Radar Banyuwangi | 3 Mei 2013

Page 1

JUMAT 3 MEI

33

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Giliran Massa MPRS Turun ke Jalan Desak Pemkab Segera Wujudkan Golden Share

SIGIT HARIYADI/RaBa

AKSI DAMAI: Puluhan warga menggelar demonstrasi di depan kantor Pemkab Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI - Pro-kontra pengelolaan tambang emas Tumpang Pitu terus bergulir. Kemarin (2/5) giliran warga yang tergabung dalam Majelis Peduli Rakyat Sejahtera (MPRS) menggelar unjuk rasa. Pu luhan orang itu mendesak Pemkab Banyuwangi secepatnya merealisasikan

golden share hasil penambangan emas Gunung Tumpang Pitu. Alasannya, jika golden share terwujud, secara otomatis akan meningkatkan pendapatan daerah. Dengan demikian, pembangunan di Banyuwangi akan berjalan optimal dan kesejahteraan rakyat meningkat. Sembari membentangkan spanduk dan poster, puluhan demonstran long march dari kawasan Simpang Lima, Banyuwangi, menuju kantor pemkab. Sesampai di depan kantor pemkab, me-

reka menggelar orasi. “Upaya Pemkab Banyuwangi mewujudkan golden share merupakan ikhtiar yang cerdas dan tepat. Jika itu terwujud, pendapatan daerah akan meningkat. Jika pendapatan daerah meningkat, pembangunan dan kesejahteraan rakyat Banyuwangi juga akan meningkat,” seru seorang orator. Selanjutnya, perwakilan pendemo dipersilakan masuk ke kantor Pemkab Banyuwangi untuk berdialog n Baca Giliran...Hal 43

Kejaksaan Tahan 11 Tersangka Perusakan Tiga Tersangka Tercatat Perangkat Desa Bumiharjo BANYUWANGI - Ini perkembangan terbaru kasus perusakan tanaman jagung seluas 1,5 hektare milik Saminah di Desa Sum bergondo, Kecamatan Glenmore, 29 Mei 2011 lalu. Setelah berkasnya dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi, sebelas tersangka perusakan langsung ditahan. Yang menarik, tiga dari sebelas tersangka tersebut tercatat sebagai perangkat Desa Bumiharjo. Sembari menunggu proses persidangan, 11 tersangka yang dua di antaranya ibu-ibu itu oleh kejaksaan penahanannya dititipkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi. “Para tersangka kita tahan sejak Rabu (1/5) kemarin,” kata Kasipidum Kejari, I Wayan Sumertayasa. Tersangka dalam kasus ini sebenarnya 12 orang. Hanya saja, satu tersangka atas nama Abdul Azis, 53, warga Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, tidak bisa dibawa ke kejaksaan karena sedang sakit n

Sengketa Lahan Berakhir di Penjara

Saminah Lebih Dulu Bebas

5 1 Mei 2013, sebelas tersangka ditahan

oleh Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Satu orang (Abdul Azis) belum ditahan karena masih sakit.

1 Saminah mengerjakan lahan 1,5 hektare di Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo. Dia menyewa sewaktu Kades Bumiharjo dijabat oleh Zubaidi.

4 Saminah dila-

Lahan tersebut ditanami jagung.

2 Pemdes Bumiharjo

menyoal lahan tersebut karena masa sewanya habis. Konflik semakin memanas ketika jabatan Kades Bumiharjo dipegang oleh Tupon.

KONFLIK perebutan sawah oleh Saminah dan Pemerintah Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, berlangsung lama. Awalnya, puluhan orang yang diduga berasal dari Desa Bumiharjo mendadak me nguasai sawah seluas 1,5 hektare yang sudah di tana mi jagung oleh Saminah itu. Puluhan warga Desa Bumiharjo itu datang ke sa wah di Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, sam bil membawa me sin bajak. Begitu sampai di lokasi, dengan DOK. RaBa pengawalan ketat Saminah Sa tuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), mereka langsung menggarap lahan tersebut. Bahkan, dikabarkan sempat terjadi pemukulan terhadap suami Saminah bernama Sahri yang diduga kuat dilakukan salah satu peserta penguasaan lahan tersebut n

porkan ke polisi dengan tuduhan menguasai lahan. PN Banyuwangi memutus bebas Saminah. Sebaliknya 12 pelaku perusakan lahan diproses polisi.

3 29 Mei 2011, puluhan dari Desa Bumiharjo menguasai lahan seluas 1,5 hektare yang sudah ditanami jagung. Mereka merusak lahan tersebut sambil membawa mesin bajak.

Baca Saminah...Hal 43

Baca Kejaksaan...Hal 43

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Dua Komisi Kunker, Kantor Dewan Sepi

SABU-SABU

Febry masih Jadi Saksi BANYUWANGI - Sabu-sabu seberat 1,17 gram yang akan diselundupkan Nur Effendi, 26, ke Lapas Banyuwangi Selasa (30/4) lalu diduga melibatkan Febry Prayogi, 22, seorang napi lapas. Fe b r y d i d u g a kuat mengetahui bahwa di dalam ayam pedas yang dibawa Effendi itu ada sabu-sabunya. Petugas tampaknya juga mencurigai yang mengatur penyelundupan sabu itu adalah terpiAGUS BAIHAQI/RaBa dana empat ta- ORDER SS: Febry Prayogi. hun empat bulan kasus narkoba tersebut. “Febry kita anggap bersalah,” tegas Kepala Pembinaan Lapas Banyuwangi, Sunaryo n Baca Febry...Hal 43

POLITIK

Tidak Ikut Psikotes, 2 Bacaleg Masuk DCS BANYUWANGI - Dua bakal calon legislatif (bacaleg) yang mengikuti penjaringan caleg Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mencak-mencak. Mereka menilai proses rekrutmen yang dilakukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Banyuwangi banyak yang janggal. Bahkan, kedua bacaleg tersebut menilai kejanggalan-kejanggalan itu sudah menyalahi AD/ART partai. Dugaan pelanggaran AD/ART partai itu langsung dilaporkan dua bacaleg bernama Wahyu Naga P., warga Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, dan Achyar, warga Dusun Kedungliwung, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi n Baca Tidak...Hal 43

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Luncurkan Kartu Pendidikan Gratis

BANYUWANGI - Bupati Abdullah Azwar Anas kemarin (2/5) meluncurkan kartu layanan pendidikan gratis bagi warga miskin. Launching kar-

tu itu dilakukan di sela-sela upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Taman Blambangan n Baca Luncurkan...Hal 43

ICHSAN/RaBa

PENERIMA PENGHARGAAN: Siswa dan guru berprestasi foto bersama Bupati Anas dan forpimda usai upacara Hardiknas di Taman Blambangan kemarin (2/5).

BANYUWANGI - Memasuki bulan kedua di triwulan II tahun 2013, tugas para le gislator Banyuwangi dalam menyelesaikan program legislasi daerah (prolegda) baru mencapai sekitar 20 persen. Namun, para anggota dewan yang terhormat itu se akan tak begitu ngotot melakukan pembahasan agar seluruh rancangan peraturan daerah (raperda) yang sudah dijadwalkan dalam prolegda tersebut rampung. Setidaknya, itu terbukti dengan me lompongnya kantor DPRD Banyuwangi kemarin (2/5). Pantauan wartawan koran ini menyebutkan, sejak pagi hingga siang kemarin hanya ada segelintir anggota dewan yang datang ke kantor wakil rakyat tersebut. Beberapa anggota dewan yang terpantau datang ke kantor DPRD Banyuwangi kurang dari sepuluh orang, di antaranya Sukirman, Umi Kulsum, Juwaini, H. Fauzan, Veriyanto Wella, dan Abdul Basit. Diperoleh keterangan, separo anggota dewan tengah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Bali n Baca Dua...Hal 43

DOK. RaBa

Tahun ini kan tahun politik. Kemungkinan temanteman menjalankan tugas partai untuk mempersiapkan persyaratan pemilu, baik pileg maupun pilpres” ADIL ACHMADIONO Wakil Ketua DPRD Banyuwangi

Perjuangan Syaiful Hasan Mengikuti Unas Susulan

Kerjakan Soal sambil Menahan Sakit Kepala Perjuangan M. Syaiful Hasan, 17, menyelesaikan pendidikan di MTs Miftahul Ulum, Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, tampaknya terlalu berat. Gara-gara kecelakaan saat pulang sekolah, dia harus mengerjakan soal ujian nasional (unas) susulan sambil menahan rasa sakit akibat geger otak (GO). AGUS BAIHAQI, Banyuwangi PRIA yang biasa disapa Syaiful itu sepintas terlihat segar dan bugar. Di beberapa bagian tubuhnya tidak tampak ada luka yang serius. Dengan tenang, siswa kelas IX MTs itu terus

memelototi lembaran naskah ujian di depannya. Dia mengerjakan soal sembari lesehan di lantai RSI Fatimah, Banyuwangi. Terlihat semangat yang luar biasa dari raut wajah siswa yang bernasib malang itu. Meski kondisinya kurang sehat setelah tabrakan pada Minggu (14/4) lalu, tapi bocah itu tetap serius mengerjakan soal-soal ujian. “Semangatnya ikut ujian memang tinggi,” cetus Siti Khotijah, ibu kandung Syaiful Hasan. Dengan duduk di lantai sambil menghadap meja kecil yang biasa digunakan para siswa taman kanakkanak (TK), Syaiful sesekali menoleh ke kiri dan ke kanan. Tapi tidak lama, matanya kembali memelototi lembaran soal tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Tidak lama dari itu, Syaiful menghentikan aktivitasnya. Dengan ta-

Ditinggal kunker, kantor dewan melompong Pelesir lagi, pelesir lagi, kapan ngantornya, Bung?

