Radar Cirebon

Page 13

Radar Cirebon Group

sabtu pahing, 11 agustus 2012 / 22 ramadan 1433 H

jare pedagang

HALAMAN 13

Bahan Jins Diminati Pembeli

Model Baru

ARJAWINANGUN- Pakaian jadi berbahan jins dapat bertahan di tengah cepatnya perkembangan fashion. Hal tersebut tidak luput dari inovasi. Pemilik toko Winner, Hj Ratna mengungkapkan da­ri tahun ke tahun pakaian ber­ba­ han jins mempunyai peminat tersendiri. Dan menjelang idulfitri, gamis jins mulai dilirik konsumen. “Se­ la­lu mengikuti perkembangan fa­shion, model apa yang lagi mu­ sim kita ikutin, tetapi bahan­nya saja yang berbeda. Kita pakai ba­han jins,” ujarnya kepada Ra­ dar, kemarin (10/8). Harga yang ditawarkan untuk gamis berbahan jins Rp85 ri­bu hingga Rp90 ribu. Inovasi yang diberikan, yakni dengan me­ ngombinasikan kain jins de­ngan ba­han lain. Misalnya saja dengan kain bermotif kotak-kotak untuk

Alhamdulillah, baru dua minggu jadi karyawan. Dagang ada yang naik dan turun. Untuk perkembangan pakaiannya terbilang cepat, setiap minggunya selalu ada model pakaian yang baru. Ariya Pedagang Pakaian

Ikuti Tren Baju anak juga punya musim sendiri. Sekarang kecenderungannya me­ ngikuti model dewasa. Lagi tren baju Syahrini, baju gamis anak-anak juga ikutan yang Syahrini. Khasanah Pedagang Baju Anak

aksesori pada bagian pinggir kan­cing. Untuk memberikan ke­san feminis, bahan motif bu­ nga-bunga juga dapat di­kom­ binasikan. Tidak hanya gamis, semi gamis, kemeja, jaket sampai celana juga diproduksi khusus menggunakan bahan jins. Khusus untuk jaket kom­binasi motif terletak pada bagian tudung kepala. Sementara untuk celana yang dijual yakni ce­lana model artis Indah Dewi Per­tiwi, dengan bagian pinggang menggunakan karet dan jahitan berbentuk balon. Ratna mengaku seluruh koleksi barang yang dijual merupakan pro­duksi konveksi sendiri. Se­hing­ ga model-model yang di­se­dia­kan juga merupakan ins­pirasi sendiri. “Khusus men­ju­al pakaian dan celana yang ber­bahan levis saja,” tandasnya. (swn)

Pos Satpam, Pusat Informasi Punya Sendiri Berdagang di Tegalgubug sudah lama. Awalnya barang dari orang, sekarang bukan konveksi sendiri. Konveksi di rumah, hari pasaran langsung dijual. (swn) Fadil Pedagang Baju Koko

jembatan rembes

foto: sri wahyu ningsih/radar cirebon

LARIS. Baju gamis banyak diburu oleh konsumen Pasar Sandang Tegalgubug.

Jelang Lebaran, Gamis Laris Manis Warna Putih Jadi Favorit

foto: sri wahyu ningsih/radar Cirebon

BARU. Ciri khas atasan Keong Racun memiliki model semi gamis.

Model Keong Racun Ikut Mendominasi ARJAWINANGUN- Semakin mendekati idulfitri, makin banyak tren fashion yang dijual di pasaran. Pasar sandang terbesar se-Asia Tenggara, Pasar Tegalgubug, juga tidak ketinggalan mengikuti perkembangan fashion yang ada. Popularitas lagu Keong Racun, menginspirasi pengusaha konveksi. Ya, atasan Keong Racun meramaikan tren busana di pasar sandang Tegalgubug. Namun, atasan Keong Racun yang satu ini berbeda dari edisi sebelumnya. Jika sebelumnya dibahas atasan Keong Racun untuk remaja, kali ini lebih cenderung untuk dikenakan pada ibu-ibu atau dewasa. Pemilik toko Lufan, Alfin mengungkapkan penamaan model keong racun berdasarkan penamaan dari konsumen. “Tergantung konsumen aja yang kasih namanya,” ujarnya kepada Radar. Harga yang ditawarkan Rp35 ribu per potong atau Rp620 ribu per kodi. Satu kodi terdapat lima varian warna. Warna ungu, biru, coklat, hitam da putih. Penjualan selama Ramadhan diakui Lufan mengalami peningkatan hingga 3- persen. Model Keong Racun yakni atasan dengan motif dasar kotak-kotak dan bagian kerah berbentuk V. Sementara untuk model atasannya berbentu A. Lufan menuturkan model atasan dengna bentuk A lebih digemari ibu-ibu. Pasalnya lebih lebar dibagian pinggang sehingga lebih nyaman saat digunakan. “Banyaknya untuk ibu-ibu sih ya, bawahnya kan lebar jadi enak dipakainya,” tandasnya. (swn)

