Harian Andalas

Page 3

Selasa

MEDAN KITA

6 April 2010

KILAS

Lagi, Buruh Datangi Novotel Soechi Medan-andalas Puluhan buruh Hotel Soechi International, Senin (5/4), kembali mendatangi menajemen hotel tersebut. Mereka menuntut aksi penganiayaan, dengan cara pemecatan sepihak yang dilakukan pihak hotel tersebut pada mereka. Aksi yang biasa mereka lakukan dengan suara lantang, kali ini dilakukan secara lembut dan bahkan membawa simbol keyakinan tertentu. "Kami membakar sesajen agar jin-jin dan hal-hal buruk musnah dan mati, serta membuat hati pengambil kebijakan tergerak untuk menerima perjuangan kami," ucap koordinator aksi, Purwanto, kepada wartawan. Selain itu, sambung Purwanto, buruh juga menuntut perusahaan segera membayarkan pesangon pada pekerja yang sudah mereka pecat, serta mempekerjakan kembali buruh yang sudah dirugikan perusahaan. Dan meminta pihak terkait mengusut tuntas pelanggaran HAM terhadap karyawan, dengan cara membatasinya berorganisasi. Sementara itu, Fahri menyebutkan, buruh telah dirugikan selama 10 bulan lebih dengan ditelantarkan di pelataran gedung DPRD Medan dan dibiarkan begitu saja tanpa solusi apapun dari pihak hotel. "Kami tidak akan berhenti memperjuangkan ini, sampai kapan pun kami akan terus berjuang hingga masalah ini tuntas dan kepada pihak hotel agar memperhatikan nasib buruhnya, baik yang telah diberhentikan maupun belum," tegasnya. Selain membakar sesajen, massa juga meminta sumbangan dana dari para pendemo lainnya dengan tujuan menunjukkan keprihatinan pada pihak hotel yang mereka nilai tidak memiliki dana untuk menyelesaikan masalah mereka. (MU)

harian andalas | Hal.

Grand Design Kesehatan dan Pendidikan Masih Sebatas Teori Medan-andalas Pembangunan kesehatan, sosial dan pendidikan di Sumatera Utara tidak memiliki grand design (desain besar). Dampaknya berbagai program ketiga bidang itu tidak benar-benar menyentuh masyarakat. Kalaupun programnya ada tapi keberhasilannya tidak "Sejauh ini, grand design tentang terukur. kesehatan, pendidikan dan sosial yang ada di Sumut masih sebatas teori," kata Ketua Komisi E DPRD Sumut Brilian Moktar di Bandara Polonia Medan, Senin (5/4) sore sebelum bertolak menuju Bali. Dari itu, kata Brilian, seluruh Komisi E DPRD Sumut yang membidangi kesehatan, pendidikan dan sosial berangkat ke Kabupaten Jembrana, Bali. Soalnya, walaupun Jembrana sebagai kabupaten yang baru tapi

mereka lebih berhasil membangun daerahnya. Keberhasilan tersebut dinilai karena mereka memiliki konsep grand design. "Jembrana merupakan kabupaten percontohan yang berhasil membangun pendidikan dan kesehatan gratis," ujar Brilian. Brilian menyebutkan, bukti tidak adanya grand design kesehatan di Sumut sangat banyak. Di antaranya, soal pelayanan kesehatan gratis. Pemerintah pusat sudah mengalokasikan 4.123.000 atau setara 30 persen warga Sumut yang ditanggung Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), sementara hasil Badan Pusat Statistik (BPS) di Sumut hanya 1,8 juta yang miskin. Begitupun masih ada warga miskin yang tidak memperoleh kartu Jamkesmas. Di sisi lain, juga ada Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di sejumlah kabupaten/kota dan ditambah lagi dana talangan APBD Sumut sebesar

Rp7 miliar untuk membantu pelayanan kesehatan gratis. "Itupun masih ada warga miskin yang tidak terlayani," tegas Brilian lagi. Di sisi lain, tambahnya, di Sumut memiliki 1 rumah sakit kelas A, 8 kelas B dan 20 kelas C serta 1 RS kelas D. Namun seluruh rumah sakit itu ternyata tidak benar-benar sesuai melayani layaknya status kelas yang sudah diakreditasi. "RS Pirngadi misalnya, disebut sebagai Kelas B dengan 12 pelayanan. Tapi nyatanya, untuk pelayanan radiologi, CT Scan dan Farmasi bukan pelayanan sendiri tapi bekerjasama dengan pihak lain. Bahkan seluruh RS kelas C yang aturannya memiliki 8 pelalayanan ternyata tidak sesuai," kata Brilian lagi. Begitu juga dengan konsep pembangunan pendidikan. Hingga saat ini tak ada grand design, buktinya tidak ada satu sekolah pun Dinas Pendidikan Sumut memiliki sekolah untuk dija-