Tidak ikut psikotes, dua bacaleg Gerindra lolos Wah, ternyata ada juga penumpang selundupan di DCS!

GALIH COKRO/RaBa

DUDUK LESEHAN: Syaiful mengerjakan soal unas di RSI Fatimah Banyuwangi.

ngan memegangi kepalanya, dari raut wajahnya terlihat dia sedang menahan rasa sakit. Sejumlah ang-

gota keluarganya yang me nungguinya di rumah sakit pun gelisah n

Baca Kerjakan...Hal 43 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com



35

Jumat 3 Mei 2013

Tangkap Lima Penambang Emas Mengaku Baru Tiga Hari Beroperasi GLENMORE - Aksi penambangan emas ilegal di areal hutan alam sekunder, RPH Pecinan, Perhutani Banyuwangi Selatan, mulai ditindak tegas oleh aparat Polsek Glenmore dan petugas Perhutani. Kemarin, aparat gabungan Polsek Glenmore dan Polisi Hutan Mobil (Polhutmob) Perhutani Banyuwangi Selatan berhasil menangkap lima penambang emas di Dusun Sukabumi, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Lima pelaku yang kini sudah mendekam di ruang tahanan Mapolsek Glenmore itu adalah Ahmad Arumin, 34, Abdul Azis, 32, Edi Suprapto, 28, Solikin, 36 tahun. Keempatnya warga Dusun Krajan, Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung. Seorang lagi bernama Agus Irawan, 26, warga Dusun Tembakur, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran. Selain menahan kelima tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti

berupa tiga buah palu, empat betel, sebuah cangkul, satu terpal, lima buah lampu kepala, satu jeriken, dan dua kilogram material yang diduga mengandung emas. Kapolsek Glenmore AKP Subardi melalui Kanitreskrim Iptu Abdullah Syajad mengatakan, penangkapan kelima pelaku tersebut dilakukan oleh gabungan petugas Polhutmob Perhutani Banyuwangi Selatan. Penangkapan dilakukan ketika para pelaku hendak pulang mengambil alat penyedot air. “Sebab, lubang yang mereka gali ternyata mengeluarkan air,” katanya. Namun, sebelum kelima pelaku meninggalkan tempat, petugas gabungan Polsek Glenmore dan Polhutmob Perhutani Banyuwangi Selatan melakukan penggerebekan terlebih dahulu. Saat diperiksa penyidik, kelima pelaku mengaku baru tiga hari melakukan aktivitas di lokasi penambangan ilegal tersebut. “Ngakunya tiga hari dan belum mendapat apa-apa,” ungkap Syajad. (azi/c1/aif )

PERALATAN NAMBANG: Sejumlah barang bukti milik para penambang diamankan di Mapolsek Glenmore kemarin.

ABDUL AZIZ/RaBa

TEBAR BENIH: Camat Sempu Lukman Hakim menebar benih ikan di Sungai Setail, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu kemarin.

ALI NURFATONI/RaBa

Setrum Ikan, Didenda Seribu Kali Lipat SEMPU - Pemkab Banyuwangi akan memberikan saksi tegas terhadap warga yang menyetrum ikan di sungai. Sebab, tindakan tersebut mengancam populasi ikan. Hal itu terungkap saat penebaran benih ikan di sepanjang aliran Sungai Setail, tepatnya di Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, kemarin. Camat Sempu, Lukman Hakim mengungkapkan, pelaku penyetruman ikan akan didenda seribu kali lipat per ekor

ikan. Sanksi tersebut penting agar populasi ikan tidak punah. ‘’Dapat satu harus ganti seribu benih ikan,” katanya. Dia menyebut, ada 55 ribu benih ikan yang ditebar di berbagai titik, antara lain 30 ribu benih ditebar di Desa Tegalarum, 9 ribu benih ditebar di Jambewangi, dan 10 ribu benih ditebar di Karangsari. ‘’Hari ini semua benih ikan itu kita tebar,” ungkapnya. Dia mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan cara-cara yang

tidak baik dalam menangkap ikan. Meski begitu, dia meminta warga agar tidak main hakim sendiri saat mengetahui ada pelaku penyetruman. ‘’Terus terang, jika terusterusan disetrum, ikan yang kecil akan ikut mati. Kalau dipancing, boleh,” terangnya. Dia mengajak semua lapisan masyarakat bersama-sama menjaga sungai. Menurutnya, menebar benih ikan sangat bermanfaat bagi masyarakat. (ton/c1/aif)

Oknum Guru SMAN 1 Pesanggaran Ditahan Diduga Cabuli Mantan Murid hingga Kuliah SILIRAGUNG - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ternodai oleh ulah oknum guru bahasa Indonesia SMA Negeri I Pesanggaran berinisial HR, 41. Pria asal Dusun Sidorukun, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, itu ditahan polisi karena terindikasi kuat menyetubuhi siswinya sendiri, sebut saja Saritem (nama samaran), 17. Informasi yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, perbuatan HR sebenarnya sudah berlangsung sejak Saritem masih duduk di bangku kelas tiga

SMPN I Siliragung. Kala itu Saritem dititipkan orang tuanya untuk les di rumah HR. Rupanya di sela-sela memberi pelajaran privat tersebut, HR membujuk dan merayu korban untuk berhubungan badan layaknya suami istri. Parahnya, kasus itu berlangsung hingga korban duduk di bangku SMAN Pesanggaran, bahkan sampai kuliah di Universitas Jember. Kasus itu terungkap ketika Saritem mulai mengenal seorang pemuda dan menjalin pacaran. Diam-diam hubungan itu diendus oknum guru tersebut. Mengetahui mantan muridnya

menjalin cinta dengan pria lain, HR cemburu. Hampir setiap hari dia mengancam Saritem dan keluarganya lewat hand phone. Merasa tak nyaman tiap hari diteror, korban dan keluarganya akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Siliragung. Atas laporan itu, polisi akhirnya menangkap dan menjebloskan HR ke ruang tahanan Mapolsek Siliragung. Kapolsek Siliragung AKP Bakin membenarkan kejadian tersebut. Hanya, saat ini tersangka HR sudah dikirim ke Lapas Banyuwangi. “Kita tangkap kemarin, dan sekarang sudah kita kirim ke lapas,” kata

Bakin via ponsel sore kemarin. Berdasar keterangan yang diperoleh polisi, korban bersedia melayani nafsu bejat pelaku karena sering dibujuk dan dirayu. Bahkan, tersangka kerap menjanjikan akan membelikan korban mobil dan rumah. “Tapi janji-janji itu nggak pernah dibuktikan, dan tersangka melakukan perbuatan tersebut sejak korban masih duduk di bangku kelas tiga SMP hingga kuliah semester dua,” ungkap Bakin. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, HR yang juga mengajar di sebuah SMA swasta tersebut dijerat UndangUndang Nomor 23/2002 tentang perlindungan anak. Ancaman minimal pelanggaran pasal itu adalah tiga tahun dan maksimal 15 tahun penjara. (azi/c1/aif)

Partai Demokrat Perhatikan Nasib Petani Perempuan SEMPU – Partai Demokrat (PD) Banyuwangi terus menunjukkan bukti komitmennya dalam memperhatikan kalangan perempuan. Kali ini, partai berlambang Mercy tersebut menemui pengurus dan anggota Kelompok Tani Perempuan (KTP) Sayu Wiwit di Dusun Plaosan, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, kemarin. Para pengurus dan kader partai yang identik dengan warga biru itu diterima suka cita. Selain memberikan pengarahan dan bimbingan, partai bentukan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) tersebut juga memberikan bantuan berupa dana langsung. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD Banyuwangi Michael Edy Hariyanto mengaku bangga dengan geliat perempuan dalam bidang pertanian. Sebab, pekerjaan tersebut membutuhkan energi ekstra. ‘’Saya kagum sama ibu-ibu, bisa membantu membantu suami dan menopang kebutuhan keluarga,’’ ungkapnya. Dia menambahkan, banyak kalangan perempuan di Bumi Blambangan yang mempunyai etos kerja yang sangat kuat. Bahkan, tidak sedikit kalangan perempuan di Banyuwangi melebihi kemampuan pria. ‘’Ini yang menjadi alasan mengapa kami serius memperhatikan perempuan di berbagai bidang, termasuk petani,’’ katanya. Banyak kalangan perempuan yang sukses di berbagai bidang. Selain menjadi petani, banyak kaum perempuan ulet dalam pekerjaan. ‘’Hal semacam itu perlu mendapatkan apresiasi dan

ANTUSIAS: Warga dan Muspika mendengarkan paparan dari Sekjen GANTI Rahiman Sabirin.

THOMY SILA/RABA

GANTI Gelar Rakor di Muncar ALI NURFATONI/RaBa

SIMBOLIS: Michael Edy Hariyanto didampingi Wahyudi memberikan bantuan kepada salah satu pengurus Kelompok Tani Perempuan Sayu Wiwit di Dusun Plaosan, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, kemarin.

Kembalikan Kejayaan Negeri Bahari dan Agraris

diberikan penghargaan. Ini yang terus kita perhatikan betul,’’ paparnya. Partai Demokrat, membuka diri seluas-luasnya terhadap keluhan masyarakat. Sebab, partai demokrat siap membangun dan bekerja sama dengan semua elemen masyarakat, baik kalangan ekonomi miskin hingga menengah ke atas. ‘’Silakan, kalau ada apa-apa, bisa menemui kami, pasti akan kami bantu,’’ janjinya. Michael sudah mengintruksikan semua pengurus dan kader partai di Banyuwangi untuk memberikan perhatian lebih terhadap masyarakat.