ARJAWINANGUN- Menjelang idulfitri, penjualan gamis me­ nga­lami peningkatan antara 30%-50%. Gamis Syahrini, kaftan Ashanty hingga gamis Jasmine muncul sebagai tren busana muslim Lebaran tahun ini. Pi­ lihan warna yang ditawarkan cu­kup beragam. Di antaranya merah, biru, coklat dan putih. Dari beragam pilihan warna tersebut, putih menjadi favorit konsumen. “Lebaran kan kembali suci, war­ na putih identik dengan kesucian. Maka konsumen banyak yang memilih warna putih,” ujar pemilik tok Ma­hira Collection, Najwa. Dia me­nuturkan peningkatan pen­jualan sudah terjadi saat menjelang Ramadan. Hingga mendekati idulfitri peningkatan penjualannya sampai 50 persen. Harga jual gamis dibanderol dengan Rp100 ribu-Rp170 ribu. “Alhamdulillah yah, ada peningkatan lumayan,” ucap­ nya. Hal senada juga diungkapkan

oleh pemilik toko sweater dan busana muslim, Heri. Dia engaku peningkatan penjualan mencapai 30 persen. Tidak hanya gamis, atasan semi gamis juga diminati oleh konsumen. Harga yang ditawarkan diatas Rp100 ribu untuk gamis dan kurang dari Rp100 ribu untuk semi gamis. “Tergantung selera, ada yang lebih memilih semi ga­mis, ada pula yang gamis,” ka­­­tanya. Kain putih yang di­gu­­­nakan diantaranya war­na pu­­tih sutra, salju dan me­ la­ti. Se­mentara untuk mo­del ba­ny­ak dihiasi dengan ak­se­ so­­ris bunga. Sementara itu wi­

layah pemasaran sebatas Cia­ yumajakuning. “Model kita bi­sa lebih bervariasi, soalnya kon­veksi sendiri,” imbuhnya. (swn)

ARJAWINANGUN- Pusat infor­ masi menjadi bagian dari pasar sandang Tegalgubug. Layaknya pusat informasi dalam sebuah mal, pusat informasi tersebut mem­punyai peran yang sama. Yakni menginformasikan atau memberikan imbauan kepada pedagang atau pengunjung. Pusat informasi pasar sandang Tegalgubug terbilang unik, pasal­ nya terletak di pos satpam. “Ka­r­ ena pada dasarnya satpam ingin melindungi pedagang dan yang berbelanja. Akan tetapi tidak da­pat mengontrol kondisi pa­ sar secara keseluruhan, apa­ lagi dengan personel yang ter­batas. Pusat informasi ini bi­sa menjadi media imbauan se­kaligus membantu pedagang atau pembeli yang kehilangan,” ujar Asro, salah satu satpam di pasar sandang Tegalgubug. Asro menjelaskan rata-rata pu­ sat informasi difungsikan un­tuk menginformasikan kehi­la­ngan. Kehilangan dompet dan kunci kendaraan yang kerap kali ter­ jadi. Selain itu, kehilangan sanak keluarga atau rekan berbelanja juga menjadi hal yang lumrah

ketika kondisi pasar sedang ramai. Namun informasi yang diberikan melalui pusat informasi terbatas. Pasalnya tidak dapat menjangkau seluruh bagian pasar. Hanya pada wilayah kios de­pan saja. Meski begitu, pria ber­kumis tersebut menambahkan keber­ adaan pusat informasi cukup di­manfaatkan oleh warga pasar. Saat Radar sedang berkeliling ke pedagang misalnya, terdengar informasi dari speaker terdapat kehilangan dompet beserta kunci kendaraan dan STNK. Isi infromasinya yang terdengar “bagi pedagang atau pengunjung pasar yang menemukan STNK dan kunci kendaraan, harap menghubungi pos satpam. Lebih waspada dalam menjaga barang bawaan Anda”. Asro meng­imbau kepada pengunjung dan pedagang pasar untuk lebih ber­hati-hati dalam menyimpan tas, dom­pet atau barang berharga lain­nya. Sebab kadang kala ke­hilangan justru akibat dari kete­ledoran pemilik. “Kadang ada yang asik belanja keluarganya, te­mannya berpencar. Ada pula yang lupa naro dompet,” ucapnya. (swn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.