Media Indonesia

Page 17

E KONOMI

Motor Terbaik Dunia 2011 Para pabrikan ini sudah membuktikan prestasinya dengan menyabet sejumlah penghargaan terpandang yang diakui di dunia otomotif. Fokus Otomotif, Hlm 22-23

| KAMIS, 11 AGUSTUS 2011 | HALAMAN 17

FOTO-FOTO: DOK KAWASAKI. SUZUKI. TRIUMPH. DUCATI. HUSABERG. DAN BMW

EKONOMIKA

Bursa masih Labil

Mendag Awasi Barang Beredar

Capital inflow ke negara-negara emerging market baru berhenti saat ekonomi AS diyakini pasar sudah pulih. ANDREAS TIMOTHY

S

ETELAH terus-menerus di zona merah dalam sepekan terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia kemarin akhirnya kembali ke zona hijau. Meski begitu, investor perlu tetap waspada karena IHSG masih akan berfluktuasi sejalan dengan faktor eksternal. “Keputusan The Fed (Bank Sentral AS) mempertahankan suku bunga rendah dan rencana mengkaji kebijakan stimulus telah mengangkat kepercayaan investor,” kata analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono di Jakarta, kemarin. Menurutnya, komitmen The Fed untuk menjaga suku bunganya di level 0%-0,25% hingga 2013 berhasil menenangkan gejolak pasar finansial global. Menjelang akhir pekan lalu, dipicu oleh kekhawatiran berulangnya resesi dan turunnya rating utang AS, serta krisis utang Uni Eropa, investor global beramai-ramai melepas saham mereka. Akibatnya, bursa saham di seluruh dunia memerah selama berhari-hari. Namun, setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa (9/8) waktu setempat, indeks bursa Wall Street berbalik ke teritorium positif. Indeks Dow Jones ditutup naik 3,98%, indeks Nasdaq melonjak 5,29%, dan indeks S&P 500 melesat 4,74%. Imbasnya, mayoritas indeks bursa Asia pun turut ‘menghi-

jau’, termasuk IHSG yang kemarin ditutup naik 3,43% ke level 3.863,576, atau mencatat penaikan tertinggi di regional. Adapun kurs rupiah ditutup di posisi 8.532, menguat dari posisi sehari sebelumnya di 8.560 per dolar AS. Pada transaksi kemarin, seluruh indeks sektoral di BEI menguat. Investor asing membukukan penjualan bersih (foreign net sell) Rp208,32 miliar.“ Jadi, investor domestik banyak berperan dalam kenaikan indeks,” kata Purwoko. Ia memperkirakan, IHSG masih akan volatile untuk beberapa waktu mendatang yang dipengaruhi oleh faktor eksternal. “Kalau regional buruk, IHSG mungkin akan terseret,” katanya. Sementara itu, pengamat pasar Ifan Kurniawan mengatakan pemerintah melalui PT Jamsostek melakukan pembelian saham di BEI dalam jumlah besar sehingga memicu penguatan IHSG. Lampu hijau Dalam kesempatan terpisah, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan aliran modal asing masuk (capital inflow) masih akan berlanjut. Menurutnya, capital inflow ke negara-negara emerging market, seperti Indonesia, baru akan berhenti saat ekonomi AS diyakini pasar sudah pulih. Ia menilai keberlanjutan kebijakan suku bunga rendah The Fed tidak akan meningkatkan capital inflow ke Indonesia. Ke-

cuali, jika The Fed kembali menerapkan kebijakan quantitative easing berupa injeksi likuiditas dalam jumlah besar ke sistem finansial AS. Darmin menegaskan ketidakpastian kondisi AS dan Uni Eropa tidak akan berpengaruh banyak pada perekonomian Indonesia asalkan dinamika pasar tidak berkepanjangan. “Pasar punya dinamikanya sendiri yang tidak bisa dihitung begitu saja. Memang, saat ini yang paling besar terpengaruh di indeks saham. Kita berusaha mengendalikan kurs agar volatilitasnya tidak terlalu besar. Secara umum kita masih di lampu hijau,” cetus Darmin. Dalam kesempatan terpisah, Wakil Presiden RI Boediono mengingatkan ASEAN perlu mengembangkan mekanisme untuk menahan krisis ekonomi finansial, kekurangan pangan dan energi domestik serta internasional yang tidak terduga. Meski demikian, ia menilai fundamental perekonomian ASEAN sekarang lebih kuat dari 2008 sehingga lebih siap menghadapi ancaman resesi global. “Sejak krisis keuangan global 2008, jelas bahwa AS dan Eropa tidak lagi menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi dunia. Ini kesempatan baik bagi ASEAN,” ujarnya saat membuka pertemuan menteri ekonomi ASEAN ke-43 di Manado, kemarin. (Mad/VL/ GA/Ant/E-3) timothy@mediaindonesia.com