MUNCAR – Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (GANTI ) yang merupakan organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar rapat koordinasi (rakor) wilayah Jawa Timur, Minggu kemarin (28/4). Kegiatan tersebut berlangsung di depan kantor unit pengelola pelabuhan perikanan pantai Muncar. Acara ini bertujuan untuk mengembalikan kejayaan negeri bahari dan agraris demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Selain itu, untuk memberikan kesejahteraan kepada nelayan dan petani demi ter-

Sebab, Partai Demokrat berkomitmen maju demi kepentingan masyarakat. ‘’Jika tidak untuk kepentingan masyarakat, tidak akan kita temui ibu-ibu di sini,’’ jelasnya yang disambut hangat semua hadirin. Ketua KTP Sayu Wiwit, Windarwati, merespons baik tentang keseriusan partai demokrat. Pihaknya sangat berterima kasih atas perhatian dan sumbangsih yang diberikan partai demokrat. ‘’Alhamdulillah, kami diberikan sumbangan. Sumbangan itu bisa menunjang kami untuk terus berkembang,’’ ujarnya semringah. (ton/adv/aif)

ciptanya masyarakat yang merdeka. Hadir dalam acara ini Sekjen GANTI Rahiman Sabirin, SH, MH dan Pengurus Wilayah GANTI Jawa Timur Wiwik Pujianti. Hadir pula Ketua PDI Perjuangan Bnayuwangi Yusuf Widyatmoko, Muspika Muncar, dan tokoh masyarakat. Ribuan warga Muncar juga ikut menghadiri rakor tersebut. Pengurus Wilayah GANTI Jatim Wiwik Pujianti mengatakan, kegiatan ini untuk perbaikan ekonomi nelayan dan petani. ”Kita tahu di Kecamatan Muncar khususnya para nelayan mengenal tiga musim. Mulai musim panen raya, musim panen biasa dan musim paceklik,’’ kata Wiwik. Dia menambahkan, pada saat musim paceklik ikan, nelayan benar-benar susah dalam memenuhi kebutuhan

rumah tangganya. Melihat kondisi itu, GANTI akan memperdayakan home industry kecil dari masyarakat nelayan dan petani. ”Kita siap menjadi bapak angkat serta berusaha menjualkan produkproduk home industry,’’ kata Wiwik. Pihaknya juga siap mendirikan koperasi yang bertujuan untuk menampung home industry kecil itu. Lebih jauh Wiwik mengatakan, GANTI juga memiliki perhatian sosial bagi warga yang punya rumah tidak layak huni. ”Kami juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan dunia pendidikan,’’ tandasnya. Terkait rencana pemerintah menaikkan harga BBM, pihaknya terang-terangan menolak. Sebab, kenaikan BBM itu hanya menyengsarakan nelayan dan rakyat kecil. (adv/aif)


36

Jumat 3 Mei 2013

Market Share Tetap Milik Honda Triwulan Pertama, Honda Beat Beri Kontribusi Besar BANYUWANGI - Dominasi motor Honda selama triwulan pertama tak terkejar oleh kompetitornya. Angka penjualan yang diraih oleh Honda pun melambung tinggi meninggalkan yang lain. Manager Sales PT Mitra Pinasthika Mustika, Mac Aguste mengatakan, dominasi Honda mulai Januari hingga Maret 2013 tak terbendung. Meski pada Januari total sales Honda di Banyuwangi mencapai 1.852 unit, namun angka ini telah menguasai 73,93 persen dari total sales penjualan semua merk yang mencapai 2.505. “Bulan Januari, market share Honda mencapai 73,93 persen,” kata Mac. Penjualan Honda pada bulan Februari juga merangsak naik. Jika dibandingkan dari Januari, ada kenaikan sebesar 950 unit atau sebesar 2.802 unit motor selama Februari. Sementara,

di bulan Maret, sales Honda mencapai 2.403 dengan market share 75,66 persen. Mac mengatakan, kepraktisan berkendara pada skutik menjadi faktor utama yang mendorong masyarakat memilih model ini, selain desain dan fiturnya yang menarik. “Dominasi Honda di segmen skutik juga tidak terlepas dari desain dan fitur yang menarik dari model skutik Honda. Ditambah mesinnya yang tangguh dan hemat bahan bakar. Pencapaian Honda pada termin pertama ini merupakan bukti nyata kepercayaan konsumen terhadap produk skutik Honda,” ujarnya. Penyumbang terbesar penjualan skutik Honda adalah BeaT series dan Vario series. Honda berhasil meningkatkan penjualan Honda Beat series dengan lonjakan pertumbuhan 55 persen. Selain mendapatkan kontribusi signifikan dari Beat series, kekokohan posisi Honda sebagai Raja Skutik juga diperkuat oleh model skutik lain seperti Honda Vario dan Scoopy. (*/als)

ISTIMEWA

IDAMAN: Honda Beat masih perkasa, kelihaiannya dalam bermanuver tidak mampu dikejar competitor.

Hardiknas, SDIT Al Qomar Pengenalan Profesi BANYUWANGI—Memeringati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) SDIT Al-Qomar memilih cara yang patut diberi apresiasi. Yaitu pengenalan dunia profesi kepada siswasiswinya dengan mendatangkan beberapa wali murid. Para wali murid diminta mengenalkan profesi yang ditekuni sekaligus memotivasi siswa agar bisa sukses seperti mereka. Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Qomar Sri Suryani SE mengatakan, pengenalan profesi ini adalah pembelajaran yang dilakukan oleh beberapa wali murid kepada para siswa SDIT Al Qomar. Mereka adalah Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi A. Choliq Baya, Pembantu Rektor Untag Andi Karya Catur, pengusaha real estate sekaligus politikus H Juwani, Camat Cluring Norawi, pengawas SMP-SMA Kecamatan Kota Banyuwangi Irham Mubarok dan dr Dwi Prihatiningsih. “Mereka adalah para wali murid SDIT Al Qomar dari berbagai latar belakang,” kata Sri kemarin. Dalam kesempatan itu, wali murid

Termasuk juga mendapatkan suntikan motivasi untuk lebih memacu semangat belajar siswa SDIT Al Qomar. “Ternyata menjadi guru itu sulit, saya agak grogi,” kata Juwaini. Sri menambahkan, pengenalan profesi yang melibatkan wali murid ini merupakan salah satu bentuk TOHA/RaBa kegiatan dalam BELAJAR BERSAMA: Siswa-siswi SDIT Al Qomar berpose memeringati Harbersama wali murid yang menjadi guru sehari kemarin. diknas. Menurut dia, Hardiknas diberi kesempatan selama satu jam harus dijadikan semangat untuk untuk menjadi seorang guru. Tu- memacu pendidikan siswa agar bisa juannya, agar para siswa tidak bosan lebih baik dari tahun sebelumnya. serta wawasannya lebih terbuka dan Dalam lomba parade drum band mendapat pengetahuan langsung memperingati Hardiknas yang digelar seputar profesi dari para praktisi. Dispendik Kabupaten Banyuwangi

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Letkol Istiqlah •

• Ruko Gandeng •

BANYUWANGI

• Lingk. Stendo •

• Jl. Agus Salim •

Dijual Rmh Lingk Stendo RT/RW 02/02 Tukangkayu LT 306 LB 249 Sertifikat SHM IMB Hub 0333-423950

Dijual ruko 2lt lok. Jl. Agus Salim (blkg Untag) Bwi, hub : Anugerah (0333427190)

• **Arum Regency** • Dijual rumah cantik lokasi strategis Lt / Lb 120/60 hrg pasar 350jt-an dijual 236jt bisa bayar separo sisanya flexibel tanpa bunga & tanpa pajak apapun tidak krasan uang kembali 100%. Hub. 085336885520

BANYUWANGI

BANYUWANGI

SITUBONDO

• Karangrejo •

• Truk Toyota Dina ‘04 •

• Kijang LSX ‘98 •

• Daihatsu Taft ‘93 •

• Toyota Yaris •

Dijual Truk Toyota Dina thn 2004 wrn biru, kond siap pakai, hrg 110 jt. H. 085234622754.

Djl Kijang LSX ‘98 wrn hijau mtalik trawat baik, milik sndiri hrg 95jt. H. 081234636910.

Daihatsu Taft GT/F70 th1993, abu2 metlk, istmw, 63 juta nego. H. 081234590053

Dijual Yaris E06 merah terawat baik, milik sendiri 135juta nego, 081233770294.

• Avanza ‘11 •

• Honda Jazz ‘08 •

• Toyota Innova ‘10 •

• Toyota Avanza ‘10 •

Djual Toyota Avanza tahun 2011 tipe G hitam, harga 145 juta, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 082142194111 08133897888

Dijual Honda Jazz tahun 2008, manual, idsi, silver stone, istimewa, harga 145 juta nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, Hubungi: 082142194111, 081335897888

Dijual Toyota Innova tipe G tahun 2010, solar, silver, harga 224 juta nego, bisa cash/ kredit atau tukar tambah. Hubungi: 082142194111, 081335897888

Dijual Toyota Avanza 1.3G F601 RM GMMFJJ tahun2010 merah metalik, harga 136,5 jta nego, brg istimw, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Isuzu Panther ‘97 •

• Karimun Estillo ‘07 •

• Nissan Livina ‘08 •

• Daihatsu Xenia ‘10 •

Dijual Isuzu Panther TBR 54 PRLC super tahun1997 merah metalik, harga 73,5 juta nego, brg istimw, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Suzuki Karimun Estilo YL6 tahun 2007 abu-abu metalik, harga 86,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Nissan Livina 1.5 4X2 MT XR tahun 2008, abu-abu tua metalik, harga 133,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Daihatsu Xenia F600 RV GMDFJJ tahun 2010 hitam metalik, harga 112,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Jl. Lingkar Ketapang •

Dijual ruko gandeng. L42m2 & 45m2. Lokasi Tengahkota,strtgis.(dpnalun-alun,dekatBank Mandiri, Telkom, Kantor Pos). Hub 081336119000,03337751000.TanpaPerantara.

