KPK POS Edisi 153

Page 12

12

KPK POS

Kriminal

E D I S I 153 13 - 19 JUNI 2011

NASIONAL

Dua Tersangka Pemasok Kayu Hasil Ilegal Logging Ditahan

Puing rumah Ponidi di Polis Line Polsek Bukit Batu dan Foto Ponidi saat memangku putrinya yang menderita luka bakar. KPKPos/PUR

Polsek Bukit Batu Jangan "Petieskan" Pembakaran Rumah Ponidi BUKITBATU - Kepolisian Sektor Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, diminta tak mempetieskan kasus pembakaran rumah Ponidi. Warga Dusun Air Raja, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau,diyakini dibakar oleh orang tak dikenal. Akibat peristiwa itu, istri Ponidi, Aminah, 38 tahun, dan anaknya, Hardian Aprilian, satu tahun, menderita luka bakar. Keyakinan unsur kesengajaan dalam peristiwa itu diungkapkan aktivis LSM PAD, Chairuddin. Kepada KPK Pos, Chairuddin menyebutkan, dugaan kesengajaan itu dari temuan jerigen tak jauh dari rumah korban. Sayangnya, barang bukti yang telah disita kepolisian hingga kini tak mampu mengungkap pelaku pembakaran. Chai-

ruddin mengkhawatirkan kasus yang dialami sahabatnya itu, dipetieskan polisi. "Sementara barang bukti berupa jerigen sudah disita polisi, namun hingga saat ini kasus tersebut belum terungkap," ujar Chairuddin. Akibat pembakaran yang dilakukan orang tidak dikenal itu, Ponidi kehilangan tempat tinggal. Selain menderita

kerugian, kini Ponidi harus mencari tambahan guna mengobati istri dan anaknya yang menderita luka bakar dalam peristiwa itu. Mencermati kejadian dan temuan barang bukti, Chairuddin menduga pelaku adalah orang yang berdomisili tak jauh dari rumah korban. Alasannya, sebut Chairuddin, domisili korban terkategori kawasan terpencil. Selain itu, saksi yang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, kini diketahui menolak menjadi saksi dalam peristiwa itu. Hal itu pun mengundang tanya warga. "Saksi yang sempat dimintai keterangan oleh polisi, kabarnya ketakutan, menolak untuk dijadikan saksi," ujar Chairuddin. Ketidak jelasan penyidikan atas peristiwa

tersebut, disampaikan Ponidi kepada KPK Pos. Saat bertamu ke Biro KPK Pos, belum lama ini, Ponidi menuturkan, penjelasan yang ia peroleh dari Polsek Bukit Batu selalu sama. "Saya sudah berulang kali ke Polsek Bukit Batu. Jawaban yang diterima masih dalam penyelidikan," kata Ponidi. Menyikapi lambatnya penanganan itu, oleh LSM PAD akan melaporkannya kepada Mabes Polri dan Polda Riau. Hal itu ditegaskan Chairuddin. "Kami akan melaporkannya ke Propam Mabes Polri dan Polda Riau," ujar Chairuddin. LSM PAD, lanjut Chairuddin, berharap agar kepolisian dapat mengungkap dan menangkap pelaku dan diproses secara hukum. (PUR)

RANTAUPRAPAT - Kepolisian Resor Labuhan Batu menangkap dua tersangka, diduga sebagai pemasok dan penyedia dokumen untuk kayu hasil ilegal logging. Kedua tersangka Erwin Efendi Sinaga alias Udin, 43 tahun, penduduk Desa Perlanaan, Kabupaten Simalungun, dan Ahmad Saihu Siregar, 43 tahun, warga Desa Huta Baru, Kecamatan Dolok, Kabupaten Padang Lawas Utara, kini mendekam dalam rumah tahanan Polres Labuhan Batu. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Labuhan Batu, AKP

Tito Hutauruk menegaskan, kedua tersangka kini ditahan. Penangkapan kedua tersangka bermula dari penyelidikan yang dilalukan terhadap truk bermuatan kayu saat melintas di daerah Aek Paing, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu. Sekira pukul 18.00 WIB, personel Polres Labuhan Batu memeriksa truk BK 8221- LE, yang sedang membongkar muatan kayu olahan di Panglong Abang-Adik. Hasil pemeriksaan, diketahui dokumen kayu dicurigai keabsahannya. Diantaranya, nota pembelian dari panglong CV. Karya