MENTERI Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu terjun ke daerah untuk mengawasi produk pangan dan nonpangan. Kali ini daerah sasarannya ialah Sulawesi Selatan. “Diharapkan, langkah ini dapat menyaring produk yang tidak memenuhi standar atau perundangan dan mencegah masuknya barang impor secara ilegal ke Indonesia melalui Kota Makassar,” kata Mendag. Ia mengatakan barang yang beredar di pasar harus sesuai dengan parameter pengawasan dalam rangka keselamatan, keamanan, kesehatan, dan lingkungan (K3L). Barang yang tata niaganya diatur, jelas Mari, antara lain gula, beras, pupuk, minol, dan prekursor. Selain itu, perdagangan barang seperti gula, pupuk, dan pestisida dalam pengawasan. Pengawasan mengacu ke instrumen pengawasan barang beredar, antara lain SNI wajib, label, distribusi bahan berbahaya, nomor pendaftaran, dan buku petujuk pemakaian serta kartu garansi dalam bahasa Indonesia. (*/E-4)

Pasar Domestik Perlu Dijaga

MI/TRI HANDIYATNO

KONSUMSI SAYURAN: Petani membersihkan sayuran kangkung dan bayam di Sungai Cadas Dukun Kotabumi, Tangerang, Banten, kemarin. Saat ini tingkat konsumsi sayur dan buah di Indonesia sekitar 40 kilogram per kapita per tahun. Jauh dari standar konsumsi yang direkomendasikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO), yaitu 73 kilogram per kapita per tahun.

Soal Pajak Migas, Pemerintah Pilih Renegosiasi Kontrak UNTUK mempercepat penyelesaian masalah tunggakan pajak yang melibatkan 14 kontraktor migas asing senilai Rp1,6 triliun, pemerintah akan memprioritaskan melakukan renegosiasi kontrak kerja sama (KKS) ketimbang renegosiasi traktat pajak (tax treaty). “Kita sedang mau renegosiasi, bentuknya itu bisa duaduanya, di tax treaty atau di kontraknya saja. Namun, akan lebih cepat mungkin di (renegosiasi) kontrak,” kata Dirjen Pajak Fuad Rahmany ketika

ditemui di Gedung Bank Indonesia, kemarin. Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menegaskan akan mengevaluasi tax treaty yang ada. Menurut dia, seperti yang dilakukan beberapa negara lain, aspek migas tidak dimasukkan ke tax treaty. “Ternyata (di sini) tidak disebutkan secara khusus bahwa itu tidak termasuk tax treaty. Itu perlu kita kembalikan pada standar yang harusnya kita pakai,” kata Menkeu (Media Indonesia, 10/8).

Kontrak setelah 2004 sudah bagus, sudah meng-exclude tax treaty, tapi kontrak yang sebelumnya belum.” Fuad Rahmany Dirjen Pajak Namun, Fuad menilai renegosiasi tax treaty akan makan waktu cukup lama. Selain itu, prosesnya lebih rumit karena tax treaty bukan hanya meng-

atur pajak migas, melainkan hal-hal lain yang bersifat umum dan menyangkut G to G (government to government). “Kalau kontrak kan cuma pemerintah dengan KKKS (kontraktor kontrak kerja sama),” tukas Fuad. Ia menjelaskan, kontrak kerja sama yang direnegosiasi adalah kontrak sebelum 2004. Renegosiasi akan dilakukan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (BP Migas). “Kontrak setelah 2004 sudah bagus, sudah meng-exclude tax treaty, tapi kontrak yang sebelumnya

belum.” Pangkal persoalan perhitungan pajak disebabkan adanya perbedaan tax treaty terhadap perhitungan pajak bunga dividen dan royalti (PBDR) yang diatur dalam perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) antara Indonesia dan negara asal KKKS. Tarif itu lebih rendah daripada tarif PBDR yang berlaku, yakni 20%. Selisih itu yang memunculkan tunggakan pajak dari sejumlah kontraktor migas. Pada bagian lain, BP Migas

saat ini tengah menangani 10 proyek besar pengembangan migas. Investasi ke-10 proyek tersebut mencapai US$4,725 miliar dengan kapasitas produksi 1.750 juta kaki kubik/ (mmscfd), 26 ribu kondensat/ hari, dan 20 ribu barel minyak/ hari. Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas Gde Pradnyana melalui siaran pers, Selasa (9/8) malam, mengatakan rentang produksi proyek itu 2011 hingga 2014. (Fid/ML/E-2)