BANYUWANGI

BANYUWANGI - Badan Ekse- kepada koran ini. kutif Mahasiswa (BEM) UniverUntuk program jangka menesitas 17 Agustus 1945 (Untag) ngah, lanjut Ibenk, BEM akan menBanyuwangi akan gadakan forum dismengadakan kusi publik. BEM pendampingan akan mengganrutin di beberapa deng para aktivis, daerah terpencil. LSM, pemerintah Rencana kegiatan maupun pengamat pendampingan di bidang lainnya. tersebut sebagai “Tujuannya untuk bentuk pengabdimemperjuangkan an insan kampus masyarakat yang sesuai Tri Dharter tindas oleh ma perguruan sistem,” cetus matinggi. hasiswa Fakultas Ketua BEM UnIlmu Sosial dan tag Made Brian Ilmu Politik (FIPasek Maharta SIP) itu. IRWAN/RaBa mengatakan, Ibenk terpilih seMade Brian PM. pen dampingan bagai ketua BEM ke daerah-daerah menggantikan terpencil itu merupakan pro- ketua BEM periode sebelumnya gram jangka pendek. Selain Muhammad Nur Nawawi. Dalam pendampingan, ungkap maha- Musma 2013 juga terpilih 13 siswa yang biasa disapa Ibenk mahasiswa dalam Majelis Peritu, BEM juga akan melakukan wakilan Mahasiswa (MPM). “Misi bakti sosial. “Ini merupakan kami adalah menyelenggarakan program BEM periode 2013- forum advokasi guna peman2014 yang baru terpilih dalam tapan mindset yang berdaulat Musyawarah Mahasiswa (Mus- dan berwatak kerakyatan sesuai ma) 2013 di auditorium Untag, implementasi Tri Dharma pergu19-20 April lalu,” ungkapnya ruan tinggi,” pungkasnya. (*/als)

Djl tnh L600m 200rb/m utr pabrik es krgrejo& Lt460m 300rb blkg kntr pos ktpg 082334205469

Dijual tnh 2500 m2 Jl. Lingkar Utama Ketapang Bwi, hub 082141046676.

Jual rmh Jl. Letkol Istiqlah Gg Mawar 1-B dkt RSUDBlambangan&Yasmin,STIKes,utkush kost LT200m LB 200m kmr tdr 8 &kmr mnd 3SHM550jtnego08123237486/087755565914.

kemarin, SDIT Al-Qomar berhasil menyabet juara pertama. Dalam kesempatan itu, Sri juga menyampaikan jika saat ini SDIT Al Qomar sudah mulai menerima siswa baru tahun ajaTOHA/RaBa ran 2013-2014. Sri Suryani Dimana visinya adalah meluluskan siswa –siswi yang bertakwa dan berprestasi. Target out put-nya adalah para siswa mampu menjalankan salat dengan kesadaran sendiri, berpakaian sesuai syariat, bisa membaca Al-Quran dengan tartil, dan hafal jus 30. ”Tahun ini kami membuka dua kelas, dimana satu kelas diisi 28 orang. Hingga saat ini sudah ada 45 siswa yang mendaftar. Jadi silakan daftar putra putri Anda di SDIT Al Qomar,” ungkapnya. (adv/als)

BEM Untag Dampingi Daerah Terpencil

BANYUWANGI • Sopit Truk Fuso • Dcr sopir truck fuso utk kota2 d Denpasar SIM B. H. 087755562315 / 081235322235.

BANYUWANGI • Tulang Ikan Hiu • Dicari tulang dari ikan hiu hubungi: 081353027992.

• Investasi • BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK P 3958 YQ, an. Iswaningsih Purnamasari.Jl.KerinciNo.1002/03Singotrunan Hlg STNK P 4824 VL, an. Arief Andi Tertana, Jl. Losari 19 Kauman Kepatihan Hlg STNK P 3093 YI, an. Ahmad Dahlan, S.Ag. Krajan RT01/02 Bedengan, Songgon

Hotline Iklan: 0333-412224

Ingin omset jualan naik 100%?Temukan rahasianya dg hny brinvestasi 250rb.Hub 03337742121,087755774384

• Solusi Telat Bulan • Anda telat bulan ?? solusi cpat&tpat dlm jangka 3jam dijamin lancar, garansi & tanpa efek smping h.081358456098.

• Jaring Futsal • Dijual murah jaring yang ada di tempat Futsal Kabat. Hub: 632888, 081934815953

• Beras Organik • Sedia beras organik putih, perum PKBR (blkg untag), hrg 15 rb/kg 081336659258.


41

OPINI

Jumat 3 Mei 2013

PEMBUNUHAN

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

BACOK DUA KALI: Tersangka pembunuhan saat memera gakan pembunuhan yang dilakukannya kepada tetangganya gara-gara cemburu.

Ajung Berdarah Direkonstruksi JEMBER - Pembunuhan yang dilakukan Jasuki, 40, warga Dusun Sumuran Timur, Desa/Kecamatan Ajung terhadap tetangganya Didik Subiantoro,45, kemarin direkonstruksi. Langkah itu dilakukan penyidik kepolisian untuk melengkapi berkas yang akan diajukan ke kejaksaan. Proses rekonstruksi dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Jember AKP Makung Ismoyo Jati, ini terpaksa digelar di Perumahan Dinas Polri di Sumbersari. “Rencananya mau di lokasi kejadian, tapi karena situasi keamanan tak memungkinkan, terpaksa kami gelar di lokasi lain,” kata Makung di lokasi kemarin. Dalam rekonstruksi itu, tersangka Jasuki melakukan 12 adegan. Saksi yang tahu persis kejadian ini, yakni Toyan, 43, warga Dusun Duminik, Desa Suka Makmur, Kecamatan Ajung, turut hadir mengikuti proses reka ulang. Sementara beberapa saksi lain, diperankan oleh orang lain karena saksi lainnya tidak bisa hadir. Adegan pertama, terlihat jelas bahwa sebelum korban dibunuh, tersangka mendatangi rumah korban. Di rumah korban ini, korban dan Jasuki terlibat cekcok. Sehingga Jasuki memilih mengajak korban untuk menyelesaikan masalah itu ke rumah tersangka, yang hanya berjarak sekitar 50 meter. Adegan berikutnya, saat korban mendatangi rumah tersangka, cekcok mulut kembali terjadi. Saat cekcok itu terjadi, Toyan, terlihat hanya diam dan tidak melakukan apapun. Kemudian, tersangka yang sudah emosi, masuk ke kamar belakang dan mengambil sebilah celurit dari atas lemari. Tanpa banyak cakap, tersangka langsung menyabetkan celuritnya ke tubuh korban. Dari adegan ini, terlihat tersangka menyabetkan celuritnya, korban masih sempat menangkis serangan itu. Namun serangan kedua, sabetan celurit tersangka tepat mengoyak leher kiri korban. Begitu ambruk, tersangka mengayunkan celuritnya dan mengenai dahi korban. Saat pembantaian itu terjadi, saksi Toyan memilih melarikan diri. Seperti diberitakan sebelumnya, Didik Subiantoro,45, warga Dusun Sumuran Timur, Desa/Kecamatan Ajung, ditemukan tewas bersimbah darah di rumah tetangganya bernama Jasuki 31 Maret 2013 lalu. Kejadian itu dilakukan sekitar pukul 20.30 WIB. (jum/ram/c1/wah/jpnn)

WARALABA

Pluralisme dan Karakter Bangsa 21 APRIL selalu diperingati sebagai Hari Kartini. Meski sudah agak lama berlalu, tapi tidak ada salahnya membahasnya kini. Sebab, meski Kartini sudah hampir seratus tahun meninggalkan kita, tetap juga dia asyik dibicarakan hingga kini. Berbagai kegiatan, lomba, dan festival, pun dihelat demi mengingat kembali perjuangan Kartini. Bermacam lomba yang digelar, mulai lomba memakai kebaya tingkat pelajar, sampai tingkat ibu-ibu Dharma Wanita dan PKK.

Kesetaraan Gender

ARIMACS WILANDER/RADAR JEMBER/JPNN

BEREAKSI: Massa yang menolak pembangunan Hypermarket melakukan demonstrasi kemarin.