Agung, Langgapayung, Kabupaten Paluta, turut juga disertai lampiran fotocopi SKSKB-Cap KR. Copian SKSKB tersebut menaruh kecurigaan, sebab berdasarkan aturan kayu harus disertai SKSKB -Cap KR yang asli. Dalam pemeriksaan, polisi mengamankan Udin beserta truk. Dari keterangan Udin, polisi mendapatkan nama Ahmad Saihu Siregar. Udin menyebut, dokumen itu diperoleh dari Ahmad. Polisi berhasil menciduk Ahmad dari kediamannya di Kecamtan Dolok, Kabupaten Paluta. (HAH)

Diduga PTAsdal Perima Lestari Rampas Tanah Rakyat SUBULUSALAM - Warga Kecamatan Sultan Daulat, pekan lalu, membuat surat laporan kepada camat, melaporkan lahan mereka telah dirampas PT. Asdal. Jaman warga Sigerun mengaku lahan yangtelah ia kuasai dan usahai sebagai lahan kelapa sawit, kini dikuasai perusahaan perkebunan itu.

Anehnya, Jaman mengaku memiliki alas hak atas lahan itu. Hal sama juga dimiliki PT Asdal dengan dasar HGU. Anggota DPRK, Natap Ginting menuding perusahaan tersebut telah merampas lahan warga. Disebutkan Natap, perusahaan tersebut telah memiliki luas HGU, 5.000 hehtar. "Menurut

undang-undang, 1.000 hektar untuk rakyat, maka PT Asdal, jangan lagi diberi izin," tegas Natap. Sementara, Manager PT Asdal, Edison menegaskan setiap HGU mempertanyakan ihwal penguasaan lahan oleh warga. "Kami sudah bertahun-tahun bayar pajak," katanya. (JAMHA)

Dua Gudang CPO Ditutup BINJAI - Dua lokasi gudang CPO ilegal, yang selama ini masih beroparasi, akhirnya ditutup oleh petugas kepolisian, Jumat pekan lalu. Kedua gudang CPO illegal tersebut, berada di lokasi yang berbeda, gudang yang pertama berada di Jalan T Amir Hamzah, Kecamatan Binjai Utara, dan gudang kedua berada di Jalan Umar Baki, Kecamatan Binjai Barat. Penutupan gudang CPO itu sendiri, dilakukan oleh petugas Polsek masing-masing, dan dihadiri langsung oleh Kapolresta Binjai, AKBP Dra Rina Sari Gintang. Namun, dalam aksi penutupan geduang CPO itu, seakan sudah diketahui oleh

pemilik gudang. Pasalnya, saat petugas datang, tidaugak ada aktifitas apapun di dalam gudang. Bahkan, gudang CPO itu sendiri terkunci dengan rapat di duga ada yang membocorkan dalam operasi sawit yang di lakukan pihak Polresta Binjai. Seperti gudang CPO di Binjai Barat milik Idris misalnya, belakangan hari ini sudah tidak beraktifitas lagi. "Orangnya pun sudah lari, kayaknya sudah tak beraktifitas. Sudah adalah satu minggu ini tidak beraktifitas," ujar warga setempat. Sementara itu, Kapolresta Binjai, AKBP Dra Rina Sari Ginting, saat dikonfirmasi terkait penutupan gudang CPO tersebut,

mengatakan, hal ini dilakukan mengingat adanya operasi sawit. "Karena operasi baru dimulai. Sehingga kita juga baru turun kali ini. Dari laporan yang masuk kepada saya, ada dua gudang CPO, satu di Binjai Barat dan satu lagi di Binja Utara. Untuk selanjutnya, akan kita razia lagi di mana saja gudang CPO yang ada di Kota Binjai," ujarnya. Kapolsek Binjai Barat, AKP Man Purba, mengaku, akan memasang atau mendirikan Pos polisi di depan gudang CPO yang sudah ditutup. "Untuk menjaga agar gudang CPO ini tidak beroperasi lagi, kita akan mendirikan Pos polisi di depan gudang CPO ini," kata AKP Man Purba. (SBR)

H.ZULKARNAIN D LUBIS

ISMAIL HASAN

MARULI MALAU

HELGA OCTORA HALIM SSos

MARIONO

PETERUS SH

Ir IRWAN YUSUF

H.ABDUL MUIS MATONDANG SE.

NIZAMUDDIN SIAGIAN

.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.