Masyarakat Diminta Dukung Corina di Indonesian Idol

Wagubsu Minta Pertanggungjawaban RSUPM

andalas/siong

TERJEBAK KEMACETAN-Sejumlah pengendara saat melintas di Jalan Pandu terjebak kemacetan dan harus merayap saat melintasi jalan tersebut. Kondisi trafic light di persimpangan Jalan SM Raja dan Jalan Cirebon Medan yang tidak berfungsi dengan baik salah satu penyebab kemacetan tersebut.

Traffic Light Jalan Pandu tak Berfungsi Lagi Medan-andalas Angka hitung mundur traffic light (lampu pengatur lalulintas) di ruas Jalan Pandu persimpangan Jalan Cirebon Medan kembali tidak berfungsi lagi. Berdasarkan pantaun andalas, Senin (5\4) pengatur lalu lintas sistem hitung mundur ini kembali kacau di saat menyala merah. Ketika lampu merah menyala dan menunjukkan angka 100 tiba-tiba melompat menjadi angka 89, kemudian dilanjutkan dengan angka 70. Budi, salah seorang

pengendara, mengatakan hal ini telah lama terjadi tetapi belum ada tindakan dari pihak yang terkait. "Setiap hari ada saja pengendara yang hampir kecelakaan. Orang-orang yang lewat di sini semuanya mau cepat saja. Dilihatnya lampu hijau cepat menyala, langsung main hantam saja," katanya sembari menambahkan kata-kata kotor pun kerap dilontarkan sesama pengguna jalan apabila tabrakan sudah terjadi. Sementara itu, Faris, warga Jalan Rahmadsyah Medan merasa keta-

kutan saat melintas di Jalan Cirebon menuju Jalan SM Raja, dikarenakan hitungan traffict light sudah tak karuan lagi. "Saya harus ekstra hati-hati melintasi persimpangan jalan ini. Apalagi kalau malam hari karena hitungan mundur traffic light-nya tak bisa dipercayai lagi. Pihak Dinas Perhubungan atau instansi terkait harus segera mengatasi masalah ini karena yang dirugikan dari hal ini adalah masyarakat," ucapnya.

Melihat kondisi traffic light tersebut menurutnya, sudah sewajarnya dilakukan perawatan secara berkala untuk mengantisipasi masalah atau kerusakan yang lebih fatal lagi. "Traffic light yang rusak seharusnya menjadi perhatian serius dari instansi terkait karena sudah menyangkut kebutuhan dari masyarakat, sebab dengan keberadaan traffic light seperti ini, lalu lintas akan menjadi macet dan bisa menyebabkan kecelakaan," cetusnya. (SIONG)

Dikira Sudah Meninggal

Wanita Mengaku Bersuami Dua Dibawa ke RSUPM Seorang wanita paruh baya bernama Siti Nurjanah Br Siregar (52) terpaksa harus dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan (RSUPM) dikarenakan lemah tak berdaya, Senin (5/4) sekira pukul 12.00 WIB.

M

ASUKNYA wanita yang mengaku memiliki dua orang suami (poliandri) dan diduga mengalami kelainan jiwa itu dibawa langsung oleh petugas kepolisian dari Polsek Percut Seituan. Menurut informasi yang diterima, sekira pukul 11.00 WIB, pihak kepolisian mendapatkan informasi dari masyarakat yang menyebutkan bahwa di Jalan

dikan sekolah percontohan. "Padahal dari sekolah itulah nantinya ada berbagai pelatihan guru-guru di daerah ini," jelasnya. Sementara Dinas Sosial, menurut Brilian, tidak jauh berbeda dengan lainnya. Banyak program yang tidak menyentuh ke masyarakat. "Kalau ada Program Keluarga Harapan (PKH), tapi hingga kini belum jelas transparansi PKH itu diterima masyarakat dan keberhasilannya juga tidak terukur," ungkapnya. Jadi, tambah Brilian, dari studi banding ke Jembrana itu nanti dalam waktu dekat Komisi E DPRD Sumut akan mengajukan rancangan peraturan daerah (Ranperda) untuk grand design tentang kesehatan, pendidikan dan sosial. Hasil grand design itu nanti akan disampaikan ke Menteri yang berkaitan. "Kita juga akan menyampaikan grand design itu ke seluruh aggota DPR RI asal Sumut agar mereka ikut memperjuangkannya," papar Brilian lagi. (RIL)