Demo Tolak Hypermarket JEMBER - Massa yang menolak pendirian hypermarket di Talangsari, Kaliwates, kemarin (2/5) turun ke jalan. Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lembaga Swadaya Masyarakat (FK LSM) Jember mendesak pemkab tidak mengeluarkan izin pendirian hypermarket atau sejenisnya di Jalan KH Siddiq Talangsari. Massa mulai berkumpul di Pondok Pesantren Islam Ash Shiddiqi Puteri (PPI ASHRI) Talangsari, Jember. Hal itu menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Massa mulai bergerak sekitar pukul 10.00 menuju makam KH Shiddiq di Jalan Gajah Mada Jember. Usai melakukan aksi, massa menuju kantor Pemkab Jember. Dalam aksi kemarin, pengasuh PPI ASHRI KH Syaiful Rizal alias Gus Syef memimpin langsung demo tersebut. Dalam orasinya, Gus Syef menolak adanya hypermarket di lingkungan Talangsari. “Ini akan merusak dan merugikan daerah sekitarnya,” katanya. Sementara itu, Korlap Aksi Kustiono Musri menjelaskan, aksi unjuk rasa FK LSM ini merupakan bentuk dukungan terhadap pondok pesantren ASHRI yang dengan tegas menolak rencana pendirian hypermarket di Jalan KH Siddiq. “Apa pun itu, kami secara tegas menolak pendirian di Jalan KH Shiddiq,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Disperindag ESDM Jember Achmad Sudiyono mengatakan, sejauh ini tidak ada usulan perizinan pembangunan hypermarket di Jalan KH Siddiq Talangsari. Namun, memang ada MoU yang dia miliki bahwa di lokasi pabrik es itu akan dibangun hypermarket. Hanya, luas lahan pabrik es Talangsari belum memenuhi syarat untuk pembangunan hypermarket. Sebab, luas minimal hypermarket adalah 3 hektare. Sementara, di lokasi pabrik es Talangsari hanya 3.000 meter persegi. Dari tanah seluas itu, rencananya 20 x 40 meter akan dibangun pasar modern dan yang 1.500 meter persegi digunakan sebagai lahan parkir. Dia menjelaskan, jika persyaratan lengkap, izin bisa diterbitkan. “Saya tidak melihat aspek lain. Jika memang tidak lengkap, maka tidak sesuai dengan perundangan yang berlaku,” tandasnya. Misalnya, sebelum izin dikeluarkan, harus ada amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), UKL/UP, HO, dan sebagainya. Saat ditemui di kantornya, Buang, manajer Pabrik Es Telengsari membenarkan bahwa hypermarket akan dibangun di tanah tersebut. “Ini yang dibongkar kantor manajemen saja. Sedangkan pabriknya tetap beroperasi,” ungkapnya. Hypermarket nantinya menempati lahan seluas 3,000 meter dari seluruh lahan Pabrik Es Telengsari yang merupakan milik BUMD Pemprov Jatim seluas 6.000 meter persegi. (ram/har/jpnn)

Kartini adalah sosok pencerah yang menjadi referensi bagi pejuang hak-hak wanita, penggiat kesetaraan gender dan feminisme, serta emansipasi wanita. Semasa remaja, banyak hal menggugah hati Kartini untuk mendobrak tradisi yang mengekang hak-hak wanita. Kartini sangat tidak setuju jika wanita dilarang bersekolah, dilarang belajar agama, dan dipingit dalam rumah. Sesudah menikah, wanita pun hanya diperlakukan sebagai konco wingking, the ordinary women: hanya seputar dapur, sumur, dan kasur. Kartini mengekspresikan kegalauannya dengan berkorespondensi kepada temantemannya di Eropa, antara lain JH. Abendanon, Nn. Stella Zeehandelaar, Ny. Marie Ovink Soer, Ir. H. H. Van Kol, Ny. Nellie, dan Dr. Adriani, dan para elite kolonial lain. Setelah Kartini wafat, surat-

surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh JH. Abendanon, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu berjudul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”. Pada 1922 buku tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku itu diterbitkan oleh Balai Pustaka, oleh Armijn Pane. Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya pada 4 Oktober 1901 menjelaskan bahwa budaya Barat telah maju dengan menghormati dan menghargai wanita dengan adanya partisipasi wanita dalam segala bidang kehidupan. “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anak wanita, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak wanita itu menjadi saingan laki-laki dalam hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama”.

Pluralisme Di bawah penjajahan Belanda dan penindasan terhadap rakyat Indonesia dan agama Islam, Kartini juga menjadi pelopor pluralisme dan inklusivitas dalam beragama. Ia mengajar-

O l e h

GUFRON MUSTHOFA * kan agar pemeluk agama lain menghormati dan menghargai agama Islam. Itu tertuang dalam suratnya kepada Ny. Van Kol pada tanggal 21 Juli 1902. Dia menulis, “Saya bertekad dan berupaya memperbaiki citra Islam, yang selama ini kerap menjadi sasaran fitnah. Semoga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang Islam sebagai agama disukai”.

Karakter Bangsa Setelah mengenyam pendidikan kolonial, dan berkorespondensi dengan temantemannya, serta bersentuhan dengan lingkungan sosial, Kartini mengalami kegamangan terhadap budaya Barat. Ternyata ada nilai yang lebih tinggi dan luhur dibanding budaya Barat yang selama ini dia sanjung, yaitu ajaran kitab suci agamanya. Itu jelas tersurat dalam surat Kartini kepada Nyonya Abendanon pada 27 Oktober 1902. Kartini menulis, “Sudah lewat masanya, tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik, tiada taranya. Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik hal yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal-hal

yang sama sekali tidak patut sebagai peradaban?” Surat Kartini kepada Nyonya Abendanon pada 10 Juni 1902 tertulis, “Kami sekali-kali tidak hendak menjadikan muridmurid kami menjadi orang setengah Eropa atau orang Jawa yang kebarat-baratan”. Pemahaman Kartini terhadap karakter bangsa bermula pada saat dia mengaji tafsir Surat al-Fatihah di rumah Bupati Demak bernama Pangeran Ario Hadiningrat, yang juga pamannya. Dia tersentak dan terpukau oleh uraian Kiai Sholeh Darat. Tak sedetik pun Kartini berpaling dari Kiai Sholeh Darat yang sedang memaparkan tafsir dengan sangat apik. Baru kali ini dia memahami arti al-Quran. Selama ini Kartini hanya bisa membaca kitab suci tersebut, tanpa mengerti artinya. Setelah pengajian tersebut, dia memohon pamannya menemui Kyai Sholeh Darat, dan memohon Kiai agar tidak menyembunyikan ilmunya dan menerjemahkan al-Quran ke dalam bahasa Jawa. Sebab, pada masa itu Hindia Belanda melarang menerjemahkan alQuran. Kaum Pribumi Hanya diperbolehkan membacanya saja. Setelah pertemuan itu, Kiai Sholeh menerjemahkan ayat demi ayat dan juz demi juz. Sebanyak 13 juz terjemahan Kiai Sholeh, yakni dari Surat alFatihah sampai Surat Ibrahim. Kemudian, terjemahan itu diberikan sebagai hadiah perkawinan Kartini. Kartini menyebutnya sebagai kado

pernikahan yang sangat berharga. Kartini mempelajarinya di setiap dia punya waktu luang. Sayang, Kartini tidak pernah mendapat terjemahan ayat-ayat berikutnya, karena Kyai Sholeh Darat keburu meninggal dunia. Demikianlah Kartini yang layak ditiru oleh para Kartini-Kartini masa kini. Bukan mengikuti budaya Barat tanpa filter, dan melupakan karakter bangsa, serta meninggalkan ajaran agama. Bahkan, sekarang-sekarang ini, di tengah kemudahan dan kebebasan belajar agama, justru banyak remaja yang enggan belajar agama setelah lulus SD/MI. Berapa banyak generasi kita yang bisa membaca arti alQuran dan memahami artinya? Kewajiban Kartini modern adalah menjadi ibu, dan sebagai guru yang pertama dan utama, serta berkiprah sesuai kemampuan yang dimiliki. Kartini masa kini harus mampu menyiapkan generasi penerus yang mempunyai budaya luhur dan mulia, serta berkarakter dan memahami agama dengan kuat. Sebagaimana surat Kartini kepada Abendanon pada tanggal 1 Agustus 1903, “Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah”. Selamat Hari Kartini. Belum terlambat meneladani dan memahami Kartini yang sesungguhnya. *) Kepala KUA Purwoharjo, Banyuwangi.

Hardiknas: Hadiah untuk Para Guru ADA banyak tokoh di negeri ini yang mencurahkan hidupnya untuk dunia pendidikan, di antaranya RA Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara atau Suwardi Suryaningrat, dan Muhammad Syafei. Banyak karya dan dedikasi mereka dalam perjalanan negara dan bangsa Indonesia ini sejak sebelum merdeka hingga merdeka. Namun, kini tak jarang para penerusnya salah pengertian dalam menerjemahkan pemikiran-pemikiran mereka, sehingga banyak menimbulkan fenomena tak lazim di tengah masyarakat. Banyak yang sekadar mengejar nilai akademik di atas kertas, sedangkan karakter dan budi pekerti diabaikan. Sehingga, dunia pendidikan di negeri ini semakin lama terasa semakin aneh dan jauh dari akal sehat. Terlepas dari semua itu, pemikiran para pemangku pendidikan saat ini, yang berujung sebagai karya dalam bentuk undang-undang atau peraturan lain, dilaksanakan oleh para guru secara nasional sebagai ujung tombak di masyara-

kat. Walau muncul perasaan galau di antara mereka dan serba teka-teki, bahkan bimbang dalam pelaksanaannya, mereka tetap melaksanakan peraturan-peraturan tersebut dengan tulus dan ikhlas. Pendidikan di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia pun tetap mengalir dan berjalan sebagaimana yang saya nikmati selama ini. Sungguh saya sangat mendapatkan keteduhan dan tambahan ilmu yang banyak dan beragam dari para ibu dan bapak guru yang setia mendidik walau terkadang mereka sekadar tenaga honorer. Sehingga, tak salah kiranya jika saya mengucapkan “Selamat Hari Pendidikan” kepada mereka. Ucapan serupa akan menggema lagi pada bulan Oktober dalam momen “Hari Guru”. Semakin meriah kiranya jika kita dan para siswa lain di sekolahsekolah seluruh kabupaten ini memberikan hadiah sebentuk benda kepada para guru. Tentu mereka akan menangis dan bahagia, karena telah sekian puluh tahun mendidik, mengajar, dan membina para anak

