_056.
SEJARAH
Masyarakat Kampung Bena percaya bahwa pendiri awal kampung mereka adalah suku Bena dengan Nagoluna sebagai pemuka suku. Pemuka suku selanjutnya adalah Bako dan Lolo. Mereka membangun rumah pertama yang dinamakan Wijone’ewajo. Menurut cerita turun temurun, dahulu ketika nenek moyang mereka menanam padi, mereka mengadakan pesta makan daging kerbau dan minum minuman keras. Akibat dari pesta tersebut banyak warga yang tewas, kecuali dua orang wanita yang bernama Kengi dan Kezo. Suatu hari datang dua orang pemuda dari Langa bernama Pati dan Leki berburu babi di hutan sekitar Bena. Buruannya terperangkap masuk dalam lubang. Mereka mencoba mengeluarkan babi tersebut. Setelah babi berhasil diangkat, keluar air dari lubang tersebut. Lubang tersebut menjadi menjadi mata air hingga saat ini. Pada saat mereka akan memasak babi tersebut, mereka melihat dua orang wanita yang tak lain adalah Kengi dan Kezo. Setelah mereka saling mengenal lebih jauh mereka menikah. Dan akhirnya menjadi orang pertama yang mendirikan kampung Bena.
SISTEM KEMASYARAKATAN A. Sistem Pemerintahan Pada masa sekarang tidak banyak terjadi perubahan pada struktur pemerintahan Kampung Bena, namun struktur pemerintahan adat berhubungan dengan struktur pemerintahan formalnya. Misalnya dalam pembangunan rumah adat. Setelah dimusyawarahkan secara adat kemudian dilaporkan kepada kepala desa. Struktur pemerintahan adat
Ka. S Bena
Ka. S.Deru Kae
Ka. Adat
Ka. S.Deru Aji
Ka. S.Dizi Kae
Ka. S.Dizi Aji
Ka. S.Kopa
Ka. S.Ngadha
Ka. S.Hago
Ka. S.Watho
Warga Dahulu Kampung Bena ada di bawah kekuasaan Kerajaan Bajawa. Warga yang tinggal secara turun temurun di Kampung Bena masih termasuk dalam satu suku bangsa Ngadha. Masa pemerintahan kerajaan sudah ada diperkirakan sebelum Katholik masuk ke Bajawai. Struktur pemerintahan kerajaan Raja Bajawa / Bupati (Kerajaan Bajawa)/ Kabupaten Bajawa Mosa Mente/ Kaa Noa / Camat (Hamente : Inerie Satu / Kecamatan Kepala Kampung (Kampung : Bena)/ RT/RW Kepala Adat (Suku-suku, ada 9 suku) Arsitektur Tradisional Flores