada saja dengan kandungan cairan tubuh manusia yang mengandung 70 persern air. Sehingga tidak mengherankan jika para leluhur secara bijaksana memaknai air sedemikian pentingnya bagi kehidupan. Dalam pengertian inilah, paham air bisa dimaknai lanjut sebagai pesan Amanat Indonesia Raya (AIR). GERAKAN air yang selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke lebih rendah mengandung makna praktik kepemimpinan akan sempurna melalui laku silahturahmi dan tanggung jawab kepada bawahannya karena kehidupan itu seperti air yang mengalir dan selalu berkandungan ajaran etika sopan santun, kearifan, dan kehalusan budi. Namun bilamana kebenaran lalu

dinodai, prinsip dan harga diri bangsa dikoyak dan diganggu, maka air jernih tersebut lalu dapat berubah menjadi air bah yang memiliki kekuatan yang dahsyat dan merusak semua penghalang dan pengganggunya. Peranan air sejak awal kehidupan senantiasa memperoleh kedudukan yang istimewa seperti yang dikenali dengan air ketuban. Artinya, keberadaan air yang dikelola, dimanfaatkan dan dimuliakan dengan baik akan terbukti membawa kemashalatan bagi umat. Simaklah, air yang mengalir jernih dan sehat akan menyuburkan tanah, menumbuhkan ragam tanaman pangan, sayuran dan buah-buahan sedemikian melimpah sehingga pada gilirannya bermanfaat bagi kehidupan. Sebenarnya, air mengajarkan manusia agar senantiasa berupaya saling berbagi manfaat, melayani masyarakat, dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Namun sebaliknya, mutu air dapat pula menjadi ukuran bagi mutu kondisi sosial budaya setempat.

Oleh Pandji R Hadinoto Aktivis GAPI Permukaan air selalu rata di atas beragam bidang apa pun, hal ini mengajarkan pentingnya persamaan hak dan kewajiban. Oleh karena itu, berbagi saling hormat menghormati dalam kerendahan diri menjadi keharusan. Air secara alami memiliki wujud dan sifat yang bersih dan jernih. Dari sumber mata air yang tiada henti mengalir, lalu terbentuk anakanak sungai dan selanjutnya sungaisungai yang seringkali bermanfaat bagi prasarana transportasi umum, perdagangan, pertahanan, rekreasi, lalulintas sosial budaya. Sifat bersih dan jernih air melambangkan kebeningan hati, kejujuran yang berkeadilan, sedangkan arus aliran air melambangkan kekuatan suatu persatuan. Hal ini menguatkan motivasi hidup berbangsa dan mebangsa

yang harus saling bekerjasama, bersatu dalam kegotongroyongan guna menggapai tujuan bersama yaitu kehidupan berkeadilan, berkebenaran dan berkesejahteraan. Aliran air itu dinamis, berubahubah tidak selalu tetap. Kenyataan ini mengajarkan bahwa untuk menjalani kehidupan yang dinamis diperlukan kreatifitas, inovasi, luwes, mudah beradaptasi, dan tidak mudah berputus asa walau banyak ancaman, hambatan, tantangan dan gangguan ibarat aliran air yang menemui banyak kelokan, bebatuan dan akar-akar tumbuhan. Sebaliknya air yang diam tidak mengalir justru berpotensi jadi busuk dan penyebab kehidupan tidak sehat. Artinya manusia perlu senantiasa melakukan upayaupaya perbaikan tatkala terjadi pemburukan mutu kehidupan. Air yang mengalir juga seringkali menampung kotoran, namun kotoran itu secara proses alami akan melarut dan dapat ternetralisir. Artinya, kepemimpinan juga disyaratkan akomodatif

terhadap saran maupun kritik dan mampu menahan diri di segala situasi yang dirasakan pahit sekali pun disertai mampu bersikap tenang, tegas dan objektif. Gemericik aliran air terdengar unik dan alami, dirasakan sebagai gelombang pereda hati yang rusuh menjadi tenang. Fakta ini mengajarkan akan pentingnya memelihara komunikasi sesama umat selaras komunikasi dengan Tuhan Yang Maha Esa. Rekam sejarah mencatat adanya situs-situs Trowulan, Karanganyar dan Muarajambi, yang masing-masing adalah eks ibu kota negara-negara Majapahit, Sriwijaya, dan Melayu Kuno, memiliki tata kota yang serupa yakni terdiri dari jaringan kanal air dengan pulau di tengahtengah sebagai pusat kota. Tata kota itu konon mengikuti paham kota sebagai mandala yakni replika jagad raya di dunia yang menjadi wilayah kekuasaan para dewa dengan pengertian dewa tertinggi sebagai pencipta alam semesta termasuk bumi dan peri kehidupan di dalamnya.(*)

RUANG ini khusus bagi Anda yang berjiwa merdeka. Kirimkan apa pun pendapat Anda tentang apa saja. Baik berupa komentar, kritik, atau saran. Setiap pendapat yang masuk sedapat mungkin tidak akan diedit. Pendapat bisa dikirim lewat surat ke alamat redaksi, fax. di nomor (0721) 789752, e-mail: redaksi@ radarlampung.co.id atau radarlpg@indo.net.id. Sertakan identitas yang masih berlaku. Atau kirimkan Podium Rakyat Anda melalui SMS. Caranya, ketik: POD (Isi Podium). Contoh: POD Mohon pembangunan jalan. Lalu kirim ke No. Matrix: 08154056789. Podium melalui SMS diutamakan yang menyangkut persoalan-persoalan pelayanan publik.

Perbaiki Jalan BUPATI Lampung Selatan yang terhormat, kapan jalan di Desa Banyumas, Candipuro, yang menuju ke arah ke Dusun Tasik dibangun? Sebab, kondisinya sudah rusak parah (085269386730)

Penertiban Kendaraan KAPOLRES Lampung Utara, kami melihat kelakuan anggota Polantas sering semena-mena. Contohnya, begitu melihat ada motor dari kabupaten lain, maka pengemudinya langsung dikejar dengan

mencari-cari kesalahannya. Mohon penjelasannya. (081369607634)

Bukti Retribusi KEPADA Kepala Dinas Pasar Lampung Tengah, mohon setiap penarikan retribusi sampah dan keamanan yang di-perda-kan atau tidak, harap masyarakat diberi karcis atau bukti pembayaran yang sah tanpa harus diminta agar tidak dijadikan praktik pungli dan penyelewangan. Selama ini, penarikan retribusi tidak pernah ada bukti pembayaran. Terima kasih. (085279373210)

Pelayanan Samsat KEPADA Kepala Samsat Kalianda, kami mengapresiasi kecepatan pelayanan pajak kendaraan bermotor di Kalianda, namun kami masih merasakan ketidaknyamanan dan kesemrawutan pelayanan di tempat fotokopi, mohon dapat dievaluasi. (08975777510)

Sekolah Gratis KEPADA Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, mana sekolah gratis di Lampung. Di SMPN 12, masih ada

penarikan uang komite sebesar Rp50.000 per bulan. Tolong, sekolah gratis jangan hanya sebatas slogan! (085279898172)

Tinjau Perizinan KEPADA Bupati Lampung Tengah, kepala dinas pasar serta pihak terkait lainnya, mohon tinjau ulang perizinan berdirinya minimarket yang tidak memperhatikan dampaknya terhadap warung-warung kecil yang sudah berdiri lama. Sebab itu dapat mematikan usaha masyarakat kecil. Terima kasih. (085758927999)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.