O l e h

DHIRA HANNA ZAKIYYA * didik. Bahkan, kini para anak didik mereka telah menjadi guru, dokter, tentara, polisi, pegawai departemen dan non-departemen, pengusaha, wiraswastawan, dan beragam profesi lain yang lebih menjanjikan dibanding guru-gurunya. Dalam hal ini, guru telah melahirkan anak-anak bangsa yang multiguna bagi kehidupan dan peradaban. Menjadi guru adalah sesuatu yang indah dan sebagai satu pilihan hidup. Peran guru tak bisa tergantikan oleh siapa pun dan dengan apa pun. Misalnya, ketika guru bahasa Indonesia berhalangan mengajar, maka tidak bisa diganti sementara oleh penjaga sekolah. Walau sekadar menunggui siswa dalam kelas mengerjakan tugas, belum tentu seorang penjaga sekolah bisa melakukannya. Sebab, kompetensi keguruan belum dimiliki oleh seorang pesuruh. Saya menjadi seorang siswa

yang memahami karakter keguruan, terutama di lingkungan keluarga, karena saya menjadi anak seorang guru. Ayah saya seorang guru SMP. Dia selalu mengetuk pintu kamar ketika akan menyuruh dan mengontrol kegiatan saya. Itu satu wujud kesopanan, keteladanan, pendidikan karakter, yang ingin disampaikan kepada anakanaknya dan anak didiknya. Itu merupakan contoh yang baik, karena sebaik-baiknya perintah adalah contoh yang baik. Di rumah, peran pendidik berada di tangan orang tua. Di sekolah, peran pendidik berada di tangan guru. Dialah wakil orang tua di sekolah yang harus kita hormati layaknya orang tua kandung. Tulisan ini tak lebih sebagai apresiasi kepada para pendidik yang telah berjuang mencerdaskan bangsa ini, yang terkadang menjadi objek hujatmenghujat tanpa memperhatikan jasa besar mereka selama ini. Sekali lagi saya ucapkan “Selamat Hari Pendidikan” kepada ibu dan bapak guruku, baik yang telah maupun yang saat ini sedang mendidik dan

mengajar. Kita harus mengakui bahwa mereka semua adalah ibu dan bapak bangsa. Jangan pernah terlintas dalam benak kita bahwa mereka adalah bekas guru. Sebab, sampai kapan pun mereka akan tetap menjadi guru. Predikat guru yang melekat di namanya tidak akan pernah luntur sampai kapan pun. Inilah coretan seorang siswa untuk gurunya di Hari Pendidikan Nasional. Sebagai ungkapan terima kasih yang tidak terhingga. Sebagaimana Imam Ghazali berpesan, “Jika kamu bukan berasal dari penguasa atau orang-orang yang berpengaruh, maka jadilah penulis”. Semoga tulisan ini bisa menyejukkan hati para guru, karena tidak sedikit para siswa atau peserta didik yang kini tidak bisa berterima kasih kepada gurunya. Di Hari Pendidikan Nasional ini, saya mewakili siswa seluruh Banyuwangi mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua guru di Banyuwangi tanpa terkecuali. *) Siswi SMAN 1 Genteng.



BERITA UTAMA

Jumat 3 Mei 2013

43

HALAMAN SAMBUNGAN

Pemdes Bumiharjo Ajukan Penangguhan n KEJAKSAAN... Sambungan dari Hal 33

“Satu tersangka (Abdul Azis) me ngalami patah tulang di punggung setelah terjatuh dari pohon kelapa,” beber Wayan. Meski satu tersangka sedang sakit, kasusnya tetap diproses. Terkait proses hukum tersangka Abdul Azis, sebut dia, dipisah dengan sebelas tersangka lain. “Berkasnya kita split jadi dua. Berkas Pak Azis kita kembalikan

ke polsek,” imbuh Wayan. Diungkapkan Wayan, 11 tersangka yang sudah ditahan itu semua tercatat sebagai warga Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. Mereka adalah Katiran, 46; Sutarji, 36; Zaenuri, 53; Kasiyadi, 35; Ponijan, 73; dan Muhamad Gito, 45. Selain itu, Syaiful Anwar, 28; Budiyanto, 27; dan Budiono, 28. “Ada dua tersangka perempuan, yakni Yatini dan Poniyem,” bebernya. Dugaan perusakan tanaman

jagung milik Saminah itu terjadi pada 29 Mei 2011 lalu. Proses hukum yang ditangani Polsek Glenmore itu berlangsung cukup panjang. “Berkas kita nyatakan P21 (sempurna) pada 25 September 2012 lalu,” ungkapnya. Lantaran masih ada yang perlu dituntaskan, para tersangka baru bisa dihadapkan ke Kejari untuk tahap dua pada Rabu (1/5) lalu. Selama ini, para tersangka tidak ditahan.

“Mereka (para tersangka) baru ditahan, ya sejak Rabu kemarin itu,” ujarnya. Dari 11 tersangka yang dita han itu, terang dia, tiga di antaranya pejabat pemerintah Desa Bumiharjo. Hanya saja, terang dia, dirinya tidak tahu nama para pejabat desa tersebut. “Pemerintah desa langsung mengajukan pe nangguhan, katanya agar tidak mengganggu pelayanan terhadap masyarakat,” sebutnya. (abi/c1/aif)

Suami Saminah Sempat Dipukul n SAMINAH... Sambungan dari Hal 33

Aparat desa sempat me laporkan Saminah karena menguasai lahan yang masa sewanya sudah habis. Saminah pun dilaporkan ke kepolisian. Walhasil, proses hukum la-

han tersebut dimenangkan Saminah. Dalam sidang yang dipimpin hakim Made Sutrisna tersebut, majelis hakim menyatakan bahwa ka sus Saminah memang di anggap memenuhi unsur dak waan. Hanya saja, hakim menganggap kasus Saminah bukan

merupakan perbuatan pidana. ”Se hingga, tidak tepat kalau kasus ini dibawa ke ranah pidana,’’ kata Made Sutrisna kala itu. Berdasar keterangan dalam persidangan, Saminah menguasai lahan 1,5 hektare di Dusun Gunungsari, Desa Sum ber-

gondo, itu karena dia merasa menyewa. Oleh karena itu, pihak yang merasa memiliki ser tifikat lahan tersebut, dalam hal ini Pemerintah Desa Bumiharjo, tidak boleh semena-mena menguasai lahan tersebut dengan alasan masa sewa sudah habis. (abi/aif)

Siswa Berprestasi Dapat Penghargaan n LUNCURKAN... Sambungan dari Hal 33

Dalam launching itu, Bupati Anas mengajak jajaran forum pimpinan daerah (forpimda) ber sama-sama meresmikan peluncuran kartu layanan pendidikan gratis itu. Peresmian itu di tandai dengan penekanan tombol dan pembukaan tabir prasasti duplikat kartu layanan tersebut. Pada acara itu, ada dua kartu layanan yang diluncurkan secara bersama-sama, yakni kartu Ba nyuwangi Cerdas (KBC) dan kartu Banyuwangi Belajar (KB2). “Kartu Banyuwangi Cerdas dan kartu Banyuwangi Belajar merupakan kebijakan sistemik pemerintah daerah dalam pelayanan pendidikan,” ujar Bupati Abdullah Azwar Anas. Melalui kartu Banyuwangi

Cerdas dan kartu Banyuwangi Be lajar, jelas Bupati Anas, pe merintah daerah dapat mem ber ikan pembiayaan pendidikan bagi keluarga tidak mampu. Selain dari keluarga tidak mampu, warga Ba nyuwangi yang memiliki kecerdasan dan kemampuan khusus bisa mendapatkan pelayanan pendidikan gratis dari pemerintah daerah. “Melalui kartu Banyuwangi Belajar itu, pemerintah daerah akan lebih sistemik dalam memberikan beasiswa dan pembiayaan bagi warga tidak mampu untuk mendapatkan layanan pendidikan berkualitas,” katanya. Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono mengatakan, dua kartu yang diluncurkan itu memiliki objek sasaran berbeda tapi manfaatnya sama. Sasaran kartu Banyuwangi cerdas

adalah warga yang memiliki pres tasi dan kecerdasan tertentu yang tidak memiliki kemampuan secara ekonomi untuk melanjutkan pendidikan. Sasaran kartu Banyuwangi Belajar, kata Sulihtiyono, adalah warga miskin yang tidak mampu melanjutkan pendidikan. Kartu Banyuwangi Belajar tersebut berlaku mulai tingkat SD hingga SMA. Warga miskin akan diberi kartu Banyuwangi Belajar agar mendapatkan layanan pendidikan gratis mulai SD hingga SMA. Kartu Banyuwangi Belajar itu berlaku untuk layanan pendidikan SD, SMP, dan SMA. “Pemegang kartu itu akan dibebaskan dari semua biaya demi mendapat layanan pendidikan berkualitas,” ujar Sulihtiyono. Dia menjelaskan, beasiswa untuk warga tidak mampu itu berlaku selama menyelesaikan

pendidikan 12 tahun. Kartu itu akan ditarik kembali jika status ekonomi warga itu meningkat dan tidak lagi menjadi warga miskin. “Selama masih dari keluarga tidak mampu, maka layanan pendidikan dari SD sampai SMA akan diberikan secara gratis 100 persen,” katanya. Sebelum peresmian dua kartu layanan pendidikan itu, Bupati Anas memberikan peng hargaan kepada sejumlah siswa berprestasi tahun 2013. Selain memberi sertifikat, siswa yang ber prestasi juga mendapat bea siswa mulai Rp 1,8 juta hingga Rp 2,4 juta per siswa. Tidak hanya siswa, beberapa guru berprestasi juga diberi penghargaan. Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi pemerintah daerah terhadap dedikasi dan perjuangan keras para guru. (afi/c1/aif)

SIGIT HARIYADI/RaBa

MELOMPONG: Kondisi kantor DPRD Banyuwangi kemarin. Kantor wakil rakyat ini sepi karena ditinggal kunker ke Bali.