Pemilihan Rektor UMSU Mei 2010

Terkait Meninggalnya 4 Pasien

Medan-andalas Terkait insiden trafo terbakar 8 Februari 2010 yang menyebabkan empat pasien Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan (RSUPM), hingga kini biaya duka cita belum terealisasi dengan baik. Padahal beberapa waktu lalu, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), H Syamsul Arifin SE menegaskan kepada Direktur Utama (Dirut) RSU Dr Pirngadi Medan, dr Dewi Fauziyah Syahnan SpTHT untuk segera memberikan biaya belasungkawa kepada keluarga 4 pasien tersebut. Menyikapi hal ini, Wagubsu, Gatot Pujo Nugroho ST menjelaskan, pihak RSUPM harus melakukan konsolidasi atas seruan gubernur. "Kita harus lihat dulu, kenapa pembayaran belum juga terealisasi," kata Wagub di sela kunjungannya ke rumah sakit milik Pemko Medan itu, Senin (5/4). Ketika ditanya kalau hal ini tidak terlaksana dan langkah apa yang akan diambil, dengan tegas Gatot katakan, ketika nantinya pihak rumah sakit tidak memiliki biaya untuk keempat pasien yang meninggal yang hampir mencapai dua bulan itu. "Jika Pirngadi tidak bisa, maka provinsi juga harus bertanggungjawab dalam hal ini," sebutnya. Terpisah, Kabag Hukum dan Humas RSU Dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin SH MKes menjelaskan, saat ini pihaknya masih membicarakan tentang hal ini dan mengenai biaya belum ada kesepakatan besarnya biaya yang akan diberikan. "Permasalahan ini masih kita bicarakan, ada beberapa pasien yang pasrah, ada yang mengusir tim kita ketika kita mendatangi rumah mereka. Namun yang jelas kita masih membicarakan hal ini," tandasnya. (MIM)

3

Williem Iskandar/Pancing Medan tepatnya di sebelah sekolah MAN II Medan, ditemukan mayat seorang wanita. Mendapatkan informasi dan merasa itu wilayah hukum mereka, pihak kepolisian langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengevakuasi jenazah yang dimaksud. Tepat pukul 11.30 WIB, petugas akhirnya sampai di tujuan dan ingin mengevakuasi

jenazah untuk dibawa ke Instalasi Jenazah RSUPM. Namun ketika petugas menghampiri dan membawa jasad wanita tua itu, tibatiba wanita yang disebutkan meninggal tadi terbangun dari tidur dan memaki petugas yang ingin mengevakuasinya. Dengan kondisi lemah tak berdaya, akhirnya pihak kepolisian membawa Siti Nurjanah Br Siregar ke IGD RSUPM untuk mendapatkan pertolongan intensif. "Tadinya kita mendapatkan informasi ada mayat, tapi setelah kami cek ke lapangan, ternyata yang dimaksud masih hidup dan kami pun membawanya ke rumah sakit

Mohon Jalan Teluk Dalam Dibangun 081263070XXX Pak Bupati Nias Selatan, mohon diprioritaskan pembangunan jalan di Kota Telukdalam. Mengapa jalan yang menjadi sarana paling vital tak dibangun, sedangkan museum diprioritaskan pembangunnya.

ini," kata salah seorang petugas kepolisian yang tidak ingin disebutkan namanya. Saat dibawa dan ditangani petugas medis, wanita yang berperawakan kecil hanya mengenakan BH dan celana dalam, membuat petugas media kewalahan. Pasalnya, ketika wanita ini dinaikkan ke kereta sorong, Siti turun dan tidur di lantai. Saat ditanya oleh salah seorang perawat, Siti mengatakan bahwa dirinya memiliki dua suami. "Namanya juga laris," ujar seorang petugas pendaftaran menirukan ucapan wanita tua itu. Informasi yang diperoleh

lagi, wanita yang tidak tahu alamatnya ini didiagnosis oleh dokter mengalami gula darahnya turun dan saat diberikan obat, wanita itu kegirangan dengan ekspresi melompat-lompat dan akhirnya tidur di lantai. Terpisah, Kabag Hukum dan Humas RSUPM, Edison Perangin-angin SH MKes menjelaskan, wanita bermarga Br Siregar itu ditanggung biayanya oleh pihak rumah sakit. "Kita mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan sanak saudara agar mengecek dan membawanya pulang dan tidak akan dikenakan biaya apa pun," tandasnya. (MIM)