WAKIL Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Natsir Mansyur mengingatkan pemerintah untuk menjaga pasar domestik di samping meningkatkan daya saing perekonomian. “Dampaknya ialah serangan barang-barang impor ke pasar dalam negeri,” kata Natsir. Kini, ujarnya, yang menjadi kendala ialah bagaimana menggerakkan masyarakat untuk mengemari produk dalam negeri. Rendahnya harga produk impor jika dibandingkan dengan produk lokal diakuinya menjadi salah satu alasan masyarakat lebih memilih produk tersebut. Namun, untuk menangkal serbuan produk impor, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan insentif. Untuk jangka pendek, menurut Natsir, antara lain melalui pemberian penghargaan kepada masyarakat yang menggunakan produk dalam negeri. Selain pemberian penghargaan, pemerintah perlu gencar melakukan sosialisasi untuk mendorong masyarakat menggunakan produk dalam negeri. (*/E-4)

Laba Bersih BUMN Tumbuh Pesat KINERJA badan usaha milik negara (BUMN) pada semester 1 tahun 2011 tercatat sangat menggembirakan. Hal tersebut terlihat dari berbagai parameter kinerja bisnis BUMN, salah satunya laba bersih yang meningkat 38,86% di semester 1 2011 ketimbang periode yang sama tahun lalu. “Peningkatan yang sangat baik terjadi pada laba bersih BUMN, dari Rp49,95 triliun di semester I 2010 menjadi Rp69,36 triliun,” ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar dalam konferensi pers tengah tahun 2011 di Jakarta, kemarin. Bila dilihat dari peningkatan laba bersih BUMN dari setiap kedeputian, BUMN pada kedeputian primer mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu

88,2%. PT Pertamina berhasil meraih laba bersih paling tinggi jika dibandingkan dengan BUMN lainnya pada semester 1 2011. BUMN sektor minyak dan gas itu meraup laba Rp14,79 triliun atau meningkat 70,39% ketimbang laba bersih pada semester 1 2010. Selain itu empat BUMN lain yang meraih laba bersih terbaik adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebanyak Rp8,02 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Rp6,78 triliun, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rp6,55 triliun, dan PT Bank Mandiri Tbk Rp6,32 triliun. Adapun kinerja laba bersih 18 BUMN yang sudah go public pada semester I 2011 meng-

alami peningkatan sebesar 36,44%. “Lima BUMN go public yang memiliki kinerja terbaik adalah Telkom, BRI, Mandiri, PGN, dan BNI,” ungkap Mustafa. Ia menambahkan walaupun baru 18 BUMN yang go public atau 4% dari 428 emiten, kapitalisasi BUMN mencapai 25,93%. “Dibandingkan semester 1 2010, mayoritas BUMN Tbk menunjukkan peningkatan kapitalisasi pasar yang memuaskan,” tuturnya. Lebih lanjut Mustafa memaparkan, sampai dengan semester 1 2011, 15 BUMN berada dalam tahap restrukturisasi dan revitalisasi. Selain restrukturisasi melalui PT Perusahaan Pengelola Aset

(PPA), Kementerian BUMN juga mengupayakan restrukturisasi permodalan antara lain dengan suntikan dana segar anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan penyertaan modal negara. Ia mencontohkan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang mendapatkan restrukturisasi permodalan, baik melalui konversi utang maupun penyuntikan dana segar dengan total dana di atas Rp6,7 triliun. Kemudian, PT Pindad memperoleh konversi utang serta dana segar lebih dari Rp960 miliar. Adapun PT Merpati Nusantara Airlines mendapatkan dana segar sebesar Rp561 miliar dan PT PAL mendapatkan tambahan modal lebih dari Rp2,8 triliun. (ML/E-1)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.