Banyak yang Sibuk Jalankan Tugas Partai n DUA... Sambungan dari Hal 33

Di Pulau Dewata, para wakil rakyat yang tergabung dalam Komisi I dan Komisi II tersebut belajar tentang pelestarian budaya lokal. Ironisnya, sebagian besar anggota Komisi III dan Komisi IV yang seharusnya menjadi “penjaga gawang” malah tidak ngantor. Akibatnya, kantor DPRD Banyuwangi sepi kemarin. Dikonfirmasi terkait rendah-

nya tingkat kehadiran anggota dewan kemarin, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Adil Achmadiono mengatakan, dirinya tengah mengikuti kunker ke Bali menggantikan tugas Ketua DPRD, Hermanto, yang tengah menjalani ibadah umrah. “Teman-teman yang be rada di Banyuwangi bertugas melakukan pembahasan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) bupati dan membahas beberapa raperda,” ujar nya

melalui sambungan telepon. Menurut Adil, banyaknya anggota dewan yang tak ngantor kemarin kemungkinan di sebabkan mereka men jalankan tugas partai. “Tahun ini kan tahun politik. Kemungkinan teman-teman menja lankan tugas partai demi mem persiapkan persyaratan pe milihan umum (pemilu), baik pileg (pemilihan legislatif) maupun pilpres (pemilihan presiden),” tuturnya.

Namun demikian, Adil menegaskan, walaupun tengah sibuk mempersiapkan pemilu, para anggota dewan harus tetap melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat dengan sebaik-baiknya. “Pembahasan LKPJ dan raperda yang belum rampung itu harus tetap berjalan,” pungkasnya. Sekadar tahu, dari 20 raperda yang dijadwalkan, yang sudah disahkan hingga awal triwulan kedua tahun ini tak sampai lima raperda. (sgt/c1/aif)

Berharap Anak Kesayangannya Lulus n KERJAKAN... Sambungan dari Hal 33

“Kalau pusing, istirahat dulu,” saran pengawas unas. Entah berapa kali, Syaiful yang sedang menjalani perawatan di Ruang Marwah Kelas II B2, RSI Fatimah, ini harus istirahat saat mengerjakan soal unas susulan. “Setiap kepala terasa pusing, Syaiful langsung istirahat,” sebut Kotijah. Ibu kandung Syaiful tidak tahu berapa kali anak bungsunya itu istirahat saat mengerjakan soal-soal unas. Luka di kepala bagian belakang akibat tabrakan me-

nyebabkan dia tidak bisa berpikir serius terlalu lama. “Kalau mikir serius, langsung pusing,” jelasnya. Keluarga sudah menyarankan Syaiful tidak ikut unas tahun ini. Tetapi, bocah itu tidak mau menyerah. Dengan luka yang cukup serius di kepala, dia tetap ingin mengikuti ujian dan ingin lulus tahun ini. “Semangatnya belajar memang besar,” katanya. Sambil menoleh anaknya, Khotijah mengaku hanya pasrah terkait hasil ujian anaknya itu. Tetapi, dirinya tetap berharap putra kesayangannya itu lulus dan dapat me lanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. “Kita hanya bisa mendoakan,” ung-

kap Khotijah. Selama berada di rumah sakit, Syaiful juga dibawakan sejumlah buku mata pelajaran yang diujikan dalam unas oleh keluarganya. Diharapkan, buku itu bisa untuk belajar. “Buku mata pelajaran yang diujikan dibawakan semua,” ujarnya sambil menunjuk tumpukan buku di meja di ruang rawat rumah sakit. Lantaran sakit kepalanya sering kambuh, buku mata pelajaran itu jarang disentuh. Buku itu hanya menumpuk di meja. “Bukunya dibuka dan dibaca, tapi kalau kepalanya pusing ditutup lagi,” sebut Aswan Yazuli, ayah kandungnya. (c1/aif)

Pemkab Tunggu Fatwa BPK n GILIRAN... Sambungan dari Hal 33

Mereka ditemui di ruang rapat Sri Tanjung oleh Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan, Anacleto; Kepala Dinas Perin dustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Dis perindagtam), Hary Cahyo Purnomo; Kepala Badan Pelayanan Pe rizinan Terpadu (BPPT), Abdul Kadir; dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Iskandar Azis. Agus, perwakilan pendemo asal Kecamatan Rogojampi mengatakan, pihaknya mendukung upaya pemkab mewujudkan golden share. Namun demikian, dia meminta pemkab membeber proses dan status tam bang emas di Gunung Tumpang Pitu. “Kalaupun penambangan di Tumpang Pitu diambil alih pemkab atau investor nasional, kami ingin ada keadilan,” ujarnya.

Kepala Disperindagtam, Hari Cahyo menjelaskan, sampai saat ini Pemkab Banyuwangi belum mendapat golden share dari investor yang beroperasi di tambang emas Tumpang Pitu. “Sampai saat ini proses penambangan di Tumpang Pitu masih dalam tahap eksplorasi. Golden share akan diberlakukan jika penambangan tersebut berada dalam tahap eksploitasi,” jelasnya di hadapan perwakilan pendemo. Sementara itu, Abdul Kadir menambahkan, masalah pertambangan merupakan atensi atau sorotan utama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karena itu, pemkab harus berhati-hati dalam menentukan langkah terkait proses penambangan tersebut. “Bu pati telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pemkab masih menunggu fatwa dari BPK dan Menkeu untuk menentukan pengelolaan golden share itu.

Apakah perlu membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ataukah tidak,” jelasnya. Menurut Kadir, besarnya golden share yang akan didapat pem kab mencapai sepuluh persen atau lebih dari hasil penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu. Setelah mendapat jawaban tersebut, Yoyok, salah satu perwakilan pendemo, meminta pemerintah memfasilitasi rakyat yang selama ini melakukan penambangan tanpa izin agar mereka dapat melakukan penambangan secara legal. Permintaan itu ditanggapi Kadir de ngan mengatakan bahwa pemkab akan mengupayakan agar pihak yang mengantongi izin pertambangan (IUP) di Tum pang Pitu memberikan se macam C SR (corp orate social responsibility) dengan menyediakan sebagian lahan untuk pertambangan rakyat. (sgt/c1/aif)

Keterangan Effendi Berubah-ubah n FEBRY... Sambungan dari Hal 33

Dugaan Febry terlibat dalam rencana penyelundupan sabu itu, jelas dia, berdasar short message service (SMS) di hand phone (HP) yang dibawa Effendi. Dalam salah satu SMS, Febry menyebut dalam ayam pedas itu ada barangnya. “Mungkin yang dimaksud barang itu ya sabu itu,” katanya. Lantaran dicurigai terlibat pe nyelundupan narkoba ke lapas, Febry tampaknya tidak akan bisa longgar lagi di Lapas Banyuwangi. Sejak Selasa lalu, warga Desa/Kecamatan Pesanggaran itu dipindah ke blok khu sus dan terus dipantau. “Febry kita beri pembinaan khusus,” ungkapnya. Febry yang diduga terlibat rencana penyelundupan sabu ke Lapas Banyuwangi itu masih dipelajari Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba)

Polres Banyuwangi. “Kita masih menggali informasi dan keterangan di lapangan,” kata Kasatreskoba Polres Ba nyuwangi AKP Watiyo. Watiyo mengaku belum berani menyebut Febry terlibat dalam rencana penyelundupan itu. Terpidana kasus narkoba itu akan dimintai keterangan dalam kapasitas sebagai saksi. “Febry kita jadikan saksi dalam penyelundupan sabu dengan tersangka Nur Effendy itu,” cetusnya. Sementara ini, lanjut dia, pihaknya masih mengusut asal sabu yang dibawa Nur Effendi itu. Apalagi, keterangan yang disampaikan tersangka juga berubah-ubah. “Sempat menyebut WN sebagai pemilik sabu. Kita periksa (WN), ternyata tidak ada keterkaitan,” sebutnya. Sesaat setelah menangkap Nur Effendy pada Selasa (30/4) lalu, anggotanya langsung menggeledah rumah tersangka di Dusun Perangan, Desa Kra-

denan. Selain itu, rumah Febry di Desa Purwoharjo, juga digeledah. “Dalam penggeledahan itu tidak ditemukan sabu,” katanya. Ditanya kemungkinan Febry menyelundupkan sabu ke lapas, Watiyo masih belum mau mengomentari. Yang pasti, pihaknya masih mengusut asal sabu yang dikirim ke lapas itu. “Semua masih dalam pemeriksaan,” tandasnya. Seperti diberitakan, petugas Lapas Banyuwangi meng gagalkan penyelundupan sabusabu yang dilakukan seorang pembesuk. Untuk mengecoh sipir, paket SS tersebut dimasukkan ke dalam menu ayam pedas. Petugas lapas langsung membekuk pengirim barang haram itu, yakni Nur Effendi, 26, asal Dusun Perangan, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo. SS yang akan diselundupkan ke lapas itu berjumlah tujuh paket hemat dengan berat bersih 1,17 gram. (abi/ c1/aif)