Mohon Tindak Oknum Satlantas Batang K uis Kuis 081396288XXX Pak Kapolres Deliserdang, tolong tindak anggota Bapak yang meresahkan masyarakat, khususnya anggota Satlantas Polsek Batangkuis yang memberhentikan pengendara kendaraan bermotor sesukahatinya saja. Kalau memang razia, mana plang razianya. Anehnya lagi, razianya sembunyi-sembunyi. Jagalah harga diri sebagai pengayom masyarakat.

Medan-andalas Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Drs H Dalail Ahmad MA, menegaskan, tugas utama yang diembannya sebagai pimpinan baru adalah melakukan proses pemilihan rektor yang baru secepatnya. "Saat ini sudah dimulai tahapan demi tahapan untuk pemilihan rektor. Insya Allah Mei 2010 sudah bisa diselenggarakan. Walaupun waktu yang diberikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah sesungguhnya hingga Desember 2010, karena pada prinsipnya kita ingin lebih cepat lebih baik," ujar Dalail didampingi Humas UMSU Anwar Bakti, kepada wartawan, di kampus UMSU, Jalan Mukhtar Basri Medan, Senin (5/4). Ditanya wartawan apakah dirinya akan mencalonkan diri pada pemilihan rektor yang akan digelar, Dalail Ahmad dengan santun memaparkan, bahwa dia pernah berkomitmen jika diberikan amanah memimpin PW Muhammadiyah Sumut, maka dia akan mengawal sampai lima tahun. Dan itu sudah diembannya hingga 2010 nanti. Saat ditanya peluang calon-calon rektor menurut dia, beberapa calon rektor yang ada termasuk semua wakil rektor, memiliki peluang dan potensi yang sama untuk membesarkan UMSU lima tahun ke depan. Namun menurut, Dalail Ahmad yang juga Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara ini, yang terpenting bagaimana semua pihak merajut kebersamaan untuk membesarkan UMSU ke depan. "Kebersamaan itu yang terpenting dilakukan semua pihak," ujarnya. Sebelumnya, Dalail Ahmad sangat berharap kepada media agar tetap membangun silaturahmi dan kebersamaan termasuk juga melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak UMSU, jika ada hal-hal yang perlu diberitakan sehingga, terjadi pemberitaan yang berimbang. Diakuinya memang, media memiliki peran yang luar biasa terhadap proses pembangunan. Maka, otomatis jika informasi yang sepihak diberikan bisa membahayakan dan bisa juga merusak citra di tengah-tengah masyarakat. "Itu harus kita hindari," ujar Dalail yang menggantikan Bahdin Nur Tanjung sebagai rektor karena maju pada Pilkada Medan 2010. Dukung Corina Dalail Ahmad juga mengimbau kepada seluruh mahasiswa UMSU khususnya dan masyarakat Sumatera Utara umunya, untuk mendukung dan mendoakan mahasiswa Fisipol UMSU bernama Corina Reviera pada acara Indonesian Idol yang akan digelar di RCTI, pada tanggal 9 April 2009, pukul 21.00 WIB. "Dukungan yang diberikan bisa dengan mengirimkan SMS kepada Corina Reviera dengan mengetik Reg (spasi) Corina kirim ke 9288 sebanyak-banyaknya. Termasuk juga dengan dukungan doa agar mahasiswa UMSU utusan Sumut ini dapat memenangkan acara tersebut," ujar Dalail Ahmad. Lebih lanjut dikatakan Rektor, mudahmudahan Corina Reviera pada malam tersebut dapat memberikan penampilan dan prestasi yang baik, sehingga nama baik Sumatera Utara akan semakin terangkat. Apalagi, sudah banyak seniorseniornya yang sudah membuktikan, bahwa anakanak Sumut mampu merebut juara di even seperti itu. "Kita harus memberikan dukungan," ujarnya. (HAM)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.