KPU tak Mau Intervensi n TIDAK... Sambungan dari Hal 33

Laporan itu sudah disampaikan ke sekretariat KPU kemarin (1/5). Menurut Wahyu, dirinya wadul ke KPU lantaran banyak kejanggalan dalam proses rekrutmen bacaleg menuju daftar caleg sementara (DCS) yang dilakukan DPC Partai Ge rindra Banyuwangi. “Saat tes psikologi, beberapa peserta yang telat datang masih diberi kesempatan menjalani tes tersebut. Tidak hanya itu, ada juga pendaftar bacaleg yang tidak ikut psikotes dan diloloskan da lam DCS Partai Gerindra yang diserahkan kepada KPU Banyuwangi,” ujarnya. Wahyu merinci, dalam DCS Partai Gerindra, tiga bacaleg yang tidak ikut psikotes tersebut tersebar di tiga daerah pemilihan (dapil), yakni Dapil Banyuwangi I, Banyuwangi II, dan Banyuwangi V. Kejanggalan lain, penetapan

dan pengukuhan DCS DPC Par tai Gerindra Banyuwangi dilakukan tanggal 16 April di Le Suki Café, Banyuwangi. Padahal, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pem bina Partai Gerindra baru menandatangani DCS partai yang kelahirannya dibidani Prabowo Subianto itu pada 19 April. “Ini jelas melanggar AD/ART. Sebab, pada Pasal 21 ayat (2) huruf d Anggaran Dasar Partai Gerindra disebutkan, penetapan DCS harus mendapat persetujuan ketua DPP dan ketua Dewan Pembina Partai,” kataWahyu diamini Achyar. Wahyu menambahkan, kejang galan juga terjadi pada saat pengukuhan para bacaleg yang tercantum dalam DCS. Pasalnya, pengukuhan itu tidak terbuka untuk semua bacaleg. Yang diundang hanya bacaleg yang lolos dan terdaftar dalam DCS. “Mestinya diumumkan secara terbuka. Ada apa ini? Kami menyayangkan sikap

ketua DPC Partai Gerindra Banyuwangi karena tidak sesuai jiwa partai yang mengusung kejujuran dan keterbukaan,” jlentrehnya. Nah, dengan adanya berbagai kejanggalan tersebut, imbuh Wahyu, pihaknya berharap KPU meminta DPC Partai Gerindra Banyuwangi melampirkan penetapan DCS dari DPP. Ketua KPU Ba nyu wangi, Syam sul Arifin mengatakan, pihaknya tidak bisa me ng intervensi partai. “Kita tidak bisa masuk terlalu jauh ke ranah internal parpol,” ujarnya. Dijelaskan, sampai saat ini KPU hanya melakukan verifikasi administrasi terhadap bacaleg yang diusung seluruh parpol peserta Pemilu 2014. Sayang, hingga berita ini ditulis sore kemarin, Ketua DPC Partai Gerindra Banyuwangi, Naufal Badri, belum bisa dihubungi. Dua kali panggilan telepon dilakukan ke nomor ponsel yang bersangkutan, tapi tidak aktif. (sgt/c1/aif)


44

Jumat 3 Mei 2013

FOTO-FOTO: NUR HARIRI/RaBa

TERKESAN: Ny Ani Yudhoyono meninjau stan Batik Khas Situbondo yang dibina Bank Jatim Situbondo.

WAWANCARA: Bupati Dadang Wigiarto memberikan keterangan pers usai kunjungan Ani Yudhoyono ke Pasar Seni dan Oleh-Oleh Khas Situbondo.

Ibu Negara Terpesona Batik Khas Situbondo Kunjungi Pasar Seni dan Oleh-Oleh khas Situbondo

NUR HARIRI/RaBa

DIBUBARKAN: Puluhan aktivis PMII saat digerebek polisi di rumah warga kemarin (2/5).

Niat Demo SBY, Aktivis PMII Digerebek SITUBONDO - Gabungan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) se-Tapal Kuda digerebek polisi saat berkumpul di salah satu rumah warga di Kelurahan Dawuan, Kecamatan Situbondo, kemarin (2/5). Puluhan aktivis yang datang dari berbagai daerah di Tapal Kuda ini rencananya akan melakukan demo saat Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) datang ke Situbondo hari ini (3/5) untuk membuka Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013. Sayang, para mahasiswa itu harus gigit jari karena mereka tidak dapat menyampaikan aspirasinya. Dengan perasaan kecewa, akhirnya para mahasiswa itu harus membubarkan diri dan pulang ke daerah masing-masing. Ketua Komisariat PMII Situbondo, Lukman mengatakan, rencananya hari ini (3/5) para mahasiswa yang tergabung dalam PMII se-Tapal Kuda itu akan beraksi dan menyampaikan beberapa aspirasi. Beberapa aspirasi yang akan disampaikan itu terkait kenaikan dan kelangkaan BBM yang

selama ini meresahkan masyarakat. Selain itu, para mahasiswa itu juga akan menanyakan kasus LP Cebongan, kasus Century, dan sejumlah kasus dugaan korupsi yang sampai hari ini belum tuntas. “Kami dan para sahabat PMII sepakat, hari ini tidak turun,” ujar Lukman. Para mahasiswa beralasan, unjuk rasa itu dibatalkan karena menyangkut stabilitas dan kondusivitas Kota Santri. “Intervensi ada. Tapi itu hal yang wajar, sehingga kami menjaga sahabat-sahabat dan besok (hari ini) kami tidak jadi beraksi,” ujar Mahasiwa Unars Situbondo tersebut. Salah seorang anggota PMII dari Universitas Jember (Unej) Muhammad Mustakim mengatakan, kedatangannya ke Situbondo hanya untuk bersilaturahmi dengan sahabat PMII di Situbondo serta ingin tahu langsung kedatangan Presiden RI. Di samping itu, kata dia, pihaknya juga hendak menanyakan banyak kasus dan persoalan yang belum diselesaikan di negara ini. Karena itu, pihaknya kecewa karena

tidak bisa menyampaikan aspirasi tersebut secara langsung kepada presiden. “Jelas kecewa, apalagi kami ingin menyampaikan aspirasi. Ini negara demokrasi, berarti hak kami dirampas,” kata Mustakim. Dikonfirmasi, Kasatsabara Polres Situbondo, AKP Haryono mengatakan, setelah mendapatkan laporan dari w a r ga s e k i t a r, p i ha k k e polisian langsung turun ke lokasi untuk mengecek. “Saat dicek, ternyata ada adik-adik mahasiswa yang datang dari luar Situbondo,” kata Hariyono. Sejauh ini pihaknya sudah melakukan langkah persuasif terhadap para aktivis PMII yang rencananya ingin menyampaikan aspirasi saat presiden datang itu. Pihaknya pun berhasil meminta para mahasiswa itu kembali ke daerah masing-masing. “Demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kami sudah melakukan langkah persuasif dan menyarankan para mahasiswa tersebut meninggalkan perkampungan ini,” pungkas Hariyono. (rri/c1/als)

PANJI - Beberapa jam setelah diresmikan Bupati Situbondo, H Dadang Wigiarto, Pasar Seni dan Oleh-Oleh khas Situbondo langsung mendapat tamu istimewa. Dia adalah Ny Ani Yudhoyono, istri Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ibu Negara tiba di lokasi yang ada di Jalan Raya Basuki Rachmad, Kelurahaan Mimbaan, Kecamatan Panji, tersebut sekitar pukul 16.30. Dia hadir bersama rombongan. Di dalamnya di antaranya ada Ny Hj Herawati Boediono, Ny Nina Soekarwo, serta Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan. Pasar Seni dan Oleh-Oleh Khas Situbondo menyediakan berbagai macam produk asli Kota Santri. Mulai makanan khas, hasil bumi, dan olahan hingga kerajinan tangan. Seluruh stan barangbarang itu kemarin ditinjau dan dikunjungi satu persatu oleh Ani Yudhoyono beserta rombongan. Ani tampak akrab menyapa dan berbincang-bincang dengan para pelaku kerajinan maupun penjaga stan. Dia cukup terpesona saat tiba di stan batik khas Situbondo dan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar limbah koran tersebut. Bahkan, Ani Yudhoyono yang hobi fotografi juga sempat mengabadikan sebuah stan dengan jepretannya send-

KENANGKENANGAN: Sejumlah pengunjung berebut berpose bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono.

iri. Dia juga tampak begitu tertarik saat mendatangi stan kerajinan kerang dan lukisan. “UMKM di Kabupaten Situbondo sangat luar biasa. Jika terus berkembang akan dapat disaingkan di tingkat internasional,” terang Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan. Pasar Seni dan Oleh-Oleh Khas Situbondo diresmikan Bupati Dadang Wigiarto sekitar pukul 13.00 kemarin. Usai peresmian dilakukan penyerahan bantuan CSR dari Bank Jatim Situbondo kepada para pelaku UKM yang berada di Pasar Seni dan Oleh-oleh Khas Situbondo. Bantuan berupa satu set cups filling dan sealing machine.

Pasar Seni dan Oleh-Oleh khas Situbondo berada di bawah managemen paguyuban PASESI. “Manajemen yang akan bertanggungjawab terhadap produk lokal yang masuk dalam pasar seni ini,” terang Bupati Dadang. Dia menargetkan, pada akhir 2013 Pasar Seni Dan Oleh Oleh Khas Situbondo sudah memenuhi standar kesehatan nasional. Sedangkan pada 2014, Bupati Dadang menargetkan, Pasar Seni dan Oleh-Oleh khas Situbondo sudah mempunyai barkot (nama merek makanan) sendiri. Sehingga, hasil oleh-oleh buatan kerajinan warga Situbondo bisa tersalurkan dan bisa dijual di took-toko waralaba. (pri/adv/als)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.